Selasa, 19 Juli 2011

muhasabah cintaku

Wahai pemilik nyawaku,
Betapa lemah diriku ini,
Berat ujian dariMu,
Ku pasrahkan semua padaMu..

Tuhan baru kusedar,
Indah nikmat sihat itu,
Tak pandai aku bersyukur,
Kini ku harapkan cintaMu.

Kata-kata cinta terucap indah,
Mengalir berzikir di kidung doaku,
Sakit yang ku rasa,
Biar jadi penawar dosaku..

Butir-butir cinta air mata ku,
Teringat semua yang Kau beri untukku,
Ampuni khilaf dan salah,
Selama ini Ya Ilahi.

Muhasabah cintaku…
Tuhan kuatkan aku,
Lindungi ku dari putus asa,
Jika ku harus mati,
Pertemukan aku denganMu..

Bait-bait kata di atas ini mungkin tidak memberi makna apa-apa kepada sebahagian dari kalian. Namun, di situ ada satu kisah..kisah seorang hamba kepada Allah yang sedang menderita, menanggung ujian dan dugaan yang begitu berat dalam hidupnya. Dan saat ini, hanya kepada Allah dirinya berharap, memohon cinta kepada Ilahi. Mengharapkan pertemuan dengan Penciptanya jika dirinya suatu saat nanti akan pergi..pergi dari dunia buat selama-lamanya. Doa yang dipanjatkan tidak putus-putus, telapak tangan sering ditadahkan, air mata yang mengalir menginsafi kembali dirinya yang dulu..
“Ya Allah, ampuni dosa-dosaku..betapa selama ini aku tidak bersyukur, betapa selama ini aku sering meninggalkanMu. Ampuni khilafku, ampuni salahku. Ini saatnya, aku membalas cintaMu Ya Rahman, mensyukuri nikmatMu Ya Rahim..”
Air mata terus mengalir membasahi pipinya.. Bibirnya terus mengalunkan zikir, mengingati Allah. “Sakit diriku hanya Engkau yang tahu Ya Allah.. ” Maka, kepadaMu aku bersujud. Ke hadratMu aku berserah..kerana pasti tiada pelindung selainMu..

Begitulah lumrahnya kita..kita yang diciptakan Allah dengan penuh cinta dan kasih sayang. Kita yang dahulu meminta dilahirkan di dunia. Kita yang dahulunya tidak mengerti apa-apa, hanya tangisan seorang bayi yang kedengaran menggembirakan hati sepasang ibu dan ayah. Kita yang dahulunya tidak pernah wujud di muka bumi, namun sekarang kita adalah seorang anak, pelajar, sahabat, seorang kawan..mungkin juga seorang suami, seorang isteri, ayah dan ibu..
Namun, kita sering melupakan sesuatu..sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan kita, sesuatu yang memberikan kita begitu banyak nikmat kebahagiaan, yang memberikan kita begitu banyak kasih sayang. Sering kali kita terlupa, “Siapa aku sebenarnya..? Untuk apa aku ke dunia..? Ke mana akan ku tuju..?” Siapakah dia yang begitu sayang akan kita sahabatku.. Siapa..?
Katakanlah dalam hatimu sahabatku, bahawa dialah ALLAH s.w.t Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Sampai satu saat, kita melupakan Allah..jangan lupa bahawa Allah sangat merindui kita. Merindui rintihan hamba-hambaNya. Subhanallah.. Karena itu Dia mengkaruniakan kita dugaan demi dugaan, ujian demi ujian..agar kita terus dekat denganNya..Bukankah Allah itu lebih dekat dari urat leher kita..? Tanpa kita sedar… dalam setiap saat kehidupan kita, sering kali kita mendahulukan yang lain dari Dia. Dia yang sering menantimu sahabatku..
Apabila..panggilan Allah berkumandang dengan indah, alunan yang cukup merdu memanggil-manggil kita bertemu denganNya, berbicara sepenuh cinta bersama pencipta..apa yang kita lakukan saat itu..? Adakah kita menyahut panggilan itu, mengambil wuduk lalu menghadap Kekasih kita Yang Teragung..? Pasti masih ramai lagi yang tidak menyahut padahal Allah tetap menunggu.. Maka, muhasabahlah kembali. Untuk siapa cintamu..?
Apabila..kalam Allah disampaikan..
“Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya) kecuali yang biasa terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung mereka ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasan (auratnya)…”~24:31~
Adakah kalian masih sanggup membuka auratmu kepada yang tidak berhak…? Bukankah itu kalam Allah..Itu lah tanda cinta Allah. Bukanlah Dia ingin menyusahkan dirimu, tetapi itulah keindahan syariatNya. Sebenarnya, Allah ingin memeliharamu, menjaga dan melindungimu agar terus menjadi wanita yang disanjungi, wanita yang kelak akan menghiasi syurga yang tidak terjangkau keindahannya. Maka, tunaikanlah perintah ini dengan segala rasa cintamu terhadapNya.. Kerana hanya Dia cintamu yang sebenar-benarnya..
Oleh itu, sahabat sahabiah yang dikasihi Allah sekalian..
Muhasabah kembali hati kita, diri kita..yang selama ini telah lama lalai dari mengingatiNya, lalai dari menunaikan perintahNya. Muhasabah, fikirkan kembali cinta kita sebenarnya pada siapa..adakah pada dunia yang sementara..? Tidak bukan..?
Maka, tanyalah pada hatimu..
“Cintaku untuk siapa..?”
Jawablah duhai hati..
“Cintaku hanya untuk Allah Yang Esa..” Allahu Akbar!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar