Rabu, 30 November 2011

andaikata

Andaikata Lebih Panjang Lagi……Andaikata Yang Masih Baru..…. Andaikata Semuanya…….”

... Assalamu'alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh Salam Sejahtera...

Sahabat... PENYESALAN di akhir hayat tidak hanya kepada mereka yang BERAMAL BURUK, tetapi juga mereka yang sudah BERAMAL BAIK. Mungkin Sahabat akan bertanya kok bisa? Untuk lebih jelasnya mari kita ikuti kisah Sahabat Rosul berikut:

Seperti biasa ketika hari Jum’at tiba para kaum lelaki berbondong-bondong menunaikan ibadah Sholat Jum’at ke Masjid, ketika itu ada seorang Sahabat sedang bergegas menuju ke Masjid di tengah jalan berjumpa dengan orang buta yang bertujuan sama. Si buta itu tersaruk-saruk karena tidak ada yang menuntunnya, lalu sahabat ini dengan sabar dan penuh kasih membimbingnya hingga tiba di masjid.

Pada hari yang lain ketika waktu menjelang Shubuh dengan cuaca yang amat dingin, Sahabat tersebut hendak menunaikan Jama’ah Sholat Shubuh ke Masjid, tiba-tiba ditengah jalan ia melihat seorang lelaki tua yang tengah duduk menggigil, hampir mati kedinginan, kebetulan Sahabat tadi membawa dua buah mantel, maka ia mencopot mantelnya yang lama untuk diberikan kepada lelaki tua tersebut dan mantelnya yang baru ia pakai.

Pernah juga pada suatu ketika Sahabat tersebut pulang ke rumah dalam keadaan sangat lapar, kemudian sang istri menghidangkan sepotong roti yang telah dicampur dengan daging, namun tiba-tiba ketika hendak memakan roti yang sudah siap santap untuk dimakan tadi datanglah seorang musafir yang sedang kelaparan mengetuk pintu meminta makan, akhirnya roti yang hendak beliau makan tersebut dipotong menjadi dua, yang sepotong diberikan kepada musafir dan yang sepotong lagi beliau memakannya.

Maka ketika Sahabat tersebut wafat, Rosulullah Muhammad SAW datang, seperti yang telah biasa dilakukan beliau ketika salah satu sahabatnya meninggal dunia Rosulullah mengantar jenazahnya sampai ke kuburan. Dan pada saat pulangnya disempatkannya singgah untuk menghibur dan menenangkan keluarga almarhum supaya tetap bersabar dan tawakal menerima musibah itu.

Kemudian Rosulullah berkata,” Tidakkah almarhum mengucapkan wasiat sebelum wafatnya?”

Istrinya menjawab, "Saya mendengar dia mengatakan sesuatu diantara dengkur nafasnya yang tersengal-sengal menjelang ajal”

“Apa yang di katakannya?”

“Saya tidak tahu, ya Rosulullah, apakah ucapannya itu sekedar rintihan sebelum wafat, ataukah pekikan pedih karena dasyatnya sakaratul maut. Cuma, ucapannya memang sulit dipahami lantaran merupakan kalimat yang terpotong-potong."

“Bagaimana bunyinya?” desak Rosulullah.

Istri yang setia itu menjawab, suami saya mengatakan “Andaikata lebih panjang lagi……andaikata yang masih baru..…. andaikata semuanya…….” hanya itulah yang tertangkap sehingga kami bingung dibuatnya. Apakah perkataan-perkataan itu igauan dalam keadaan tidak sadar,ataukah pesan-pesan yang tidak selesai?”

Rosulullah tersenyum.”sungguh yang diucapkan suamimu itu tidak keliru,”ujarnya.

Jadi begini. pada suatu hari ia sedang bergegas akan ke masjid untuk melaksanakan shalat jum’at. Ditengah jalan ia berjumpa dengan orang buta yang bertujuan sama. Si buta itu tersaruk-saruk karena tidak ada yang menuntun.

Maka suamimu yang membimbingnya hingga tiba di masjid. Tatkala hendak menghembuskan nafas penghabisan, ia menyaksikan betapa luar biasanya pahala amal sholehnya itu, lalu iapun berkata “andaikan lebih panjang lagi”. Maksud suamimu, andaikata jalan ke masjid itu lebih panjang lagi, pasti pahalanya lebih besar lagi.

Ucapan lainnya ya Rosulullah?” tanya sang istri mulai tertarik.

Nabi menjawab,”adapun ucapannya yang kedua dikatakannya tatkala, ia melihat hasil perbuatannya yang lain. Sebab pada hari berikutnya, waktu ia pergi ke masjid pagi-pagi, sedangkan cuaca dingin sekali, di tepi jalan ia melihat seorang lelaki tua yang tengah duduk menggigil, hampir mati kedinginan.

Kebetulan suamimu membawa sebuah mantel baru, selain yang dipakainya. Maka ia mencopot mantelnya yang lama, diberikannya kepada lelaki tersebut. Dan mantelnya yang baru lalu dikenakannya.

Menjelang saat-saat terakhirnya, suamimu melihat balasan amal kebajikannya itu sehingga ia pun menyesal dan berkata, “Coba andaikan yang masih baru yang kuberikan kepadanya dan bukan mantelku yang lama, pasti pahalaku jauh lebih besar lagi”.Itulah yang dikatakan suamimu selengkapnya.

Kemudian, ucapannya yang ketiga, apa maksudnya, ya Rosulullah?” tanya sang istri makin ingin tahu.

Dengan sabar Nabi menjelaskan,”Ingatkah kamu pada suatu ketika suamimu datang dalam keadaan sangat lapar dan meminta disediakan makanan? Engkau menghidangkan sepotong roti yang telah dicampur dengan daging. Namun, tatkala hendak dimakannya, tiba- tiba seorang musyafir mengetuk pintu dan meminta makanan.

Suamimu lantas membagi rotinya menjadi dua potong, yang sebelah diberikan kepada musyafir itu. Dengan demikian, pada waktu suamimu akan nazak, ia menyaksikan betapa besarnya pahala dari amalannya itu. Karenanya, ia pun menyesal dan berkata ‘ kalau aku tahu begini hasilnya, musyafir itu tidak hanya kuberi separoh. Sebab andaikata semuanya kuberikan kepadanya, sudah pasti ganjaranku akan berlipat ganda.


Sabahat, orang yang BERAMAL BAIK saja dia MENYESAL di AKHIR HAYATNYA, bagaimanakah dengan orang yang selama hidupnya BERAMAL BURUK?

Allah berfirman: “Jika kamu BERBUAT BAIK (berarti) kamu berbuat baik BAGI DIRIMU SENDIRI i dan jika kamu BERBUAT JAHAT, Maka (kejahatan) itu BAGI DIRIMU SENDIRIi”. (Al-Isra:7)

Perbuatan tergantung niatnya

Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah saw bersabda : Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya.  Dan  sesungguhnya  setiap  orang  (akan dibalas)berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.

(Riwayat dua imam hadits, Abu Abdullah Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim bin Al Mughirah bin Bardizbah Al Bukhori dan Abu Al Husain, Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naishaburi dan kedua kita Shahihnya yang merupakan kitab yang paling shahih yang pernah dikarang) .

Catatan :
  1. Hadits ini merupakan salah satu dari hadits-hadits yang menjadi inti ajaran Islam. Imam Ahmad dan Imam syafi’i berkata : Dalam hadits tentang niat ini mencakup sepertiga ilmu. Sebabnya adalah bahwa perbuatan hamba terdiri dari perbuatan hati, lisan dan anggota badan, sedangkan niat merupakan salah satu dari ketiganya. Diriwayatkan dari Imam Syafi’i bahwa dia berkata : Hadits ini mencakup tujuh puluh bab dalam fiqh. Sejumlah ulama bahkan ada yang berkata : Hadits ini merupakan sepertiga Islam.
  2.  Hadits ini ada sebabnya, yaitu: ada seseorang yang hijrah dari Mekkah ke Madinah dengan tujuan untuk dapat menikahi seorang wanita yang konon bernama : “Ummu Qais” bukan untuk mendapatkan keutamaan hijrah. Maka orang itu kemudian dikenal dengan sebutan “Muhajir Ummi Qais” (Orang yang hijrah karena Ummu Qais).

Pelajaran yang terdapat dalam Hadits / الفوائد من الحديث :
  1. Niat merupakan syarat layak/diterima atau tidaknya amal perbuatan, dan amal ibadah tidak akan mendatangkan pahala kecuali berdasarkan niat (karena Allah ta’ala).
  2. Waktu pelaksanaan niat dilakukan pada awal ibadah dan tempatnya di hati.
  3. Ikhlas dan membebaskan niat semata-mata karena Allah ta’ala dituntut pada semua amal shaleh dan ibadah.
  4. Seorang mu’min akan diberi ganjaran pahala berdasarkan kadar niatnya.
  5. Semua pebuatan yang bermanfaat dan mubah (boleh) jika diiringi niat karena mencari keridhoan Allah maka dia akan bernilai ibadah.
  6. Yang membedakan antara ibadah dan adat (kebiasaan/rutinitas) adalah niat.
Hadits diatas menunjukkan bahwa niat merupakan bagian dari iman karena dia merupakan pekerjaan hati, dan iman menurut pemahaman Ahli Sunnah Wal Jamaah adalah membenarkan dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan.

Yang dimaksud perbuatan disini adalah amal ibadah yang membu-tuhkan niat. Adapun perbuatan buruk niat baiknya tidak akan merubah buruknya menjadi baik.

Niat adalah keinginan dan kehendak hati.

Hijrah secara bahasa artinya : meninggalkan, sedangkan menurut syariat  artinya : meninggalkan negri kafir menuju negri Islam dengan maksud menyelamatkan agamanya. Yang dimaksud dalam hadits ini adalah perpindahan dari Mekkah ke Madinah sebelum Fathu Makkah (Penaklukan kota Mekkah th. 8 H)

Selasa, 29 November 2011

Ummu Zufar radhiyallohu’anha

Dia adalah seorang shahabiyyat bernama Su’airah al-Asadiyyah atau yang dikenal dengan Ummu Zufar radhiyallohu’anha. Walau para ahli sejarah tak menulis perjalanan kehidupannya secara rinci, karena hampir semua kitab-kitab sejarah hanya mencantumkan sebuah hadits dalam biografinya, namun dengan keterangan yang sedikit itu kita dapat memetik banyak faedah, pelajaran, serta teladan yang agung dari wanita shalihah ini.

Su’airah al-Asadiyyah berasal dari Habsyah atau yang dikenal sekarang ini dengan Ethiopia. Seorang wanita yang berkulit hitam, yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dengan penuh ketulusan. Ia adalah perumpamaan cahaya dan bukti nyata dalam kesabaran, keyakinan dan keridhaan terhadap apa yang telah ditakdirkan Allah, Rabb Pencipta Alam semesta ini. Dia adalah wanita yang datang dan berbicara langsung dengan pemimpin orang-orang yang ditimpa musibah dan imam bagi orang-orang yang sabar, Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam.

Dialog mereka berdua telah dimaktub dan dinukilkan di dalam kitab sunnah yang mulia. Telah diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam kitab shahihnya dengan sanadnya dari ‘Atha’ bin Abi Rabah ia berkata, Ibnu Abbas berkata kepadaku, “Inginkah engkau aku tunjukkan seorang wanita penghuni surga?” Aku pun menjawab, “Tentu saja.”

Ia berkata, ”Wanita berkulit hitam ini (orangnya). Ia telah datang menemui Nabi shallallahu’alaihi wasallam lalu berkata:

“Sesungguhnya aku berpenyakit ayan (epilepsi), yang bila kambuh maka tanpa disadari auratku terbuka. Do’akanlah supaya aku sembuh.” Rasululloh shallallahu’alaihi wasallam bersabda:

“Jika engkau kuat bersabar, engkau akan memperoleh surga. Namun jika engkau ingin, aku akan berdoa kepada Allah agar Dia menyembuhkanmu.”

Maka ia berkata:”Aku akan bersabar.” Kemudian ia berkata:”Sesungguhnya aku (bila kambuh maka tanpa disadari auratku) terbuka, maka mintakanlah kepada Allah supaya auratku tidak terbuka.” Maka Beliau shallallahu ’alaihi wasallam pun mendo’akannya. (HR Al-Bukhari 5652)

Perhatikanlah … betapa tingginya keimanan wanita ini. Ia berusaha menjaga hak-hak Allah dalam dirinya. Tak lupa pula mempelajari ilmu agama-Nya. Meski ditimpa penyakit, ia tidak putus asa akan rahmat Allah dan bersabar terhadap musibah yang menimpanya. Sebab ia mengetahui itu adalah sesuatu yang diwajibkan oleh Allah. Bahwasanya tak ada suatu musibah apapun yang diberikan kepada seorang mukmin yang sabar kecuali akan menjadi timbangan kebaikan baginya pada hari kiamat nanti.

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

“ Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang akan diberi pahala tanpa batas.” (QS Az-Zumar :10)

Di dalam musibah atau cobaan yang diberikan Allah kepada manusia terkandung hikmah yang agung, yang dengannya Allah ingin membersihkan hambanya dari dosa. Dengan keyakinan itulah Su’airah lebih mengutamakan akhirat daripada dunia, kerana apa yang ada disisi Allah lebih baik dan kekal. Dan Ketika diberikan pilihan kepadanya antara surga dan kesembuhan, maka ia lebih memilih surga yang abadi. Akan tetapi di samping itu, ia meminta kepada Rasululloh shallallahu ’alaihi wasallam untuk mendoakan agar auratnya tidak terbuka bila penyakitnya kambuh, karena ia adalah waniya yang telah terdidik dalam madrasah ‘iffah (penjagaan diri) dan kesucian, hasil didikan Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam, dan menjaga hak Allah yang telah memerintahkan wanita muslimah untuk menjaga kehormatan dirinya dengan menutup aurat. Allah subhanahu wa ta’alla berfirman:

وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ

“Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya.” (Qs An-Nur: 31)

Su’airah telah memberikan pelajaran penting bagi para wanita yang membuka auratnya, bahwa hendaknya mereka bersyukur kepada Allah ta’alla atas nikmat kesehatan yang telah dilimpahkan kepada mereka. Berpegang dengan hijab yang syar’i adalah jalan satu-satunya untuk menuju kemuliaan dan kemenangan hakiki, karena ia adalah mahkota kehormatannya. Dalam permintaannya, Su’airah hanya meminta agar penyakit yang membuatnya kehilangan kesadarannya itu tidak menjadi sebab terbukanya auratnya, padahal dalam keadaan itu pena telah diangkat darinya! Akan tetapi, ia tetap berpegang dengan hijab dan rasa malunya!

Betapa jauhnya perbandingan antara wanita yang pemalu dan penyabar ini dengan mereka yang telanjang yang tampil dilayar-layar kaca dan terpampang di koran dan majalah-majalah. Tak perlu kita mengambil contoh terlalu jauh sampai ke negara-negara barat sana. Cukuplah kita perhatikan di negara kita tercinta ini saja, banyak kita temukan wanita-wanita telanjang berlalu lalang dengan santainya di setiap lorong dan sudut kota, bahkan di kampung-kampung tanpa rasa malu sedikitpun. Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam telah sebutkan perihal mereka ini dengan sabdanya:

صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا

“ Ada dua golongan penduduk neraka yang aku belum pernah melihat mereka: satu kaum yang memiliki cemeti seperti ekor sapi dimana mereka memecut manusia dengannya, dan kaum wanita yang berpakaian akan tetapi telanjang, genit dan menggoda, (rambut) kepala mereka seperti punuk onta yang miring. Sungguh mereka tidak akan masuk surga bahkan tidak akan mendapati baunya, padahal bau surga bisa didapati dari jarak perjalanan sekian dan sekian (jauhnya).” (HR Muslim 5704)

Mereka tak ubahnya seperti binatang yang kemana-mana tak berpakaian karena mereka memang tidak berakal! Keluarnya mereka telah merusak pandangan orang-orang yang berakal. Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam juga bersabda tentang mereka:

الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ فَإِذَا خَرَجَتْ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَان

“Seorang wanita itu (seluruhnya) aurat. Apabila ia keluar (rumah) maka Syaitan akan membuat mereka nampak indah di hadapan orang-orang yang memandanginya.” (HR Tirmidzi 1206, dishahihkan al-Albani dalam Shahihul Jami’ no 6690)

Dan sungguh semua itu bertolak belakang dengan fitrah manusia. Allah ta’ala berfirman:

وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالإنْسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لا يَسْمَعُونَ بِهَا أُولَئِكَ كَالأنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ (١٧٩)

“ Sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka jahannam kebanyakan dari jin dan manusia. Mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah). Dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah). Dan mereka memiliki telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (Qs Al A’raf :179)

Demikianlah sosok Su’airah al-Asadiyyah radhiyallahu’anha, wanita yang dipuji Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam akan kesabaran dan ‘iffah (penjagaan diri)nya. Semoga pelajaran agung yang telah diwariskannya dapat menjadi acuan bagi wanita muslimah menuju keridhaan Allah subhanahu wa ta’alla, dan menjadikan kita penghuni surga sebagaimana Su’airah, Aamiin.

Senin, 28 November 2011

TETAPLAH TERSENYUM

Bila kondisi hari ini masih seperti kemarin di mana harapan belum menjelma menjadi nyata. Tetaplah tersenyum. Bukan berarti Allah mengabaikan doa-doa kita. Kita tahu, Allah adalah Dzat Yang Maha Mengabulkan doa-doa hamba-Nya.
“Berdoalah kepada-Ku niscaya Aku akan mengabulkannya…” (QS Al mu'min:60).

...Tak ada yang dapat meragukan janji-Nya. Doa kepada-Nya ibarat sebuah investasi. Tak akan pernah membuat investornya merugi. Karena penjaminnya adalah Dzat Yang Maha Pemurah, Yang Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Dzat Yang Maha Welas Asih itu, tak akan pernah ingkar janji. Tidak akan sia-sia munajat yang kita mohonkan pada-Nya, baik di waktu siang apalagi di sepertiga malam. Ketika lebih banyak makhluk-Nya pulas, dalam dekapan dinginnya malam dan hangatnya selimut tebal.

Bila belum ada perubahan berarti tentang rencana-rencana kita, tetaplah tersenyum. Allah lebih mengetahui apa-apa yang baik untuk kita. Yakinlah, bahwa:

“Sesuatu yang telah ditentukan oleh Allah pasti akan datang, maka janganlah kalian minta untuk disegerakan.” (QS An Nahl:1).

Allah Maha Mengetahui kapan sesuatu pas untuk kita, baik dalam sisi timing maupun momentnya. Allah, Pencipta alam raya ini, adalah sutradara hebat, yang tidak akan membiarkan kita terpuruk dalam keburukan. Selama kita yakin akan kekuasaan-Nya, yakin akan kasih sayang-Nya.

Jika semua serasa mandeg, tak ada kemajuan berarti. Tetaplah juga tersenyum. Allah punya cara sendiri untuk membuat kita senantiasa dekat dengan-Nya. Mungkin, semua ini dibuat-Nya untuk kita agar kita senantiasa hanyut dalam sujud-sujud panjang di penghujung malam. Senantiasa larut dalam tangis penuh harap, dalam buaian doa-doa panjang nan khusyuk.

Semua tak akan tersia-sia begitu saja. Allah, mencatat setiap upaya yang kita lakukan dan doa yang kita panjatkan. Segala sesuatu yang kita perbuat, sekecil apa pun itu, akan menuai balasan di sisi-Nya kelak. Niatkan semuanya hanya untuk meraih ridha-Nya, agar perjuangan hebat ini tak hanya bermakna sementara. InsyaAllah kita akan memetik buahnya kelak, di waktu yang telah Ia tentukan.

Dunia ini fana. Tak ada yang kekal didalamnya. Pun perjuangan ini, pengorbanan ini, juga kesulitan ini. InsyaAllah, suatu hari nanti, harapan akan berbuah kebahagiaan. Akan menjelma menjadi kemudahan. Karena, sekali lagi, Allah telah menjamin:

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS Al Insyirah: 5-6)

“Allah pasti akan memberikan kemenangan atau mengadakan keputusan yang lain dari sisi-Nya.” (QS Al Maidah:52)

Tetaplah berbaik sangka kepada-Nya. Tetaplah berharap sepenuh hati kepada-Nya. Tetaplah gantungkan asa setinggi apa pun itu, hanya kepada-Nya. Sekali lagi, hanya kepada-Nya.

“Sesungguhnya, rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS Al A'raf: 56)

“…Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.” (QS Yusuf: 87).

Dan, jika akhirnya harapan tidak menjelma seperti yang kita idamkan, tetaplah terus berbaik sangka kepada Tuhan Yang Maha Mengetahui. Karena,
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (QS Al Baqarah: 216).

Sahabatku teruslah berjuang. Demi sebuah azzam yang dipancangkan untuk meraih ridho Ilahi Robbi. Keep positif thinking, bahwa akan selalu ada jalan keluar terbaik untuk setiap masalahmu. Bersabarlah dengan ujian yang Allah berikan, yakinlah pasti akan selalu ada hikmah yang tersembunyi. Jika doa-doamu belum juga terkabul, janganlah hal itu membuatmu merasa berputus asa, teruslah berdoa, teruslah ikhtiar, yakinlah ALLAH pasti akan mengabulkan do'amu disaat yang tepat, atau Dia menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik menurutNya.

So.., tetaplah tersenyum wahai sahabatku.., sesungguhnya masalah adalah caraNya mendewasakanmu.

Sabtu, 26 November 2011

Met Milad Bunda

Hari ini..yah hari ini...tepat 45 tahun kau ada di dunia bunda....
Maaf jikalau sampai detik ini aku belum bisa memberikan kebahagiaan sepenuhnya padamu..
Maaf jikalau masih saja air matamu menetes karena ulahku..
Dan maaf untuk semua hal yang mungkin membuatmu terus mengelus dada..
Maafkan gadismu ini..

Dan Tuhan, terima kasih telah kau berikan bunda sehebat dia padaku, yang selalu mengajariku tentang hidup, yang selalu ada disampingku kala aku terjatuh, yang selalu membelai kepalaku saat aku menangis, yang selalu mencurahkan seluruh waktu dalam hidupnya kini untuk keluarga kami...

Ahh, mungkin tak lagi bunga yang dapat kuberikan, hanya saja aku berharap kejutan kecil sore nanti saat aku tak dirumah cukup membuatmu tau bahwa aku selalu menyayangimu. Walau aku tau bukan itu yang kau harapkan tapi setidaknya aku ingin melihat senyum di wajah layaknya Dewi itu. Walau perbedaan pendapat terkadang ada tapi itu tak dapat menghentikanku tuk mengagumimu..Mengagumi kecantikan parasmu dan mengagumi kelembutan hatimu.

Terima kasih atas semua yang telah kau berikan, yang menjadikan aku seperti aku yang sekarang. Banyak pelajaran dalam hidup yang ku dapat darimu. Itu juga yang membuatku mengerti arti sabar dan ikhlas serta bisa tumbuh menjadi wanita yang kuat. Oya bunda,satu keinginanmu yang belum dapat kupenuhi adalah memperkenalkan sosok pangeranku, sabar ya bunda, nanti akan ada saat yang indah untuk itu..

Hanya ingin berdoa,,semoga engkau selalu diberi kesehatan, kebahagiaan dunia dan akhirat dan tercapai keinginanmu berkunjung ke rumahNya beberapa bulan mendatang..pokoknya I love U bunda, bunda adalah bunda terhebat di seluruh dunia, aku bangga padamu....

Kutipan lagu Bunda by Melly Goeslaw
Pikirku pun melayang
Dahulu penuh kasih
Teringat semua cerita orang
Tentang riwayatku
Kata mereka diriku s'lalu dimanja
Kata mereka diriku s'lalu ditimang
Oh Bunda ada dan tiada
Dirimu 'kan selalu ada di dalam hatiku...
Waktu itu sebelum aku berangkat ke sekolah, aku sempatkan menaruh hadiah itu di lemarinya.. Aku simpan bunga mawar merah sebagai lambang cintaku padanya.. Aku ke sekolah dengan biasa  seakan-akan aku lupa pada miladnya.. Namun itu tidak akan terjadi.. karna engkaulah aku dapat menjadi sukses....

TERIMA KASIH BUNDA.. Jasamu akan selalu kukenang di benakku, difikiranku, dan dihatiku..
I LOVE U BUNDA..

Jumat, 25 November 2011

jika kau mencintaiku karena........


Jika kau mencintaiku karena sifatku yang ceria
Menjadi semangat yang menyala di dalam hati mu,
Kemudian aku bertanya
Bila keceriaan itu kelam dirundung duka
Seberapa muram cintamu kan ada?

Jika kau mencintaiku karena ramah hatiku
Memberi kehangatan dalam setiap sapaanmu,
Kemudian aku bertanya
Kiranya keramahan itu tertutup kabut prasangka
Seberapa mampu cintamu memendam praduga?

Jika kau mencintaiku karena cerdasnya diriku
Membuatmu yakin pada putusanku,
Kemudian aku bertanya
Ketika kecerdasan itu berangsur hilang menua
Seberapa bijak cintamu tuk tetap mengharapku?


Jika kau mencintaiku karena kemandirian yang ku miliki
Menyematkan rasa bangga mu yang mengenalku,
Kemudian aku bertanya
Jika di tengah itu rasa manjaku tiba menyeruak
Seberapa tangguh cintamu tuk tetap bersamaku?

Jika kau mencintaiku karena tegarnya sikapku
Menambatkan rasa kagum pada kokohnya pertahananmu,
Kemudian aku bertanya
Andai ketegaran itu rapuh diterpa badai
Seberapa kuat cintamu bertahan?

Jika kau mencintaiku karena pengertian yang ku berikan
Menumbuhkan ketenangan karena kepercayaan yang ku tanam,
Kemudian aku bertanya
Kelak pengertian itu tertelan oleh ego sesaat
Seberapa kau mampu mengerti cinta ini?

Jika kau mencintaiku karena luasnya danau kesabaranku
Menambah dalamnya rasa cinta semakin kau mengenalku,
Kemudian aku bertanya
Mungkin kesabaran itu mencapai batas membendung kesalahanku
Seberapa besar cinta mampu memaafkan?

Jika kau mencintaiku karena keteguhan imanku
Bagai siradj yang benderang mengantarkan cahaya,
Kemudian aku bertanya
Kala iman itu jatuh menurun
Seberapa berkurang akhirnya cintamu padaku?

Jika kau mencintaiku karena
Ku yang tlah kau pilih sebagai cinta yang kan kau pegang sepanjang hayat,
Kemudian aku bertanya
Pun hati ini tergoncang
Seberapa mantap cinta ini tuk tetap setia?

Andai sejuta alasan tak cukup
Untuk membuat cinta ini tetap bersama diriku
Maka biar kupinta satu alasan tuk menjaga cinta ini….



Jika kau mencintaiku karena kecantikanku
Menyejukkan setiap mata yang memandangnya,
Kemudian aku bertanya
Saat kecantikan itu memudar ditempuh usia
Seberapa pudarkah kelak cintamu padaku?

Aku ingin kau cintai karena Allah..
Karena Dia kan selalu ada tuk menjaga
Maka cintaku kan tetap utuh dan setia
Hingga kelak, ku tak mampu lagi mencintaimu
Karena cintaku berpulang pada-Nya.

Rabu, 23 November 2011

Surat Cinta Tuk Calon Suamiku

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh…

Entah angin apa yang membuai hari ini, membuatku begitu berani mencoretkan sesuatu untuk dirimu yang tidak pernah aku kenali. Aku sebenarnya tidak pernah berniat untuk memperkenalkan diriku kepada siapapun. Apalagi mencurahkan sesuatu yang hanya aku khususkan buatmu sebelum tiba masanya. Kehadiran sseorang lelaki yang menuntut sesuatu yang kujaga rapi selama ini semata-mata buatmu, itulah hati dan cintaku, membuatku tersadar dari lenaku yang panjang.

Ibu telah mendidikku semenjak kecil agar menjaga maruah dan mahkota diriku karena Allah telah menetapkannya untukmu suatu hari nanti. Kata ibu, tanggungjawab ibu bapak terhadap anak perempuan ialah menjaga dan mendidiknya sehingga seorang lelaki mengambil-alih tanggungjawab itu dari mereka. Jadi, kau telah wujud dalam diriku sejak dulu. Sepanjang umurku ini, aku menutup pintu hatiku dari lelaki manapun karena aku tidak mau membelakangimu.

Aku menghalang diriku dari mengenali lelaki manapun karena aku tidak mau mengenal lelaki lain selainmu, apa lagi memahami mereka. Karena itulah aku sekuat ‘kodrat yang lemah ini’ membatasi pergaulanku dengan bukan mahramku. Aku lebih suka berada di rumah karena  rumah itu tempat yang terbaik buat sorang perempuan. Aku sering merasa tidak selamat dari diperhatikan lelaki. Bukanlah aku bersangka buruk terhadap kaummu, tetapi lebih baik aku berwaspada karena contoh banyak di depan mata.

Aku palingkan wajahku dari lelaki yang asyik memperhatikan diriku atau coba merayuku. Aku sedaya mungkin melarikan pandanganku dari lelaki ajnabi (asing) karena Sayyidah Aisyah r.a pernah berpesan, “Sebaik-baik wanita ialah yang tidak memandang dan tidak dipandang oleh lelaki.” Aku tidak ingin dipandang cantik oleh lelaki. Biarlah aku hanya cantik di matamu. Apalah gunanya aku menjadi idaman banyak lelaki sedangkan aku hanya bisa menjadi milikmu seorang. Aku tidak merasa bangga menjadi rebutan lelakibahkan aku merasa terhina diperlakukan sebegitu seolah-olah aku ini barang yang bisa dimiliki sesuka hati.

Aku juga tidak mau menjadi penyebab kejatuhan seorang lelaki yang dikecewakan lantaran terlalu mengharapkan sesuatu yang tidak dapat aku berikan. Bagaimana akan kujawab di hadapan ALLAH kelak andai ditanya? Adakah itu sumbanganku kepada manusia selama hidup di muka bumi? Kalau aku tidak ingin kau memandang perempuan lain, aku dululah yang perlu menundukkan pandanganku. Aku harus memperbaiki dan menghias pribadiku karena itulah yang dituntut oleh Allah. Kalau aku ingin lelaki yang baik menjadi suamiku, aku juga perlu menjadi perempuan yang baik. Bukankah Allah telah menjanjikan perempuan yang baik itu untuk lelaki yang baik?

Tidak kunafikan sebagai remaja, aku memiliki perasaan untuk menyayangi dan disayangi. Namun setiap kali perasaan itu datang, setiap kali itulah akumengingatkan diriku bahwa aku perlu menjaga perasaan itu karena ia semata-mata untukmu. Allah telah memuliakan seorang lelaki yang bakal menjadi suamiku untuk menerima hati dan perasaanku yang suci. Bukan hati yang menjadi labuhan lelaki lain. Engkau berhak mendapat kasih yang tulen.

Diriku yang memang lemah ini telah diuji oleh Allah saat seorang lelaki ingin berkenalan denganku. Aku dengan tegas menolak,berbagai macam dalil aku kemukakan, tetapi dia tetap tidak berputus asa.Aku merasa seolah-olah kehidupanku yang tenang ini telah dirampas dariku. Aku bertanya-tanya adakah aku berada di tebing kebinasaan ? Akuberistigfar memohon ampunan-Nya. Aku juga berdoa agar Pemilik SegalaRasa Cinta melindungi diriku dari kejahatan.

Kehadirannya membuatku banyak memikirkan tentang dirimu. Kau kurasakan seolah-olah wujud bersamaku. Di mana saja aku berada, akal sadarku membuat perhitungan denganmu. Aku tahu lelaki yang menggodaku itu bukan dirimu. Malah aku yakin pada gerak hatiku yang mengatakan lelaki itu bukan teman hidupku kelak.

Aku bukanlah seorang gadis yang cerewet dalam memilih pasangan hidup. Siapalah diriku untuk memilih permata sedangkan aku hanyalah sebutir pasir yang wujud di mana-mana.

Tetapi aku juga punya keinginan seperti wanita solehah yang lain, dilamar lelaki yang bakal dinobatkan sebagai ahli syurga, memimpinku ke arah tujuan yang satu.

Tidak perlu kau memiliki wajah setampan Nabi Yusuf Alaihisalam, juga harta seluas perbendaharaan Nabi Sulaiman Alaihisalam,atau kekuasaan seluas kerajaan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, yang mampu mendebarkan hati juataan gadis untuk membuat aku terpikat.

Andainya kaulah jodohku yang tertulis di Lauh Mahfuz, Allah pasti akan menanamkan rasa kasih dalam hatiku juga hatimu. Itu janji Allah. Akan tetapi, selagi kita tidak diikat dengan ikatan yang sah, selagi itu jangan dimubazirkan perasaan itu karena kita masih tidak mempunyai hak untuk begitu. Juga jangan melampaui batas yang telah  Allah tetapkan. Aku takut perbuatan-perbuatan seperti itu akan memberi  kesan yang tidak baik dalam kehidupan kita kelak.

Permintaanku tidak banyak. Cukuplah engkau menyerahkan seluruh dirimu pada mencari ridha Illahi. Aku akan merasa amat bernilai andai dapat menjadi tiang  penyangga ataupun sandaran perjuanganmu. Bahkan aku amat bersyukur pada Illahi kiranya akulah yang ditakdirkan meniup semangat juangmu, mengulurkan tanganku untukmu berpaut sewaktu rebah atau tersungkur di  medan yang dijanjikan Allah dengan kemenangan atau syahid itu. Akan kukeringkan darah dari lukamu dengan tanganku sendiri. Itu impianku.

Aku pasti berendam airmata darah, andainya engkau menyerahkan seluruh cintamu kepadaku.  Cukuplah kau mencintai Allah dengan sepenuh hatimu karena dengan mencintai Allah, kau akan mencintaiku karena-Nya. Cinta itu lebih abadi daripada cinta biasa. Moga cinta itu juga yang  kan mempertemukan kita kembali di syurga….

Wassalam…

JADILAH SURGA DITAMAN HATIKU

Duhai Zauji, Jadilah Surga di taman hatiku…

"Wahai  Robb kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami  sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi  orang-orang yang bertakwa.”(QS. Al-Furqoon:74)

”…DAN ORANG-ORANG YANG BERIMAN LEBIH MENCINTAI ALLAH TA’ALA… “

(QS. AL-BAQARAH :165)



Duhai Zauji, Jadilah Surga di Taman Hatiku

(Kupersembahkan untuk (calon) ZAUJI yang berjiwa hanif)

Bismillaahirrohmaanirrohiim

Assalamu’alaykum warohmatulloohi wabarokaatuh,



Duhai Zauji..

Kupersembahkan  sebuah ayat dalam Al-Qur’an yang selalu kubaca disetiap kartu undangan  yang selalu melayangkan pikiranku akhir-akhir ini. Hingga detik ini, aku  senantiasa bertanya kapan namaku tercantum pada sebuah kartu undangan  pernikahan? Siapa pula nama yang mengiringi namaku pada kartu undangan  tersebut dalam rangka mitsaqon-gholizho (perjanjian yang sangat berat)  itu?



Yaa Zauji, ketahuilah… ayat itu adalah : ”Dan  diantara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan  pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan  merasa tenteram kepadanya dan Dia menjadikan diantaramu rasa kasih dan  sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda  (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar-Ruum : 21)



Tiada  kata yang dapat kuucapkan atas karunia Allah Ta’ala hingga pada waktu  yang tepat nanti aku akan menikah dengan orang pilihan Allah Ta’ala yang  telah ditetapkan-Nya dalam kitab Lauh Mahfudz, kecuali syukur  alhamdulillah untuk-Nya. Nikmat dan anugerah ini sungguh begitu agung.



Sesungguhnya,  sudah aku jalani ”proses” dengan laki-laki lain, tapi ternyata Allah  takdirkan engkau masih tersembunyi dibalik kuasa-Nya. Menanti dengan  ikhtiar dan doa yang penuh kesabaran tuk menghadirkanmu dalam hidupku  merupakan anugerah dalam hidupku diantara anugerah-anugerah lain yang  Allah Ta’ala berikan kepadaku. Diberi-Nya aku kesempatan untuk lebih  memperbaiki diri sebagai Muslimah hingga aku layak untuk kau jemput  kelak sebagai bidadarimu. Karena Allah Ta’ala berjanji :



”Perempuan-perempuan  yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk  perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang  baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk  wanita-wanita yang baik (pula)….” (QS. An-Nur :26)



Walloohi,  aku mensyukuri hal itu karena aku yakin dengan selalu bersyukur Allah  Ta’ala akan menambah kenikmatan yang telah Dia berikan, sebagaimana  janji-Nya: ”Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan  menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku),  maka pasti azab-Ku sangat berat” (QS. Ibrohim : 7)



Subhanallooh! Fabiayyi alaairobbikumaa tukadzdzibaan..



Sebagaimana  disepakati oleh al-Bukhari muslim telah diriwayatkan, dimana Rasulullah  Shallallahu’alaihi wa Sallam bersabda : “Sungguh menakjubkan keadaan  orang mukmin itu. Allah tidak menetapkan suatu keputusan baginya  melainkan keputusan itu adalah baik baginya. Jika ditimpa kesusahan,  maka ia akan bersabar, dan yang demikian itu lebih baik baginya. Jika  mendapatkan kesenangan, maka dia akan bersyukur, maka yang demikian itu  adalah baik baginya. Dan hal tersebut tidak akan menjadi milik seorang  pun kecuali orang mukmin.” (HR. Muslim no.2999. Dari Shuhain  rodhiyalloohu’anhu)



Yaa Zauji..



Apakah yang  saat ini sedang engkau lakukan? Semogalah engkau adalah seorang ikhwan  (laki-laki) yang sedang bersemangat mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala  dengan bertaubat dari dosa-dosamu. Kembali kepada fitrahmu sebagai  manusia yang bejiwa hanif, memperbaiki diri detik demi detik sebagai  bekal meninggalkan kampung penuh penipuan dan bersiap-siap menuju  kampung kekekalan.



Hingga pada saat kita dipertemukan  oleh-Nya (Nazhor) di tempat dan waktu yang tepat, engkau tidak lagi  mempermasalahkan fisik, harta, suku, latar belakang dan kondisiku.  Sifatmu yang jujur, sederhana dan bijaksana-lah yang akhirnya menjadi  sebab utamaku dalam memilihmu sebagai pendamping hidupku.



Dari  segi fisik, mungkin orang mengatakan aku tak serasi untukmu. Dari segi  suku dan keturunan, mungkin orang mengatakan aku tak sekufu denganmu.  Dari segi latar belakang dan materi, akupun mungkin tak sebanding dengan  apa yang ada pada dirimu. Akan tetapi kelak, semua dapat kau maklumi  karena niat baikmu dalam menggapai rumah tangga yang kau inginkan. Kau  dasari alasan memilihku dengan pertimbangan agamaku dan agama yang ada  padamu (manhaj yang haq, insya Allah). Hingga aku yakin dengan sabda  Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam :

”Perempuan dinikahi  karena empat hal : karena hartanya, kedudukannya, nasabnya,  kecantikannya dan agamanya, namun kedepankan (pertimbangkan) agamanya  niscaya engkau akan beruntung” (HR. Bukhari & Muslim).



Dengan sebab itulah, engkau berniat dan bertekad bulat untuk meminangku dengan hamdalah.

Sebagaimana  kisah Bilal bin Rabah rodhiyalloohu’anhu, muadzin kecintaan Rasulullah  Shallallahu’alaihi wa Sallam, tentang meminang. Ketika ia bersama Abu  Ruwaihah menghadap Kabilah Khaulan, Bilal mengemukakan :

“Saya ini  Bilal, dan ini saudaraku. Kami datang untuk meminang. Dahulu kami  berada dalam kesesatan kemudian Alloh memberi petunjuk. Dahulu kami  budak-budak belian, kemudian Allah memerdekakan…”, kata Bilal.



Kemudian  ia melanjutkan,” Jika pinangan kami anda terima, kami panjatkan ucapan  Alhamdulillah. Segala puji bagi Allah. Dan kalau anda menolak, maka kami  mengucapkan



Allahu akbar. Allah Maha Besar.”



Subhanallooh! Fabiayyi alaairobbikumaa tukadzdzibaan..



Yaa Zauji…



Pada  saatnya nanti, jika Allah Ta’ala sudah berkehendak untuk mempersatukan  hati kita, maka tak lagi kupermasalahkan maharmu yang dengan penuh  kerelaan kau berikan kepadaku. Tidak kita hiraukan lagi bujuk rayu setan  akan materi. Hingga engkau dapat memenuhi perintah Allah Ta’ala yang  berfirman :

 ”Dan berikanlah mahar (mas kawin) kepada perempuan yang kamu nikahi sebagai pemberian yang penuh kerelaan” (QS. An-Nisaa : 4)



Niat  suci kita untuk menuju pernikahan yang barokah meluluh lantahkan hatiku  untuk menerima mahar darimu apa adanya, bahkan aku akan mempermudah  engkau dalam masalah ini, hingga aku yakin bahwa insyaAllah aku bisa  menjadi orang yang tersebut dalam sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi wa  Sallam :

 ”Wanita yang paling banyak mendapatkan berkah adalah  yang paling ringan maharnya” (HR. Ahmad 145/6,25162, Hakim dan Ibnu  Hibban dari Aisyah Rodhiyalloohu’anha)



Dan akhirnya kita  berdua makin yakin, bahwa pernikahan kita akan sesuai syari’at,  sebagaimana Uqbah bin Amir rodhiyallahu’anhu berkata, Rasulullah  Shallallahu’alaihi wa Sallam bersabda :

 “Sebaik-baik pernikahan  ialah yang paling mudah”(HR Abu Dawud (no.2117), Ibnu Hibban (no.1262-al  Mawaarid) dan ath-Thabrani dalam Mu’jamul Ausath (I/221, no.724)



Dalam  membicarakan walimah, engkau serta merta menyetujui usulanku bahwa  walimah kita harus Islami. Tidak ada kemungkaran-kemungkaran dalam  resepsi seperti tukar cincin, upacara adat, kepercayaan kepada hari baik  dan sial dalam menentukan waktu pernikahan, lepas jilbab atau  meminimalisir jilbab dengan mencekik leher dan memamerkan lekuk liuk  tubuh, mencukur jenggot, mencukur alis mata, meninggalkan sholat wajib,  ikhtilat, musik, nyanyian, mengundang biduanita dan  kemungkaran-kemungkaran lainnya.



Karena kita sama-sama  tahu bahwa pernikahan adalah gerbang kehidupan rumah tangga yang kita  idamkan bersama. Jadi mana mungkin kau tega mengotorinya dengan  kemungkaran MESKIPUN HANYA SATU HARI.

Memang benar, kita bagai  raja dan permaisuri dalam sehari, tapi sungguh! Jangan sampai berlumuran  dosa dihari nan indah itu untuk kemudian menjadi sebab sengsara  sepanjang masa. Jangan sampai kita menabung dosa di awal kehidupan rumah  tangga, untuk kemudian menuai akibatnya kelak diakhirat. Wal’iyadzu  Billah.



Terkemudian, HALAL-lah kita untuk saling mencintai  karena Allah Ta’ala. Seketika, penantian kita yang lama itu, akan  membebaskan syahwat2 yang selama ini kita pendam, bersamaan dengan  meleburnya dosa-dosa kita lewat genggaman jari jemari kita. Saat itulah  akan timbul cinta yang berkobar-kobar diantara kita. Detik demi detik,  kita akan semakin mengenal satu sama lain, cinta makin subur ditaman  hati masing-masing sebagaimana istilah pacaran pasca pernikahan yang  sering kubaca dan kudengar selama ini. Pujian demi pujian yang  mengekalkan cinta kita mulai bersemi indah.



Namun yaa Zauji…



Aku  tahu, bahwa engkau tidak akan membiarkan kita melampaui batas sebagai  manusia untuk menikmati cinta itu. Karena kita tahu, ada Allah Ta’ala  diantara kita. Dan kita tahu, bahwa tidak ada seseorangpun yang lebih  cemburu selain Allah Ta’ala dan tidak ada seseorang yang lebih mencintai  pujian selain dari Allah Ta’ala. Karena itulah Dia memuji diri-Nya. Dan  tidak ada seseorang yang lebih mencintai alasan selain dari Allah  Ta’ala.



Semoga kelak, cinta kita tidak menyamai dan  melebihi dari kecintaan kita kepada Allah Ta’ala yang dapat mengurangi  keimanan kita, sebagaimana rasa takut kita akan firman-Nya :



”Katakanlah  jika bapak-bapak kalian, anak2 kalian, saudara2 kalian, ISTRI-ISTRI  kalian, keluarga kalian, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan  yang kamu khawatirkan kerugiannya dan rumah-rumah tempat tinggal yang  kamu sukai adalah LEBIH kamu CINTAI daripada ALLAH dan Rasul-Nya dan  dari berjihad dijalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan  keputusannya, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik”  (QS. At-Taubah : 24)



Dan sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam :

”Tidaklah  salah seorang dari kalian beriman sampai aku lebih kalian cintai dari  anaknya dan kedua orang tuanya dan seluruh manusia”(diriwayatkan oleh  Bukhari no.10 dan Muslim no.44)



Karenanya yaa Zauji..

Kelak,  malam-malam yang indah itu akan engkau hiasi dengan membangunkanku  disepertiga malam terakhir dengan lembut dengan atau tanpa percikan air  diwajahku. Kau ajak aku sholat malam bersamamu dengan alunan ayat-ayat  suci Al-Qur’an yang memporak-porandakan taman hatiku, meluluh lantakkan  jiwaku dan menghanyutkan aku akan kecintaanku pada Allah Ta’ala. Aku  ingin sekali mengamalkan sunnah Rasululloh Shallallahu’alaihi wa Sallam  bersamamu, yaitu :

”Allah merahmati laki-laki yang bangun diwaktu  malam dan sholat kemudian membangunkan istrinya (sholat pula), jika  istrinya menolak ia percikkan air kewajahnya. Dan Allah juga merahmati  seorang wanita yang bangun malam kemudian sholat dan membangunkan  suaminya (sholat pula), jika ia menolak, ia percikkan air kewajahnya.”  (HR. Abu Dawud, Ahmad, Ibnu Hibban dan Al-Hakim.)



Subhanallooh! Fabiayyi alaairobbikumaa tukadzdzibaan..



Yaa Zauji..

Kuharap  engkau adalah laki-laki penyabar dan dapat menghadapi kondisi  emosionalku sebagai istri. Saat aku marah, saat aku salah, engkau  meluruskanku dengan cara yang sangat baik dan lembut. Karena kutahu,  engkau senantiasa ingin beribadah dengan ikhlas dan ittiba’ (mengikuti)  Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam yang bersabda :

“Barangsiapa  yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, janganlah ia menyakiti  tetangganya. Berwasiatlah kepada wanita yang baik. Sebab, mereka  diciptakan dari tulang rusuk dan tulang rusuk yang paling bengkok adalah  bagian atasnya. Jika engkau meluruskannya, engkau akan mematahkannya.  Dan jika engkau membiarkannya, ia akan bengkok. Oleh karena itu,  berwasiatlah kepada wanita dengan baik.” (Hadist shohih : Diriwayatkan  oleh al-Bukhari (no.5185-5186) dan Muslim (no.1468 (62)), dari Abu  Hurairoh rodhiyalloohu’anhu)



Dalam riwayat Tirmidzi, Rosulullooh Shollalloohu’alaihi wa Sallam bersabda :

“Orang  mukmin yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik  akhlaknya. Dan orang yang paling baik diantara kalian adalah orang yang  paling baik terhadap kaum wanitanya (istri, saudara wanita atau  anak-anak wanita”



Allah Ta’ala berfirman :

“…Dan  bergaullah dengan mereka menurut cara yang patut. Jika kamu tidak  menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena boleh jadi kamu tidak  menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak padanya”  (QS. An-Nisaa’:19)



Dan saat engkau marah,  sementara aku ikut terbawa emosi, maka engkau mengajakku untuk  berlindung kepada Allah Ta’ala, berwudhu, dan sholat dua rokaat. Apabila  kita sedang berdiri, maka kita duduk, apabila kita sedang duduk, maka  kita berbaring, atau salah satu dari kita akan mencium, merangkul dan  menyatakan alasan kita. Apabila salah satu diantara kita berbuat salah,  maka kita akan saling memaafkan karena mengharapkan wajah Allah Ta’ala  semata.(Fiqhut Ta’amul bainaz Zaujani)



Lantas kita  mengunci rapat-rapat setiap pintu perselisihan dan tidak menceritakannya  kepada orang lain. Saling instropeksi, menyadari kesalahan  masing-masing dan saling memaafkan serta memohon kepada Allah Ta’ala  agar senantiasa disatukan-Nya hati kita, dimudahkan urusan dalam  KETAATAN KEPADA-NYA, dan diberikan kedamaian dalam rumah tangga kita.



Betapa indahnya menjadi bunga ditaman hatimu yaa Zaujii…



Yaa Zauji…

Aku  tahu bahwasanya aku memiliki hak yang seimbang dengan kewajibanku  menurut cara yang ma’ruf, kecuali satu perkara yang diungkapkan oleh  Allah Ta’ala : ”akan tetapi para suami memiliki satu tingkat lebih tinggi dari isterinya” (QS. Al-Baqoroh :228)

Karenanya  yaa Zauji, aku teringat dengan Ibnu Abbas rodhiyalloohu’anhuma  :”Sesungguhnya aku berhias diri untuk isteriku sebagaimana ia menghias  diri untukku” (Tafsir Ibnu Jarir ath-Thahari (II/453))

Dan  Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam bersabda :”Ketahuilah bahwa  sesungguhnya kalian memiliki hak atas isteri-isteri kalian dan  isteri-isteri kalian juga memiliki hak atas kalian” (Hasan, HR  At-Tirmidzi (no.1173) dan Ibnu Majah (no.1851))



Dan  sebagai pemimpin rumah tangga, engkau akan senantiasa berusaha untuk  memenuhi hak-hakku sebagai istrimu tanpa melihat apakah hak-ku sudah  terpenuhi atau belum, karena kutahu, engkau sangat menginginkan  kelanggengan cinta dan kasih sayang diantara kita, sebagaimana engkau  juga akan selalu berusaha untuk tidak memberikan kesempatan sedikit pun  bagi syaithan yang selalu ingin memisahkan kita berdua.



Engkau memberiku makan apabila engkau makan,

Engkau memberiku pakaian apabila engkau berpakaian,

Engkau tidak akan memukul wajahku,

Engkau tidak akan menjelek-jelekkan diriku, dan

Engkau tidak akan meninggalkanku melainkan didalam rumah (yakni tidak berpisah tempat tidur melainkan didalam rumah)



Aku  yakin bahwa meskipun engkau hidup pas-pasan, engkau akan tetap  memberiku nafkah menurut kemampuanmu. Allah Ta’ala berfirman : ”..Dan  orang-orang yang terbatas rizkinya, hendaklah memberi nafkah dari harta  yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak membebani seseorang  melainkan (sesuai) dengan apa yang diberikan Allah kepadanya. Allah  kelak akan memberikan kelapangan setelah kesempitan.” (QS. Ath-Tholaq :  7)



Dengan keimanan dan ketaqwaanmu, engkau tidak  pernah berputus asa dalam mencari rizki. Berikhtiar dan bertawakkal  (menggantungkan harapan) hanya kepada Allah Ta’ala, sebagaimana perintah  Rasulullah Shollallahu’alaihi wa Sallam :

”seandainya kalian  bertawakkal kepada Allah dengan sungguh-sungguh, maka sungguh kalian  akan diberikan rizki oleh Allah sebagaimana Dia memberikan kepada  burung. Pagi hari burung itu keluar dalam keadaan kosong perutnya, lalu  pulang disore hari dalam keadaan kenyang.” (Shahih, HR at-Tirmidzi  (no.2344), HR Ahmad (I/30), Ibnu Majah (no.4164). Dari Umar bin  al-Khaththab rodhiyalloohu’anhu)



Dengan "wara"-mu, engkau  senantiasa memperhatikan rizki-rizki yang halal dan thoyyibah, untuk  diberikan kepadaku dan anak2 kita kelak. Bukan dengan cara-cara yang  tercela dan dilarang oleh syari’at Islam yang mulia. Karena sesungguhnya  Allah Ta’ala tidak akan menerima dari sesuatu yang haram.

Semoga  Allah memberikan ganjaran atas nafkah yang engkau berikan kepada  keluarga yang kau cintai, sebagaimana sabda Rasulullah  Shallallahu’alaihi wa sallam : ”..Dan sesungguhnya, tidaklah engkau  menafkahkan sesuatu dengan niat untuk mencari wajah Allah, melainkan  engkau diberi pahala dengannya sampai apa yang engkau berikan kemulut  istrimu akan mendapat ganjaran.” (Shahih, HR Al-Bukhari (no.1295( dan  Muslim (no.1628), dari Sa’ad bin Abi Waqqosh rodhiyalloohu’anhu.



Yaa Zauji,

Aku  memilihmu karena agama yang ada pada dirimu. Aku memilihmu karena aku  tahu bahwa engkau akan senantiasa menjagaku dan anak-anakku kelak dari  api Neraka. Kau ajarkan aku untuk taat dan bertakwa kepada Allah ’Azza  wa Jalla dan mentauhidkan-Nya serta menjauhkan syirik, mengajarkan  kepadaku tentang syari’at Islam, dan tentang adab-adabnya.

Sungguh, betapa engkau telah membawaku teringat dan bergetar saat engkau menasehatiku sambil membawakan firman Allah Ta’ala :

“Wahai  orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api  Neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya  Malaikat-Malaikat yang kasar dank eras, yang tidak durhaka kepada Allah  terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan mereka selalu  mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahrim : 6)

Karenanya,  engkau senantiasa mengajarkan aku dan anak2 kita kelak mengenai Dienul  Islam, mengajarkan kebaikan dan adab-adab Islam. Mengajak untuk  senantiasa mendatangi majelis-majelis ilmu yang mengajarkan Islam  berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah menurut pemahaman Salafush Shalih,  mendengarkan apa yang disampaikan, memahami dan mengamalkannya dalam  kehidupan sehari-hari.

Hingga cita-citaku dan keinginanku tuk  menjadi BUNGA DITAMAN HATIMU sebagaimana Khodijah Radhiyallahu’anha  menemani Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam sepanjang hidupnya  dapat aku amalkan perlahan-lahan dengan bimbinganmu.

Wallahi… Fabiayyi alaairobbikumaa tukadzdzibaan..



Yaa Zauji…

Kelak  akan engkau ajarkan pula aku untuk senantiasa berbakti kepada Orang Tua  kita untuk menggapai ridho Allah Ta’ala. Birrul walidain (berbakti  kepada orang tua) yang merupakan salah satu masalah penting dalam Islam.  Karena dalam Al-Qur’an, setelah memerintahkan manusia untuk bertauhid,  Allah ‘Azza wa Jalla memerintahkan kita untuk berbakti kepada orang tua  kita, sebagaimana perintah-Nya :

“Dan Robb-mu telah  memerintahkan agar kamu jangan beribadah melainkan hanya kepada-Nya dan  hendaklah berbuat baik kepada IBU-BAPAK. Jika salah seorang diantara  keduanya atau kedua-duanya sampai BERUSIA LANJUT dalam PEMELIHARAANMU,  maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan  ”ah”  dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada  keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya  dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, “Ya Robb-ku, sayangilah  keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil”  (QS. Al-Isroo : 23-24)



Yaa Zauji,

Betapa  aku akan sangat taat kepadamu dengan segala ketaatan dan ketakwaanmu  kepada Allah Ta’ala dan ketaatanmu kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi  wa Sallam. Hingga andaikata Allah Ta’ala tidak melarangku untuk bersujud  kepada selain-Nya, maka engkaulah tempatku untuk bersujud memohon  Surga…

”Seandainya aku boleh menyuruh seorang sujud kepada  seseorang, maka aku akan perintahkan seorang wanita sujud kepada  suaminya.” (Hasan Shahih, HR at-Tirmidzi (no.1159), Ibnu Hibban  (no.1291) dan Al-Baihaqi (VII/291) dari Abu Hurairah rodhiyalloohu’anhu)



Yaa Zauji..

Temanilah  diriku sampai matiku nanti, layaknya Rasulullah Shallallahu’alaihi wa  Sallam menemani ummul mukminin Khadijah Radhiyallahu’anha. Dampingi aku  dalam melaksanakan amanah rumah tanggaku. Sesungguhnya, sebagai kepala  keluarga engkau akan ditanya dihadapan Allah Azza wa Jalla tentang  pertanggungjawabanmu atas diriku sebagai istrimu. Juga anak-anak dan  rumah tangga sebagai beban pundakmu. Mari kita pikul dengan bahu  kesetiaan, genggaman kuat ketakwaan kita dan kucur keringat amal ibadah  kita.



Yaa Zauji, aku yakin dan optimis bahwa kita pasti mampu, insyaAlloh…



Yaa Zauji..

Sungguh  begitu indah memilikimu dalam mitsaqon gholizho ini kelak… maka  bagaimana aku tidak akan memperhatikanmu, sementara engkau adalah surga  dan nerakaku, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam :  “Perhatikanlah sikapmu terhadapnya (suami), karena ia bisa menjadi  surgamu dan nerakamu”

(HR. Ibnu Saad, Ath-Thabrani, dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih Al Jami’us Shoghir (1590))



Yaa Zaujii…. Karenanya…

”JADILAH SURGA DITAMAN HATIKU…”

Semoga  Allah Ta’ala segera mempertemukan kita dan senantiasa mempermudah  urusan kita dalam mitsaqon-gholizho (perjanjian yang sangat berat)  kelak. Amin



Wassalamu’alaykum warohmatulloohi wabarokaatuh

Senin, 21 November 2011

sms taushiyah..

Ini adalah kumpulan sms taushiyah yang diberikan sahabat-sahabat ria, daripada penuh-penuhin inbox Hp, mending diabadikan di blog aja :D Semoga bermanfaat ;)

Mari kita berbenah dan terus berbenah untuk mempersembahkan yang terbaik dalam masa hidup kita. Dengan torehan kemuliaan dan semangat pantang menyerah. Di manapun, kapan pun, dan dengan siapapun, selama Allah menjadi JUST THE ONE goal, insya Allah akan “bahagia” sebagaimana doa yang sering terlantun untuk kebahagiaan dunia akhirat.

Jika hati laksana tanaman. Ia bisa segar, layu, dan kering. Karena itu, hati butuh sesuatu yang bisa menyuburkan. Siraman air yang menyejukkan, kehangatan matahari yang menguatkan, dan tanah gembur merupakan lingkungan…

Sabar menghadapi sakit, menguasai diri karena kekhawatiran dan emosi, menahan lidah agar tidak mengeluh merupakan bekal bai orang mukmin dalam perjalanan hidupnya di dunia. Rasulullah bersabda: Tidaklah seorang mukmin ditimpa sakit, letih, demam, sedih hingga kekhawatiran yang mengusiknya melainkan Allah mengampuni kesalahannya (H.R. Bukhari)

Salah satu solusi bagi penyakit jiwa adalah keberadaan saudaranya yang senang member nasihat. Yaitu orang yang penuh perhatian kepadamu hingga ia memberitahukan apa yang menjadi kekuranganmu (As Syahid Hasan Al Banna)

Rasulullah sangat berbangga pada para sahabatnya yang garang di medan perang namun sangat tawadhu dan terlihat lemah dihadapan Allah ketika beribadah. Seperti inilah bangganya saya memiliki saudara walaupun jauh namun selalu berbagi semangat dan saling mengirimkan doa…

Ukirlah senyuman yang paling manis, karena selain sedekah, senyuman itu ibarat lukisan rahasia hati dan senyuman itu tidak menyakitkan tetapi menjadi penawar hati yang sakit

Semoga Allah memberikan pelangi dalam setiap badai, sebuah senyuman dalam setiap air mata, sen=buah perlindungan dalam setiap cobaan dan sebuag jawaban untuk setiap doa

Mengenalmu adalah takdir. Menjadi temanmu adalah pilihan. Bersahabat denganmu adalah kesempatan dan menjadi saudara seaqidah denganmu adalah kebahagiaan… uhibbuki fillah ^_^

Sedikit Renungan: Ternyata sifat kita dengan sifat Rasulullah itu beda “SEDIKIT”. Rasulullah sedikit tidur, kita sedikit-sedikit tidur. Rasulullah sedkit makan, kita sedikit-sedikit makan. Rasulullah sedikit marah, kita sedikit-sedikit marah. Rasulullah sedikit bergurau, kita sedikit-sedikit bergurau. Rasulullah sedikit-sedikit beramal, kita beramal sedikit. Rasulullah sedikit-sedikit berkorban untuk Islam, kita sedikit pengorbanan. Rasulullah sedikit-sedikit menolong, kita sedikit menolong. Rasulullah sedikit-sedikit ikhlas, kita ikhlasnya sedikit. Jadi, kapan kita mulai berusaha mengejar perbedaan yang “Hanya SEDIKIT” itu? ;)

Allah tidak menjanjikan langit selalu biru, bunga selalu mekar, bahkan mentari selalu bersinar di tiap kehidupan. Tapi Allah berjanji bahwa dengan Rahman dan RahimNya akan selalu bersama kita dalam keadaan apapun, Allah akan memberi pelangi disetiap badai, senyum disetiap air mata, berkah disetiap cobaan, ayat-ayat cinta disetiap helaan napas dan jawaban disetiap doa...

Sahabat, keindahan mentari pagi dengan cahayanya yang menembus disela-sela pepohonan dan dedaunan adalah kekuatan yangmemberikan kehidupan bagi makhluk. Begitu juga dengan UKHUWAH, ia ibarat mentari yang membangkitkan kehidupan, mata air yang memberikan kesejukan dan pelepas dahaga, rembulan d malam hari yang menerangi perjalanan seorang musafir. Sahabat, hari esok akan menjelang dan perjalanan kita masih terlalu panjang. Genggamlah erat tanganku dan mari kita berjanji bahwa kita akan menruskan perjuangan ini, apapun yang terjadi. Tersenyumlah karena Allah akan meridhai kita, sahabat.

Ya ALLAH, jagalah saudaraku di kala penjagaanku tak sampai padanya, sayangi ia di kala rasa sayangku tak mampu merangkulnya dalam dekapan yang nyata, karuniakan kepadanya kesabaran dan kekuatan, muliakan ia di kala penghargaanku tak terangkum dalam kata yang sahaja, karena Engkau punya segala yang ku tak punya dan karena ku ingin dia selalu menjadi saudaraku di dunia dan mengharap bertemu dengannya di surga..Amin

Ukirlah senyuman paling manis, karena selain sedekah, senyuman itu ibarat lukisan rahasia hati dan senyuman itu tidak menyakitkan tetapi menjadi penawar hati yang sakit

Ya Allah warnai hidupku dengan selalu rindu padaMu, rindu pada RasulMu, rindu pada hamba-hambaMu yang Kau cintai, rindu untuk bertemu di syurga bersama para Nabi dan SYuhada (titip rindu untuk sahabat-sahabat yang member warna hidayah dalam hidupku

“Dihamapari jalan ke syurga dengan perkara-perkara sulit yang dibenci. Dihampari jalan ke neraka dengan nafsu syahwat (yang menggairahkan)” (Murafaqun ‘alaih) “Jika kabur bagimu dua perkara, maka perhatikanlah salah satu dari keduanya yang terasa paling berat bagi nafsu, lalu ikutilah dia. Karena tidak ada yang berat bagi nafsu kecuali sesuatu itu yang benar” (Ibnu Athaillah)

Saudariku, ketenangan itu salah satunya berasal dari kejernihan hati dan bebasnya pikiran dari rasa kekhawatiran, Allah adalah sandaran kita dan Dial ah sebenarnya pembimbing utama skripsi kita. Dia yang meng-Acc kita dan Dia juga yang meluluskan kita. So, apalagi yang menjadi kekhawatiran saat Dia selalu ada di samping kita dan meridhai tulisan-tulisan tinta skripsi kita

Berhenti sejenak bukan berarti patahkan langkah dan menghambat tujuan. Gunakan itu untuk mengisi kekuatan dan lihatlah apa saja yang telah dilakukan. Segera lepas landas dan teruskan perjuangan!

Ya Allah, muliakanlah sadariku semulia bunda Khadijah, selembut bunda Aisyah, setegar bunda Maryam, seanggun bunda Fathimah, secantik bunda Zulaikha, tinggikan derajatnya, mudahkan segala urusannya serta tabahkan dan kuatkan hatinya setangguh bunda Sumayyah, lindungi ia dari segala bahaya. Aamiin… semoga tali persaudaraan tetap terjalin hingga kita termasuk salah satu orang yang mendapat perlindungan dari Allah karena saling mengingatkan dan mencintai karena Allah…

Sejatinya, ikatan hati karena ukhuwah takkan pernah pudar walau terhijab ruang dan masa. Sesunguhnya ukhuwah itu bukan terletak pada pertemuan, melainkan ingatan sahabat terhadap saudaranya dalam untaian doa. Semoga Allah mengeratkan ikatan hati kita. Aamiin

Wahai Rabb Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dengan RahmatMU aku memohon pertolongan. Perbaiki dan lancarkanlah seluruh urusanku, maka janganlah Engkau serahkan aku kepada diriku sendiri walau sekejap mata karena sesungguhnya aku adalah hamba yang lemah… Bismillah… Mudah-mudahan hari ini lancer dan dipermudah Allah. Sukses!

Jika sendiri janganlah merasa sepi,ada Alla yang sedang mengawasi. Jika sedih janganlah dipendam di hati, ada Allah tempat berbagi. Jika susah janganlah merasa pilu, ada Allah tempat mengadu. Jika gagal jangan berputus asa, ada Allah tempat meminta. Jika bahagia janganlah menjadi lupa, ada Allah temtap memuja. Ingatlah Allah selalu, ukirlah namaNya dihatimu

Diri ini merindu akan hadirnya ketenangan hati,ketenangan jiwa yang Allah anugerahkan merasuk ke relung kalbu, menjadi jalan keberkahan hidup yang Allah ridhai. Namun, ternyata ku baru tersadar, bahwa datangnya sinaran itu, datangnya hidayah itu, hanya dapat seiring dengan ksungguhan diri mencari jalan kebenaran, jalan keridhaanNya

Seandainya engkau tahu bahwa setan tidak pernah sekeja[ pun lupa kepadamu, maka janganlah sekejap pun engkau lupa kepada Allah yang nasibmu berada dalam kekuasaanNya. Karena kau tak memiliki hati (ibnul Qayyim Al Jauziyah)

Ya Rabb, demi cinta kami kepadaMu, jadikanlah persahabatan kami abadi seperti air yang terus mengalir tanpa henti bak bulan dan bintang yang selalu indah menghiasi malam. Jadikanlah pula persahabatan kami, tulus karena keridhaanMu. Sepucuk doa untukmu, smeoga menjadi pengikat silaturrahim di antara kita

Barakah itu membawa senyum meski air mata menitik nitik. Barakah itu menyergapkan rindu di tengah kejengkelan. Barakah itu menyediakan rengkuhan dan belaian lembut di saat daad kita sesak oleh masalah. Semoga Allah selalu memberikan barakahNya pada kita...

Allah selalu punya hadiah untuk kita. Cahaya untuk setiap kegelapan, solusi untuk setiap permasalahan, kebahagiaan untuk setiap kesedihan, kedewasaan untuk setiap ujian...

Kutitipkan helai-helai rabithah pada desir angin, kusematkan setangkai kata rindu pada ranting cakrawala yang syahdu dan kumunajatkan segala asa dan doa. Semoga Allah selalu mengikatkan dalam tali ikatan ukhuwah yang tidak akan pernah terputus hingga Allah memperyemukan kira di JannahNya...

Dalam segala hal ada keterbatasan. Itulah sebabnya mereka harus bekerja efektif dan menggunakan tenaga seefisien mungkin. Akan tetapi, keterbatasan bukanlah alas an untuk tidak berjuang. Sebab Allah berfirman, “ Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu…” (At-Taghabun: 16). Bahkan nilai kepahlawanan itu sesungguhnya terletak pada capaian-capaian besar di atas keterbatasan. Semangat ya kawanku.

Mari belajar untuk menjadi muslim yang tidak sekadar TAHU tetapi harus YAKIN dengan janji-janji Allah pada hambaNya. Karena keyakinan membuahkan sikap dan amal nyata...

Ya Qawi, Kaulah Zat yang Maha Kuat. Tanamkanlah kekuatan dasyat dalam hatiku, agar aku tak udah menyerah pada ujian hidup, agar aku mampu istiqomah di jalan Mu, keep ur spirit.

Tiga hal dalam hidup takkan pernah kembali: waktu, perkataan, dan kesempatan. Tiga hal dalam hidup yang jangan sampai hilang: kehormatan, harapan, dan kejujuran. Tiga hal dalam hidup yang paling berharga: cinta, kepercayaan, dan persahabatan. Met istirahat...

Di setiap udara yang kau temukan, di sana akan kau jumpai Allah yang senantiasa mendengar doamu. Allah bersamamu tak ada jalan buntu.

Andai kegagalan bagaikan huja dan kesuksesan bagaikan matahari, maka kita butuh keduanya untuk dapat melihat pelangi yang indah. Met belajar… semoga UASnya sukses. Usaha maksimal + doa optimal = sukses...

Praying is free call to Allah. No sim card needed, no busy network, no battery problems, no rejected calls. There just good signals and good answers. All the time.

Bahkan dalam letih pun seorang muslim tetap tersenyum karena apa yang kita tunaikan menjadi jaminan bermaknanya usia dan manfaatnya kehidupan. Semoga kita bisa menjaga keikhlasan.

Rabb,eratkan ukhuwah di antara kami, tarbiyahkan kami dengan kelembutan dan kasih sayang Mu. Yakinkan kami pada jihad di jalan Mu. Selamatkan kami dengan keikhlasan amal padaMu. Jadikan kami ahli syurgaMu.

Sahabat, semoga senantiasa dalam rahmatNya. Selamat berjuang, selamat beribadah, selamat menuju kesuksesan yang hakiki. Semoga Allah memperindah KKN sahabat semua. Ikhtiar yang optimal, sabar, dan tawakal. Semangat!

Allah tidak menciptakan beban tanpa menciptakan pundak. Duhai jiwa-jiwa pengemban amanah, ingatlah setiap tetes keringat, tiap rupiah, tap detik, tiap langkah yang kita ikhlaskan utnuk tegaknya panji-panji Allah akan diganti batubata-batubata yang Allah susun di surge. Semegah apa istana kita di surga? Sebanyak pengorbanan kita hari ini, di sini, di dunia ini. Selamat berjuang di lading amal KKN. Semangat ! Barakallah...

Bila kamu meminta, maka mintalah kepada Allah. Dan bila kamu memohon pertolongan, maka mohonlah pertolongan kepada Allah (H.R. Tirmidzi)

Apa kabar hati? Semoga selalu bersih tanpa kalbu. Apa kabar iman? Semoga selalu menapak maju. Apa kabar cinta? Semoga selalu berpeluh rindu padaNya. Apa kabar sahabat? Semoga Allah selalu menjagamu...

Jika dakwah adalah jalan panjang. Jangan pernah berhenti sebelum menemukan penghujungnya. Jika dakwah bebannya berat. Jangan minta yang ringan tapi mintalah punggung yang kuat untuk menopangnya. Jika pendukungnya sedikit maka jadilah yang sedikt itu. Keep spirit!

Bagaimana bila kita sampai jatuh cinta? Tidak salah, tapi mendai salah bila berada pada keadaan dan waktu yang belum tepat. Kuatkan hati ikhwatifillah, bila sudah merasa ada yang salah, sejak awal, ya, SEJAK AWAL, kita harus MEMENANGKAN ALLAH di hati !! Perasaan yang mungkin ada saat ini atau nanti adalah keindahan dunia, tapi Allah menawarkan kepada kita kebaikan dunia serta balasan di negeri akhirat yang dekat denganNya. Dialah SEGALANYA bagi kita, teutama, tertinggi… maka cinta kita kepada manusia haruslah karena Dia dan benar jalannya. Bila cinta manusiawai kita mengotori cinta kita kepadaNya, maka orang-orang beriman yang mencintai Allah, Rasul dan negeri akhirat, TAHU APA YANG HARUS IA PILIH!!! Bila ada masa dimana Dia titipkan rasa, maka itu adalah untuk menguji cintamu padaNya. Semoga kita selalu memenagkan Allah di ahti, hingga nanti bertemu dengan Nya. Aamiin…

Jangan biarkan tets air mata menghapus semua keindahan dan menodai segala harapan!! Dan ingatlah, selama ada waktu pasti ada kesempatan untuk mendapatkan yang terbaik!

PadaMu Rabbi, ajarkan kami bagaimana berpikir sebelum bicara, untuk menerima sebelum menuntut, untuk tersenyum disaat kecewa, untuk tenang dikala gundah, untuk diam dikala gaduh dan bersahaja di atas kebenaran… Aamiin.

Semakin hari semakin kusadari bahwa betapa mulia menyeru kepada Allah, betapa sejuk melayani umat, betapa indah keikhlasan… kita tidak sedang berlelah-lelah, kita hanya bermainmain di halaman surga… semangat!

Sejarah takkan pernah sedikitpun mencatat langkah orang-orang biasa. Ia hanya akan mencatat dengan tinta emas langkah orang-orang luar biasa yang membawa perbaikan dan kemanfaatan. Terus barokah karena tiap detik adalah perbaikan, pembelajaran, dan kesungguhanmeraih ridha Allah. Ingatlah bahwa kita adalah penggerak perubahan, langkah harus semakin tegap, karena perubahan adalah kepastian, bangkitkan semangat dan rebut tiap peluang yang ada!

Ukhuwah adalah cinta yang mengalir melalui keimanan, bersemi dengan pupuk nasihat, tertawa dalam doa dan berbuah dalam pertemuan di syurga. Ukhuwah adalah menguatkan. Menjaga, memperbaiki, member, menghilangkan kelalaian dan saling mengingatkan. Semoga Allah memperkokoh persaudaraan di antara kita…

Untukmu yang hatinya bening bercahaya, bersahabatlah dengan ikhlas agar tenang jiwa, bermuamalahlah bersama muhasabah agar bersih hati...

Rabb, ajari kami tesenyum meski berat oundak memikul beban, ajari kami berlapang dada meski banyak hal yang menyesakkan jiwa, ajari kami rendah hati karena Kaulah yang Maha Tinggi, bantu kami bersabar ya Rabb, sungguh beratnya perjuangan ini tak sebanding dengan manisnya surgaMu.

Tidak ada yang tahu sampai kapan kita berada di jalan ini.mungkin kita pun tidak pernah bermimpi untuk berada dalam kereta dakwah ini. Tapi inilah yang harus menjadikan kita bersyukur atasnya, kenikmatan akan indahnya ukhuwah yang diawali pada indahnya hidayah…

saudaraku..hidup yang baik ..ketika kita mensyukuri apa yang kita peroleh..bisa berbagi dalam kesempitan..bisa tersenyum di saat cobaan itu datang..hidup yang indah itu..bukan disaat semua impian terwujud..tetapi keindahan terletak pada ketulusan dan kesungguhan hari dalam menjalaninya...karena itu,kita tidak hanya melihat akhir dari suatu impian..tapi renungkanlahproses pencapaian..karena disana terletak pada keindahan hidup,mari bersyukur dan menjadi hamba Allah yang senantiasa bersabar dalam segala ketentuannya

Minggu, 20 November 2011

20-11-2011 usiaku yang ke 20

alhamdulillah..
pagi ini aku masih berkesempatan LAGI merasakan indahnya karuniaNYA..
masih diperkenankan menghirup aroma sejuknya embun pagi ini,
masih diizinkan menikmati segala anugerahNYa yang tiada terkira...
segala puji bagiMU ya Robb..

bertambah lagi umurku, tiada terasa satu tahun tlah berlalu.. rasanya cepat sekali dan baru kemarin, ternyata sudah semakin tua--- ya, semoga semakin dewasa pula :)

namun, seiring dengan bertambahnya usiaku, berkurang pula tentunya jatah waktuku didunia ini...
apakah saya harus bergembira atas hari ini? ---seperti kebanyakan orang yg merayakan hari lahirnya---
atokah saya harus bersedih atas berkurangnya jatah hidupku dsini?

aku tak ingin seperti kebanyakan orang itu... namun aku sangat bersyukur karna di hari ini masih diberi kesempatan Alloh, masih diberi waktu.. untuk berbenah lebih baik lagi... terimakasih ya Alloh..

dan semoga berkurangnya sisa usiaku disini, menjadi pengingat diri agar slalu menyiapkan bekal untuk perjalanan panjang yang kekal abadi kelak

Tentunya setiap hari pun kita seharusnya senantiasa bersyukur dan bermuhasabah diri.. ^^

Yup, semoga hari ini lebih baik dari kemarin, dan esok lebih baik lagi..lagi..dan lagi..
Semoga istiqomah dalam kebaikan hingga titik penghabisanku dsini..

Hari hari lewat, pelan tapi pasti
Hari ini aku menuju satu puncak tangga yang baru
Karena aku akan membuka lembaran baru
Untuk sisa jatah umurku yang baru…
Daun gugur satu-satu
Semua terjadi karena ijin Allah
Umurku bertambah satu-satu
Semua terjadi karena ijin Allah
Tapi… coba aku tengok kebelakang
Ternyata aku masih banyak berhutang
Ya, berhutang pada diriku…
Karena ibadahku masih pas-pasan…
Kuraba dahiku…
Astagfirullah, sujudku masih jauh dari khusyuk
Kutimbang keinginanku….
Hmm… masih lebih besar duniawiku
Ya Allah….
Akankah aku masih bertemu tanggal dan bulan yang sama di tahun depan?
Akankah aku masih merasakan rasa ini pada tanggal dan bulan yang sama di tahun depan?
Masihkah aku diberi kesempatan?
Ya Allah….
Tetes airmataku adalah tanda kelemahanku
Rasa sedih yang mendalam adalah penyesalanku
Astagfirullah…
Jika Engkau ijinkan hamba bertemu tahun depan
Ijinkan hambaMU ini, mulai hari ini lebih khusyuk dalam ibadah…
Timbangan dunia dan akhirat hamba seimbang…
Sehingga hamba bisa sempurna sebagai khalifahMu…
Hamba sangat ingin melihat wajahMu di sana…
Hamba sangat ingin melihat senyumMu di sana…

Ya Allah.. berkahilah sisa usiaku.
Istiqomahkan aku agar selalu berada di jalan-Mu.
Tetapkan hatiku agar selalu terpaut pada-Mu.
Terimalah semua amal-amalku yang telah lalu.
Jadikan ia sebagai penolongku ketika menghadap Engkau nanti.

Ya Rabb.. semoga aku menjadi pribadi yang lebih baik, lebih sabar, lebih ikhlas, lebih dewasa, dan lebih mulia.
Semoga aku menjadi sosok muslimah berkepribadian Islam.
Semoga aku menjadi insan yang memberi berguna bagi agama-Mu.
Semoga aku menjadi orang yang mampu memberi manfaat bagi banyak orang.

Ya Allah.. semoga di tahun mendatang semua impianku menjelma menjadi kenyataan.
Aku tahu semua yang terjadi dalam hidupku adalah ketetapan terbaik dari-Mu,
karena itu kugantungkan hidupku pada-Mu ya Ilaahi.
Semoga aku selalu siap menerima apa pun keputusan-Mu.
 
 

Jumat, 18 November 2011

Kerinduanku padamu

ah....entah kenapa pikiranku gak fokus sama pekerjaan, bahkan dengan hal hal yang ku lakukan hari ini,pikiranku melayang sampai pada seseorang yang telah membuatku meluangkan perasaan dan pikiranku padanya..yah..inikah rindu yang tlah lama tak terobati.........
apakah dia juga merasakan apa yang ku rasa saat ini, tapi mengapa dah sebulan tak ada komunikasi darinya..ku hanya bisa khusnudhonpadanya,mungkin dia sedang sibuk dengan pekerjaannya...
ya Rabb..
rindu ini semakin memuncak
pertemukanlahkami dalam ikatan sucimu
ku berdoa dalam setiap sujud panjangku...mengharap sesuatu yang sangat begitu kuharap...
Kucoba Memaknai Semua Aksara Yang Tersingkap
Rasa Yang Kian Menjelma Menjadi Kelopak Kerinduan Di Dalam Palung Jiwa...
Menyisir Lembut Tali Temali Penantian Nan Bermuara Di Sela" Dinding Dawai Hati...
Kata Yang Kian Mengukir Cerita Didepan Pantulan Cermin Kehidupanku ...Diatas Rajutan Benang Benang Fatamorgana Ini...
Kurakit Beribu Ribu Sajak Kehampaan...
Kutenun Simpul Simpul Kata Sayang ...
Kata Yang Akan Kulukiskan Lewat Aliran Urat Nadi Takdir Cinta...
Menjadi Senandung Cahaya Diatas Panorama Kehidupan...Dan Menggurat Indah Didalam Nirwana Raga Dan Sukma. ..
Yang Nanti Akan Kupersembahkan Padamu Wahai Pangeran Impian...
Pangeran Sekaligus Imam Sejati Pilihan-Nya...
Pangeran Yang Menuntun Aku Untuk Selalu Berjalan Dibawah Kasih-Nya. ..Pangeranku Yang Entah Dimanapun Engkau Berada ...
Dan Entah Siapapun Engkau Itu. Dengarlah... Lihatlah..Dan Rasakanlah .....
Lewat Sajak Senja Ini Kutitipkan Salamku Padamu...
Disini Aku Akan Setia Menunggumu ...
Menunggu Engkau Datang Dengan Cinta Kesederhanaanmu ....

Minggu, 13 November 2011

___Akulah Tulang Rusukmu Yang Bengkok Itu___

Bismillahirrahmaanirrahiim

Wahai Adamku...
Aku asalnya dari tulang rusukmu yang bengkok. Jadi, tidak heranlah jika perjalanan hidupku senantiasa inginkan bimbingan darimu tatkala aku hampir tergelincir kejurang dosa... karena aku incaran syaitan...
Karena kelemahanku...

***
Alhamdulillah, akhirnya menemukan penjelasan yang menyejukkan tentang hadits tulang iga wanita yang bengkok. Setelah sebelumnya bertanya-tanya,,,mengapa wanita harus diciptakan "bengkok"?
***

Apakah seorang wanita merasa tidak enak bila disebutkan oleh seseorang, seperti suaminya, bahwa dia diciptakan dari tulang iga yang bengkok?

Apakah dia merasakan bahwa kebengkokan tulang iga yang dia diciptakan oleh Allah berasal darinya akan mendiskreditkan dirinya dan juga mengurangi martabatnya?

Abu Hurairah telah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: “Saling berpesanlah kalian untuk memperlakukan wanita dengan baik, karena sesungguhnya wanita itu diciptakan dari tulang iga, dan sesungguhnya yang paling bengkok dari tulang iga itu adalah bagian atasnya. Jika engkau bersikeras untuk meluruskannya, niscaya engkau akan mematahkannya. Dan jika engkau biarkan, ia akan tetap bengkok. Karenanya, saling berpesanlah berkenaan dengan wanita.” (HR. Bukhari Muslim)

Makna hadist ini tidaklah mengurangi martabat wanita barang sedikit pun dan tidak pula mendiskreditkan eksistensi kemanusiannya. Bahkan makna hadits ini mengingatkan karakter psikologi penting yang telah difitrahkan dalam diri wanita sejak asal mula kejadiannya. Hadits ini melarang upaya untuk mengubah karakter ini melalui sabdanya yang mengatakan: “Jika engkau bersikeras untuk meluruskannya, niscaya engkau akan mematahkannya.”

Permulaan hadits ini dan penghujungnya, kedua-duanya memesankan untuk memperlakukan wanita dengan perlakuan yang baik. Pesan ini justru makin memberikan nilai tambah pada diri objek yang dipesankan dan sekaligus menguatkan penafian kecurigaan adanya kekurangan.

Hal yang bengkok bukanlah suatu kelemahan, demikian pula hal yang lurus pun bukan suatu keistimewaan. Alangkah indahnya ungkapan yang memperumpamakan hakikat ini dengan busur dan anak panah. Seandainya tidak ada kebengkokan pada busur, tentulah anak panah tidak dapat melesat kuat dan lurus ke arah sasaran yang akan dikenainya !

Sesungguhnya semua kata yang menunjukkan makna bengkok dalam bahasa Arab, dalam waktu yang sama menunjukkan pula arti yang mengandung makna PERASAAN. Kata ‘hadabun’ artinya punggungnya melengkung dan juga berarti penyayang. ‘Hanaa’ artinya bengkok dan juga sayang dan kasihan. ‘Athfun artinya berlenggak-lenggok saat berjalan dan sebagainya, dan juga berarti pengasih dan penyayang. Demikianlah seterusnya.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa seandainya tidak ada kebengkokan yang juga mengandung arti kelembutan, kasih sayang, dan perasaan dalam diri wanita, niscaya laki-laki tidak dapat bergerak dengan lurus dalam kehidupan sebagai faktor yang menentukan.

Apakah akan berhasil jika kita coba meletakkan busur sebagai ganti dari anak panah pada busur lain untuk kita lepaskan ke arah sasaran? Apakah berhasil jika kita jadikan anak panah yang lurus sbg busur, lalu kita meletakkannya pada anak panah yang lain untuk kita lepaskan ke arah sasaran?

Jawabannya ialah dua anak panah, kedua-duanya tidak akan dapat mengenai sasaran! Demikian juga dua buah busur.

Tidak lain untuk mengenai sasaran hanyalah diperlukan sebuah anak panah dan sebuah busur!

Sumber: Buku ‘Risalah Mukminah, Jangan Terperdaya’ Oleh. Muhammad Rasyid Al ‘Uwaid