Minggu, 31 Juli 2011

Ramadhan Datang


Tidak terasa kita sudah dipenghujung  bulan Syaban, dan tinggal hitungan jam bulan Ramadhan tiba. Sudah diputuskan oleh Pemerintah pertama puasa jatuh pada tanggal 1 Agustus hari Senin, Bulan yang ditunggu-tunggu seluruh penduduk dunia, bulan yang penuh Big Sale Pahala, bulan yang penuh kebersamaan, bulan yang penuh kenyamanan, bulan yang membuat kita sabar menjadi sabar, dan bulan peningkatan taqwa.
Keutamaan Bulan Ramadhan jelas tersirat dalam Al-Qur’an, dan ALLOH memberikan kemudahan-kemudahan kepada hamba-hambanya.
“…….bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur” (Al-Baqarah:185)
10 Hari Pertama
Hari-hari penuh rahmat dan kasih sayang dari ALLOH
Bisa kita bayangkan jika kita dilimpahkan rahmat-NYA, tentunya semua penduduk bumi akan digerakan oleh ALLOH akan memudahkan segala urusan kita di dunia.
10 Hari Kedua
Hari-hari penuh Ampunan dari ALLOH
Tidak ada manusia yang tidak memiliki khilaf dan salah, apabila kita minta ampun dengan khusus dan bersungguh-sungguh, ALLOH berjanji akan memberikan ampunan kepada hambanya.
10 Hari Terakhir
Hari-hari dibebaskan dari api neraka
Subhannalah….pada 10 hari terakhir ini ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa diberikan kepadanya kebaikan malam itu, maka sesungguhnya dia telah didekatkan kebaikan dan dibebaskan api neraka.
MARHABAN YA RAMADHAN…Dengan hati dan niat yang bersih smoga ibadah puasa tahun ini lebih baik baik dan berqualitas dari tahun2 sebelumnya. Mohon Maaf atas khilaf dan salah…..

Jumat, 29 Juli 2011

Mengeluh

“Mengeluh” Sebuah kata yang sederhana, tetapi sulit untuk menghindar darinya. Tanpa disadari sering terucap dan terasa dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan dengan bibir mengecap kata “ach” “uuh” “aduch” dengan perasaan gusar, itu saja  sudah dianggap mengeluh….
Yang menjadi pertanyaan kenapa orang mengeluh : “karena realita kehidupan yang dialaminya tidak sesuai harapan”. Bagaimana caranya kita mengatasinya, cukup dengan kata sederhana pula  “bersyukur “.  Memang sangat mudah mengucapkannya tetapi ketika melaksanakannya butuh kerja keras dalam menyikapi setiap kejadian dengan rasa syukur.
Beberapa hal yang bisa dilakukan agar kita tidak mengeluh dan selalu bersyukur, tanamkan dalam pikiran dan hati kita  :
  1. Selalu bersyukur atas pekerjaan, kesehatan, kebahagian, keluarga, sahabat, dan lain-lain, sekecil apapun yang terjadi dalam kehidupan adalah karunia
  2. Jangan membayangkan kehidupan yang serba ideal; sehat tanpa sakit, kaya tanpa bayang-bayang miskin, bahagia tanpa ada duka, genap tanpa ganjil, sahabat tanpa cacat, dan seterusnya. Ini tidak mungkin terjadi. Karena itu teguhkan diri untuk melupakan yang negative, dan perhatikan yang positif. Dahulukan prasangka baik, dan bersandarlah hanya kepada Allah.
  3. Karena setiap detik dari usiamu akan diminta pertanggung jawaban, gunakan waktu untuk mencari ridha Allah.
  4. Berhentilah memikirkan kesalahan, pikirkan sifat baik yang akan kita jadikan pengganti kesalahan.
  5. Kesedihan, kegelisahan, dan kerumitan adalah dampak perbuatan yang kita lakukan, misalnya menelantarkan shalat, menggunjing orang lain, atau melakukan perbuatan haram lainnya. Orang yang menyimpang dari ajaran Allah harus membayar harganya dan melunasi tagihan kelalainnya.
  6. Semua yang terjadi di dunia ini atas sepengetahuan Allah, dan Allah punya rencana indah dibalik itu semua.
=====================================================================
Kata Mutiara :
Bersyukurlah karena kita tidak memiliki semua yang kita inginkan, karena jika iya, apalagi yang hendak kita cari? Bersyukurlah saat kita tidak mengetahui sesuatu, karena itu memberi kita kesempata untuk belajar. Bersyukurlah atas masa-masa sulit yang kita hadapi, karena selama itulah kita akan tumbuh dewasa. Bersyukurlah atas kesalahan-kesalahan yang kita perbuat, karena itu memberi motivasi untuk menjadi lebih baik. (Ziyadaturrahmah)

Airmata Cinta Pembersih Dosa

Kaum yang bertaqwa telah sampai, sementara kami belum…
Kami bingung, tidak paham, dan tidak tahu
Wahai Kekasih kami, anugerahkanlah wanginya hubungan
Kami tidak akan menegrti tanpa kedermawanan-Mu
Jika Engkau memberi, kami berharap ampunan-Mu
Dan kami bersimpuh di pintu agung-Mu
Kami merendah di hadapan-Mu, smoga Engkau dengan kelembutan-Mu, mau memberi kami rida-Mu
Demi kebenaran-Mu, kami menghampiri perlindungan-Mu
Kami pernah terusir ketika kami menuju kepada-Mu
Kami terhalang oleh tebalnya maksiat
Kami terhijab oleh dosa kami kepada-Mu
Jarak yang jauh ini bukan berasal dari-Mu melainkan akibat dosa yang kami perbuat selalu
Engkau telah membuka pintu kemurahan-Mu sebagai karunia untuk kami setelah dosa kami di kepada-Mu
Kami memang tidak pantas berada di dekat-Mu namun kami bertobat dan ingin kembali ke pangkuan-Mu
Kami menjalin hubungan adil dengan-Mu untuk beberapa waktu dan berjanji setia namun kemudian kami menghianati-MuEngkau tidak mengingkari janji kepada kami
Kamilah yang mengingkari janji kepada-Mu
Kami jauh dari Rida-Mu karena dosa
Seandainya pantas, tentu kami didekap-Mu
Kami mengakui kesalahan kami kepada-Mu
Anugerahilah rida-Mu dan kami telah mengaku
Tidak ada yang diharapkan oleh hamba kecuali Tuhannya
Engkau mengasihi kami betapun kami dahulu
Tidak ada selain-Mu yang bisa menggantikan
Bukankah kebenaran takkan berarti tanpa-Mu?
Betapa indah dan nikmatnya berhubungan dengan-Mu
Betapa tinggi dan mulianya kedudukan-Mu
Kemualian kami ada pada merendahnya kami kepada-Mu
Kehormatan kami terwujud saat kami tunduk kepada-Mu


Sungguh malam tidak pernah berubah
Engkau tetap tidak peduli dengan keburukan
Engkau Tidur nikmat dalam kesenangan dan puas dengan nafsu yang terlampiaskan
Tidakkah engkau lihat dosa di pundakmu besar dan berberet laksana pegunungan?
Layakkah engkau bekerja seperti sekarang tanpa peduli keharaman dan kehalallan?
Jika engkau tidak tertarik kepada dunia, engkau telah menahan nafsu kesesatan
Ayahku, Khalil, melewati malam dengan ibdaha menjadikan al-sab al-thiwal sebagai bacaan
Dengan hati yang senantiasa gemetar dan mata selalu dalam tangisan
Kulihat hari demi hari memindahkan kita sedikit demi sedikit menuju kuburan
Selama masih hidup cukuplah sedikit gandum disertai segelas air tawar sebagai minuman
Apabila akhir perjalanan petaka, buat apa mencari kesenangan dan kenikmatan?
Bukankah ada pelajaran dari mereka  yang telah tiada entah ibu, bapak, paman, entah keponakan
Tampak istri berada dibelakangku sementara kerandaku dipikul oleh handai tolan
Mereka menyegerakan perjalanan tanpa kusadari menuju negeri kemenangan ataukah kemalangann
Kita semua sudah pasti mati
Yang hidup kekal hanyalah Allah sang Rahmat



Rabu, 27 Juli 2011

TERAPI CINTA

Virus hati yang bernama cinta ternyata telah banyak memakan korban. Mungkin anda pernah mendengar seorang remaja yang nekat bunuh diri disebabkan putus cinta, atau tertolak cintanya. Atau anda pernah mendengar kisah Qeis yang tergila-gila kepada Laila. Kisah cinta yang bermula sejak mereka bersama mengembala domba ketika kecil hingga dewasa. Akhirnya sungguh tragis, Qeis benar-benar menjadi gila ketika laila dipersunting oleh pria lain. Apakah anda pernah mengalami problema seperti ini atau sedang mengalaminya? mau tau terapinya? Mari sama-sama kita simak terapi mujarab yang disampaikan Ibnu Qoyyim dalam karya besarnya Zadul Ma’ad.
Beliau berkata : Gejolak cinta adalah jenis penyakit hati yang memerlukan penanganan khusus disebabkan perbedaannya dengan jenis penyakit lain dari segi bentuk, sebab maupun terapinya. Jika telah menggerogoti kesucian hati manusia dan mengakar di dalam hati, sulit bagi para dokter mencarikan obat penawarnya dan penderitanya sulit disembuhkan.
Allah mengkisahkan penyakit ini di dalam Al-Quran tentang dua tipe manusia, pertama wanita dan kedua kaum homoseks yang cinta kepada mardan (anak laki-laki yang rupawan). Allah mengkisahkan bagaimana penyakit ini telah menyerang istri Al-Aziz gubernur Mesir yang mencintai Nabi Yusuf, dan menimpa Kaum Luth. Allah mengkisahkan kedatangan para malaikat ke negeri Luth
Dan datanglah penduduk kota itu (ke rumah Luth) dengan gembira (karena) kedatangan tamu-tamu itu. Luth berkata: “Sesungguhnya mereka adalah tamuku; maka janganlah kamu memberi malu (kepadaku), dan bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu membuat aku terhina “.Mereka berkata: “Dan bukankah kami telah melarangmu dari (melindungi) manusia?” Luth berkata: “Inilah puteri-puteri (negeri) ku (kawinlah dengan mereka), jika kamu hendak berbuat (secara yang halal)”. (Allah berfirman): “Demi umurmu (Muhammad), sesungguhnya mereka terombang-ambing di dalam kemabukan (kesesatan)”. [Al-Hijr: 68-72]
KEBOHONGAN KISAH CINTA NABI DENGAN ZAINAB BINTI JAHSY
Ada sekelompok orang yang tidak tahu menempatkan kedudukan Rasul sebagaimana layaknya, beranggapan bahwa Rasulullah tak luput dari penyakit ini sebabnya yaitu tatkala beliau melihat Zaenab binti Jahsy sambil berkata kagum: Maha Suci Rabb yang membolak-balik hati, sejak itu Zaenab mendapat tempat khusus di dalam hati Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, oleh karena itu Beliau berkata kepada Zaid bin Haritsah: Tahanlah ia di sisimu hingga Allah menurunkan ayat:
“Artinya : Dan (ingatlah), ketika kamu berkata kepada orang yang Allah telah melimpahkan ni`mat kepadanya dan kamu (juga) telah memberi ni`mat kepadanya : “Tahanlah terus isterimu dan bertakwalah kepada Allah”, sedang kamu menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya, dan kamu takut kepada manusia, sedang Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu takuti. Maka tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap isterinya (menceraikannya), Kami kawinkan kamu dengan dia supaya tidak ada keberatan bagi orang mu’min untuk (mengawini) isteri-isteri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya daripada isterinya. Dan adalah ketetapan Allah itu pasti terjadi” [Al-Ahzab :37] [1]
Sebagain orang beranggapan ayat ini turun berkenaan kisah kasmaran Nabi, bahkan sebagian penulis mengarang buku khusus mengenai kisah kasmaran para Nabi dan meyebutkan kisah Nabi ini di dalamnya. Hal ini terjadi akibat kejahilannya terhadap Al-Quran dan kedudukan para Rasul, hingga ia memaksakan kandungan ayat apa-apa yang tidak layak dikandungnya dan menisbatkan kepada Rasulullah suatu perbuatan yang Allah menjauhkannya dari diri Beliau .
Kisah sebenarnya, bahwa Zainab binti Jahsy adalah istri Zaid ibn Harisah .–bekas budak Rasulullah– yang diangkatnya sebagai anak dan dipanggil dengan Zaid ibn Muhammad. Zainab merasa lebih tinggi dibandingkan Zaid. Oleh Sebab itu Zaid ingin menceraikannya. Zaid datang menemui Rasulullah minta saran untuk menceraikannya, maka Rasulullah menasehatinya agar tetap memegang Zainab, sementara Beliau tahu bahwa Zainab akan dinikahinya jika dicerai Zaid. Beliau takut akan cemoohan orang jika mengawini wanita bekas istri anak angkatnya. Inilah yang disembunyikan Nabi dalam dirinya, dan rasa takut inilah yang tejadi dalam dirinya. Oleh karena itu di dalam ayat Allah menyebutkan karunia yang dilimpahkanNya kepada Beliau dan tidak mencelanya karena hal tersebut sambil menasehatinya agar tidak perlu takut kepada manusia dalam hal-hal yang memang Allah halalkan baginya sebab Allah-lah yang seharusnya ditakutinya. Jangan Sampai beliau takut berbuat sesuatu hal yang Allah halalkan karena takut gunjingan manusia, setelah itu Allah memberitahukannya bahwa Allah langsung yang akan menikahkannya setelah Zaid menceraikan istrinya agar Beliau menjadi contoh bagi umatnya mengenai kebolehan menikahi bekas istri anak angkat, adapun menikahi bekas istri anak kandung maka hal ini terlarang.sebagaimana firman Allah:
“Artinya : Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu” [Al-Ahzab: 40]
Allah berfirman di pangkal surat ini:
“Artinya : Dan Dia tidak menjadikan anak-anak angkatmu sebagai anak kandungmu (sendiri). Yang demikian itu hanyalah perkataanmu di mulutmu saja” [Al-Ahzab : 4]
Perhatikanlah bagaiamana pembelaan terhadap Rasulullah ini, dan bantahan terhadap orang-orang yang mencelanya. Wabillahi at-Taufiq.
Tidak dipungkiri bahwa Rasulullah sangat mencintai istri-istrinya. Aisyah adalah istri yang paling dicintainya, namun kecintaannya kepada Aisyah dan kepada lainnya tidak dapat menyamai cintanya tertinggi, yakni cinta kepada Rabbnya. Dalam hadis shahih:
“Artinya : Andaikata aku dibolehkan mengambil seorang kekasih dari salah seorang penduduk bumi maka aku akan menjadikan Abu Bakar sebagai kekasih”[2]
KRITERIA MANUSIA YANG BERPOTENSI TERJANGKIT PENYAKIT AL-ISYQ
Penyakit al-isyq akan menimpa orang-orang yang hatinya kosong dari rasa mahabbah (cinta) kepada Allah, selalu berpaling dariNya dan dipenuhi kecintaan kepada selainNya. Hati yang penuh cinta kepada Allah dan rindu bertemu dengaanNya pasti akan kebal terhadap serangan virus ini, sebagaimana yang terjadi dengan Yusuf alaihis salam:
“Artinya ; Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tiada melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan daripadanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih” [Yusuf : 24]
Nyatalah bahwa Ikhlas merupakan immunisasi manjur yang dapat menolak virus ini dengan berbagai dampak negatifnya berupa perbuatan jelek dan keji.Artinya memalingkan seseorang dari kemaksiatan harus dengan menjauhkan berbagai sarana yang menjurus ke arah itu .
Berkata ulama Salaf: penyakit cinta adalah getaran hati yang kosong dari segala sesuatu selain apa yang dicinta dan dipujanya. Allah berfirman mengenai Ibu Nabi Musa:
“Artinya ; Dan menjadi kosonglah hati ibu Musa. Sesungguhnya hampir saja ia menyatakan rahasia tentang Musa, seandainya tidak Kami teguhkan hatinya” [Al-Qasas :11]
Yakni kosong dari segala sesuatu kecuali Musa karena sangat cintanya kepada
Musa dan bergantungnya hatinya kepada Musa.
BAGAIMANA VIRUS INI BISA BERJANGKIT?
Penyakit al-isyq terjadi dengan dua sebab, Pertama : Karena mengganggap indah apa-apa yang dicintainya. Kedua: perasaan ingin memiliki apa yang dicintainya. Jika salah satu dari dua faktor ini tiada niscaya virus tidak akan berjangkit. Walaupun Penyakit kronis ini telah membingungkan banyak orang dan sebagian pakar berupaya memberikan terapinya, namun solusi yang diberikan belum mengena.
MAKHLUK DICIPTAKAN SALING MENCARI YANG SESUAI DENGANNYA
Berkata Ibn al-Qayyim: ketetapan Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan hikmahNya menciptakan makhlukNya dalam kondisi saling mencari yang sesuai dengannya, secara fitrrah saling tertarik dengan jenisnya, sebaliknya akan menjauh dari yang berbeda dengannya.
Rahasia adanya percampuran dan kesesuaian di alam ruh akan mengakibatkan adanya keserasian serta kesamaan, sebagaimana adanya perbedaan di alam ruh akan berakibat tidak adanya keserasian dan kesesuaian. Dengan cara inilah tegaknya urusan manusia. Allah befirman:
“Artinya : Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan daripadanya Dia menciptakan isterinya, agar dia merasa senang kepadanya” [Al-A'raf :189]
Dalam ayat ini Allah menjadikan sebab perasaan tentram dan senang seorang lelaki terhadap pasangannya karena berasal dari jenis dan bentuknya. Jelaslah faktor pendorong cinta tidak bergantung dengan kecantikan rupa, dan tidak pula karena adanya kesamaan dalam tujuan dan keingginan, kesamaan bentuk dan dalam mendapat petunjuk, walaupun tidak dipungkiri bahwa hal-hal ini merupakan salah satu penyebab ketenangan dan timbulnya cinta.
Nabi pernah mengatakan dalam sebuah hadisnya:
“Artinya : Ruh-ruh itu ibarat tentara yang saling berpasangan, yang saling mengenal sebelumnya akan menyatu dan yang saling mengingkari akan berselisih “[3]
Dalam Musnad Imam Ahmad diceritakan bahwa asbabul wurud hadis ini yaitu ketika seorang wanita penduduk Makkah yang selalu membuat orang tertawa hijrah ke Madinah ternyata dia tinggal dan bergaul dengan wanita yang sifatnya sama sepertinya yaitu senang membuat orang tertawa. Karena itulah nabi mengucapkan hadis ini.
Karena itulah syariat Allah akan menghukumi sesuatu menurut jenisnya, mustahil syariat menghukumi dua hal yang sama dengan perlakuan perbeda atau mengumpulkan dua hal yang kontradiktif. Barang siapa yang berpendapat lain maka jelaslah karena minimnya ilmu pengetahuannya terhadap syariat ini atau kurang memahami kaedah persamaan dan sebaliknya.
Penerapan kaedah ini tidak saja berlaku di dunia lebih dari itu akan diterapkan pula di akhirat, Allah berfirman:
“Artinya : (kepada malaikat diperintahkan): Kumpulkanlah orang-orang yang zalim beserta teman sejawat mereka dan sembahan-sembahan yang selalu mereka sembah” [As-Shaffat : 23]
Umar ibn Khtaab dan seteelahnya Imam Ahmad pernah berkata mengenai tafsiran wajahum yakni yang sesuai dan mirip dengannya .Allah juga berfirman
“Artinya : Dan apabila jiwa dipertemukan” [At-Takwir : 7]
Yakni setiap orang akan digiring dengan orang-orang yang sama prilakunya dengannya, Allah akan menggiring antara orang-orang yang saling mencintai kareNya di dalam surga dan akan menggiring orang orang yang saling bekasih-kasihan diatas jalan syetan di neraka Jahim, tiap oran akan digiring dengan siapa yang dicintainya mau tidak mau. Di dalam mustadrak Al-Hakim disebukan bahwa Nabi bersabda:
“Artinya : Tidaklah seseorang mencintai suatu kaum kecuali akan digiring bersama mereka kelak” [4]
CINTA DAN JENIS-JENISNYA
Cinta memiliki berbagai macam jenis dan tingkatan, yang tertinggi dan paling mulia adalah mahabbatu fillah wa lillah (cinta karena Allah dan di dalam Agama Allah) yaitu cinta yang mengharuskan mencintai apa-apa yang dicintai Allah, yang dilakukan berlandaskan cinta kepada Allah dan RasulNya.
Cinta berikutnya adalah cinta yang terjalin karena adanya kesamaan dalam cara hidup, agama, mazhab, idiologi, hubungan kekeluargaaan, profesi dan kesamaan dalam hal-hal lainnya.
Di antara jenis cinta lainnya yakni cinta yang motifnya karena ingin mendapatkan sesuatu dari yang dicintainya, baik dalam bentuk kedudukan, harta, pengajaran dan bimbingan, ataupun kebutuhan biologis. Cinta yang didasari hal-hal seperti tadi yaitu al-mahabbah al-’ardiyah– akan hilang bersama hilangnya apa-apa yang ingin didapatnya dari orang yang dicintai. Yakinlah bahwa orang yang mencintaimu karena sesuatu akan meninggalkanmu ketika dia telah mendapat apa yang diinginkannya darimu.
Adapun cinta lainnya adalah cinta yang berlandaskan adanya kesamaan dan kesesuaian antara yang mencintai dan yang dicinta. Mahabbah al-isyq termasuk cinta jenis ini tidak akan sirna kecuali jika ada sesuatu yang menghilangkannya. cinta jenis ini, yaitu berpadunya ruh dan jiwa, oleh karena itu tidak terdapat pengaruh yang begitu besar baik berupa rasa was-was, hati yang gundah gulana maupun kehancuran kecuali pada cinta jenis ini.
Timbul pertanyaan bahwa cinta ini merupakan bertemunya ikatan batin dan ruh, tetapi mengapa ada cinta yang bertepuk sebelah tangan? Bahkan kebanyakan cinta seperti ini hanya sepihak dari orang yang sedang kasamaran saja, jika cinta ini perpaduan jiwa dan ruh maka tentulah cinta itu akan terjadi antara kedua belah pihak bukan sepihak saja?
Jawabnya yaitu bahwa tidak terpenuhinya hasrat disebabkan kurangnya syarat tertentu, atau adanya penghalang sehingga tidak terealisasinya cinta antara keduanya. Hal ini disebabkan tiga faktor ; Pertama: bahwa cinta ini sebatas cinta karena adanya kepentingan, oleh karena itu tidak mesti keduanya saling mencintai, terkadang yang dicintai malah lari darinya. Kedua: adanya penghalang sehingga dia tidak dapat mencintai orang yang dicintanya, baik karena adanya cela dalam akhlak, bentuk rupa, sikap dan faktor lainnya. Ketiga: adanya penghalang dari pihak orang yang dicintai.
Jika penghalang ini dapat disingkirkan maka akan terjalin benang-benang cinta antara keduanya. Kalau bukan karena kesombongan, hasad, cinta kekuasaan dan permusuhan dari orang-orang kafir, niscaya para rasul-rasul akan menjadi orang yang paling mereka cintai lebih dari cinta mereka kepada diri, keluarga dan harta.
TERAPI PENYAKIT AL-ISYQ
Sebagai salah satu jenis penyakit, tentulah al-isyq dapat disembuhkan dengan terapi-terapi tertentu. Diantara terapi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Jika terdapat peluang bagi orang yang sedang kasmaran tersebut untuk meraih cinta orang yang dikasihinya dengan ketentuan syariat dan suratan taqdirnya, maka inilah terapi yang paling utama. Sebagaimana terdapat dalam sahihain dari riwayat Ibn Mas’ud Radhiyallahu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Artinya : Hai sekalian pemuda, barang siapa yang mampu untuk menikah maka hendaklah dia menikah , barang siap yang belum mampu maka hendaklah berpuasa karena puasa dapat menahan dirinya dari ketergelinciran (kepada perbuatan zina)”.
Hadis ini memberikan dua solusi, solusi utama, dan solusi pengganti. Solusi petama adalah menikah, maka jika solusi ini dapat dilakukan maka tidak boleh mencari solusi lain. Ibnu Majah meriwaytkan dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Artinya : Aku tidak pernah melihat ada dua orang yang saling mengasihi selain melalui jalur pernikahan”.
Inilah tujuan dan anjuran Allah untuk menikahi wanita, baik yang merdeka ataupun budak dalam firman-Nya:
“Artinya : Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah”.[An-Nisa : 28]
Allah menyebutkan dalam ayat ini keringanan yang diberikannya terhadap hambaNya dan kelemahan manusia untuk menahan syahwatnya dengan membolehkan mereka menikahi para wanita yang baik-baik dua, tiga ataupun empat, sebagaimana Allah membolehkan bagi mereka mendatangi budak-budak wanita mereka. Sampai-sampai Allah membuka bagi mereka pintu untuk menikahi budak-budak wanita jika mereka butuh sebagai peredam syahwat, keringanan dan rahmati-Nya terhadap makluk yang lemah ini.
2. Jika terapi pertama tidak dapat dilakukan karena tertutupnya peluang menuju orang yang dikasihinya karena ketentuan syar’i dan takdir, penyakit ini bisa semangkin ganas. Adapun terapinya harus dengan meyakinkan dirinya bahwa apa-apa yang diimpikannya mustahil terjadi, lebih baik baginya untuk segera melupakannya. Jiwa yang berputus asa untuk mendapatkan sesuatu, niscaya akan tenang dan tidak lagi mengingatnya. Jika ternyata belum terlupakan, akan berpengaruh terhadap jiwanya sehingga semangkin menyimpang jauh.
Dalam kondisi seperti ini wajib baginya untuk mencari terapi lain yaitu dengan mengajak akalnya berfikir bahwa menggantungkan hatinya kepada sesuatu yang mustahil dapat dijangkau adalah perbuatan gila, ibarat pungguk merindukan bulan. Bukankah orang-orang akan mengganggapnya termasuk ke dalam kumpulan orang-orang yang tidak waras?
Apabila kemungkinan untuk mendapatkan apa yang dicintainya tertutup karena larangan syariat, terapinya adalah dengan mengangap bahwa yang dicintainya itu bukan ditakdirkan menjadi miliknya. Jalan keselamatan adalah dengan menjauhkan dirinya dari yang dicintainya. Dia harus merasa bahwa pintu kearah yang diingininya tertutup, dan mustahil tercapai.
3. Jika ternyata jiwanya yang selalu menyuruhnya kepada kemungkaran masih tetap menuntut, hendaklah dia mau meninggalkannya karena dua hal, pertama karena takut (kepada Allah) yaitu dengan menumbuhkan perasaan bahwa ada hal yang lebih layak dicintai, lebih bermanfaat, lebih baik dan lebih kekal. Seseorang yang berakal jika menimbang-nimbang antara mencintai sesuatu yang cepat sirna dengan sesuatu yang lebih layak untuk dicintai, lebih bermanfaat, lebih kekal dan lebih nikmat, akan memilih yang lebih tinggi derajatnya. Jangan sampai engkau menggadaikan kenikmatan abadi yang tidak terlintas dalam pikiranmu dengan kenikmatan sesaat yang segera berbalik menjadi sumber penyakit. Ibarat orang yang sedang bermimpi indah, ataupun menghayal terbang melayang jauh, ketika tersadar ternyata hanyalah mimpi dan khayalan, akhirnya sirnalah segala keindahan semu, tinggal keletihan, hilang nafsu dan kebinasaan menunggu.
Kedua keyakinan bahwa berbagai resiko yang sangat menyakitkan akan ditemuinya jika dia gagal melupakan yang dikasihinya, dia akan mengalami dua hal yang menyakitkan sekaligus, yaitu:gagal dalam mendapatkan kekasih yang diinginkannya, dan bencana menyakitkan dan siksa yang pasti akan menimpanya. Jika yakin bakal mendapati dua hal menyakitkan ini niscaya akan mudah baginya meninggalkan perasaan ingin memiliki yang dicinta.Dia akan bepikir bahwa sabar menahan diri itu lebih baik. Akal, agama , harga diri dan kemanusiaannya akan memerintahkannya untuk bersabar sedikit demi mendapatkan kebahagiaan yang abadi. Sementara kebodohan, hawa nafsu, kezalimannya kan memerintahkannya untuk mengalah mendapatkan apa yang dikasihinya . orang yang terhindar adalah orang-orang yang dipelihara oleh Allah.
4. Jika hawa nafsunya masih tetap ngotot dan tidak terima dengan terapi tadi, maka hendaklah berfikir mengenai dampak negatif dan kerusakan yang akan ditimbulkannya segera, dan kemasalahatan yang akan gagal diraihnya. Sebab mengikuti hawa nafsunya akan menimbulkan kerusakan dunia dan menepis kebaikan yang datang, lebih parah lagi dengan memperturutkan hawa nafsu ini akan menghalanginya untuk mendapat petunjuk yang merupakan kunci keberhasilannya dan kemaslahatannya.
5. Jika terapi ini tidak mempan juga untuknya, hendaklah dia selalu mengingat sisi-sisi kejelekan kekasihnya,dan hal-hal yang membuatnya dampat menjauh darinya, jika dia mau mencari-cari kejelekan yang ada pada kekasihnya niscaya dia akan mendapatkannya lebih dominan dari keindahannya, hendaklah dia banyak bertanya kepada orang-orang yang berada disekeliling kekasihnya tentang berbagai kejelekannya yang tersembunyi baginya. Sebab sebagaiman kecantikan adalah faktor pendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya demikian pula kejelekan adalah pendorong kuat agar dia dapat membencinya dan menjauhinya. Hendaklah dia mempertimbangkan dua sisi ini dan memilih yang terbaik baginya. Jangan sampai terperdaya dengan kecantikan kulit dengan membandingkannya dengan orang yang terkena penyakit sopak dan kusta, tetapi hendaklah dia memalingkan pandangannnya kepada kejelelekan sikap dan prilakunya, hendaklah dia menutup matanya dari kecantikan fisik dan melihat kepada kejekan yang diceritakan mengenainya dan kejelekan hatinya.
6. Jika terapi ini masih saja tidak mempan baginya, maka terapi terakhir adalah mengadu dan memohon dengan jujur kepada Allah yang senantiasa menolong orang-orang yang ditimpa musibah jika memohon kepadaNya, hendaklah dia menyerahkan jiwa sepenuhnya dihadapan kebesaranNya, sambil memohon, merendahkan dan menghinakan diri. Jika dia dapat melaksankan terapi akhir ini, maka sesunguhnya dia telah membuka pintu taufik (pertolongan Allah). Hendaklah dia berbuat iffah (menjaga diri) dan menyembunyikan perasaannya, jangan sampai dia menjelek-jelekkan kekasihanya dan mempermalukannya dihadapan manusia, ataupun menyakitinya, sebab hal tersebut adalah kezaliman dan melampaui batas.
PENUTUP
Demikianlah kiat-kiat khusus untuk menyembuhkan penyakit ini. Namun ibarat kata pepatah: mencegah lebih baik daripada mengobati, maka sebelum terkena lebih baik menghindar. Bagaimana cara menghindarinya? tidak lain dengan tazkiyatun nafs.
Semoga pembahasan ini bermanfaat.
[Diterjemahkan oleh : Ustadz Ahmad Ridwan,Lc (Abu Fairuz Al-Medani), Dari kitab : Zadul Ma'ad Fi Hadyi Khairi Ibad, Juz 4, halaman 265-274, Penulis Ibnu Qayyim Al-Jauziah]
_________
Foote Note
[1]. Ini berita batil yang diriwayatkan oleh Ibn Sa’ad dalam at-Tabaqat/101-102, dan al-Hakim 3/23 dari jalan Muhammad ibn Umar al Waqidi seorang yang Matruk (ditinggalkan)– dan sebagian menggapnya sebagai pemalsu hadis, dari Muhakmmad ibn Yahya ibn Hibban–seorang yang siqah –namun riwayat yang diriwayatkannya dari Nabi sekuruhnya mursal. Kebatilah riwayat ini telah diterangkan oleh para ulama almuhaqqiqin. Mereka berkata: Penukil riwayat ini dan yang menggunakan ayat ini sebagai dalil terhadap prasangka buruk mereka mengenai Rasulullah sebenranya tidak meletetakkan kedudukan kenabian Rasulullah sebagaimana layaknya, dan tidak mengerti makna kemaksuman Beliau. Sesungguhnya yang disembunayikan Nabi di dalam dirinya dan belakangan Allah nampakkan adalah berita yang Allah sampaikan padanya bahwa kelak Zaenab akan menjadi istrinya. Faktor yang membuat nabi menyembunyikan berita ini tidak lain disebabkan perasaan takut beliau terhadap perkataan orang bahwa Beliau tega menikahi istri anak angkatnya . Sebenarnya dengan kisah ini Allah ingin membatakan tadisi jahiliyyah ini dalam hal adopsi , yaitu dengan menikahkan Rasulullah dengan istri anak angkatnya. Peristiwa yang terjadi dengan Rasulullah ini sebagai pemimpin manusia akan lebih diterima dan mengena di hati mereka.. Lihat Ahkam Alquran 3/1530,1532 karya Ibn Arabi dan Fathul Bari 8/303, Ibn Kastir 3/492, dan Ruhul Ma’ani 22/24-25.
[2]. Hadis diriwayatkan oleh Bukhari 7/15 dalam bab fadhail sahabat Nabi, dari jalan Abdullah ibn Abbas, dan diriwayatkan oleh Imam Muslim (2384) dalam Fadail Sahabat, bab keutamaan Abu Bakar, dari jalan Abdullah ibn Masud, dan keduanya sepakat meriwayatkan dari jalan Abu Sa’id al-khudri.
[3]. Hadis Riwayat Bukhari 7/267dari hadis Aisyah secara muallaq, dan Muslim (2638) dari jalan Abu Hurairah secara mausul
[4]. Diriwayatkan oleh Ahmad 6/145, 160, dan an-Nasai dari jalan Aisyah Bahwa Rasulullah Saw bersabda: Aku bersumpah terhadap tiga hal, Allah tidak akan menjadikan orang-orang yang memiliki saham dalam Islam sama dengan orang yang tidak memiliki saham, saham itu yakni: Sholat, puasa dan zakat. Tidak lah Allah mengangkat seseorang di dunia, kemudain ada selainNya yang dapat mengankat (derajatnya) di hari kiamat. Tidaklah seseorang mencintai suatu kaum kecuali kelak Allah akan menggumpulkannya bersama (di akhirat). Kalau boleh aku bersumpat terhadap yang keempat dan kuharap aku tiodak berdosa dalam hal ini yaitu tidaklah seseorang memberi pakaian kepada orang lain (untuk menutupi auratnya) kecuali Allah akn memberikannya pakaian penutup di hari kiamat. Para perawi hadis ini stiqah kecuali Syaibahal-khudri (di dalam Musnad di tulis keliru dengan al-isyq-hadromi). Dia meriwayatkan dari Urwah, dan dia tidak di tsiqahkan kecuali oleh Ibn Hibban, namun ada syahidnya dari hadist Ibn Masud dari jalur Abu Yala, dan Thabrani dari jalur Abu Umamah, dengan kedua jalan ini hadis ini menjadi sahih.
Sumber: Majalah As-Sunnah Edisi 08/Tahun VI/1423 H/2002 M
(dari tulisan Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah dalam kitab beliau Zadul Ma’ad Fi Hadyi Khairi Ibad)
http://www.almanhaj.or.id/content/2074/slash/0

sesungguhnya Allah memang sengaja

Memang ALLAH sengaja menemukan kita
dengan orang yang salah supaya kita
dapat menjadi penilai yang baik...

Memang ALLAH sengaja menemukan kita
dengan orang yang salah supaya kita sedar
bahawa kita hanyalah makhluk yang sentiasa
mengharapkan pertolongan ALLAH..

Memang ALLAH sengaja menemukan kita
dengan orang yang salah supaya kita dapat
KASIH SAYANG YANG TERBAIK,
KHAS UNTUK DIRI KITA...

Memang ALLAH sengaja menemukan kita
dengan orang yang salah semoga kita sedar
bahawa ALLAH MAHA PEMURAH DAN PENYAYANG
kerana mengingatkan kita bahawa dia
bukanlah pilihan yang hebat untuk kita
dan kehidupan kita pada masa depan...

Memang ALLAH sengaja menemukan kita
dengan orang yang salah supaya kita dapat
mengutip pengalaman yang tak semua orang
berpeluang untuk mengalaminya.

Memang ALLAH sengaja menemukan kita
dengan orang yang salah supaya kita menjadi
MANUSIA yang HEBAT JIWANYA...

Memang ALLAH sengaja menemukan kita
dengan orang yang salah supaya kita lebih
faham bahawa CINTA yang TERBAIK HANYA ADA
BERSAMA ILAHI...

Memang ALLAH sengaja menemukan kita
dengan orang yang salah supaya kita LEBIH
MENGENALI KEHIDUPAN yang TAK SELAMANYA KEKAL...

Wahai sahabat yang kecewa, menderita dan
sengsara kerana cinta, fahamilah bahawa
kehidupan kita makin sampai ke penghujungnya.
Hari esok pun kita sendiri tak pasti sama ada menjadi milik kita.
Gapailah keredhaan ALLAH dengan melaksanakan suruhanNYA dan meninggalkan laranganNYA...

PERCAYALAH sesungguhnya ALLAH malu
untuk menolak permintaan hambaNYA yang
menadah tangan meminta dengan penuh
pengharapan HANYA kepada-NYA.....

Senin, 25 Juli 2011

Musafir HAMBA

andai ku lakarkan pelangi indah,
akan ku sanggup bersusah payah,
mencari sebuah hidayah,
yang dikurniakan ALLAH,
  
andai ku mampu mencoretkan kata-kata dihati,
akan ku sulamkan tulisan dengan berhati-hati,
agar ia menjadi suatu yang bererti,
ENGKAU tau YA RABB apa hasrat dihati,
ENGKAU tau YA RABB apa yang dihajati,
Moga segalanya ENGKAU berkati,
ku memohon pada MU YA ILAHI.....

andai diri ini tak sempurna,
janganlah engkau mengata,
kerna ia mengurangkan pahala,
kita sebenarnya semua sama,
yang membedakan adalah TAKWA...

ku ingin menjadi seperti bunga mawar,
yang sentiasa mekar,
indahnya bila dilakar,
dengan hati yang mekar,
di jalan-jalan TAQWA yang berduri dan berlukar...
 
akan ku coretkan apa yg terlakar dihati,
akan ku simpan di dalam hati,
aku tak akan berhenti,
mendamba cinta ILAHI..


seandainya bisa ku balik kampung hari ini,
akan ku ceritakan apa yang terjadi,
kepada ibu ayahku yang ku kasihi,
bertapa ku merindui,
hanya ibu ayah di hati,
moga mereka diberkati....

Ku ingin menjadi seperti mujahidah silam,
yang sentiasa bangun di waktu malam,
menikmati keindahan beribadah malam,
bersama Pencipta Alam...

andai kehidupan ini sebuah titi,
akan ku lebih berhati-hati,
dalam mengejar mimpi,
yang aku ingini,
dalam hidup ini,
mendambakan kasih ILAHI

Ku tahu mujahadah itu pahit,
takkan ku berhenti bermunajat,
meminta apa yang dihajat,
moga diberi berkat,..
andai hati ini lemah,
ku memohon kekuatan YA ALLAH,
KAU yang pemberi hidayah,
padaMU ku meminta YA ILAHI..
iman itu terletaknya di dalam hati yang suci,
yang sentiasa mendambakan kasih ILAHI,
yang sentiasa ku ingini,
dalam hidup ini...
ku musafir di perjalanan,
moga diteguhkan sebuah pendirian,
juga seteguh iman,
walau apa jua keadaan,
dalam menuju syurga idaman..
ku seorang musafir hamba,
yang sentiasa mengharap kasihNYA,
dalam dunia yang fana,
tetap mengharap syurgaNYA,,
andai itu takdinya,
ku terima,
moga ada hikmahnya,
segalanya ku serahkan padaNYA..
cukup dulu ku mencoretkan kata-kata hikmah,
karena mata sudah terasa lemah,
moga apa yang dicoretkan dapat ibrah,
sama-sama kita mujahadah...(^_^)

Pandangan Islam terhadap Cinta

Cinta dalam pandangan Islam adalah suatu perkara yang suci. Islam adalah agama fitrah, sedang cinta itu sendiri adalah fitrah kemanusiaan. Allah telah menanamkan perasaan cinta yang tumbuh di hati manusia. Islam tidak pula melarang seseorang untuk dicintai dan mencintai, bahkan Rasulullah menganjurkan agar cinta tersebut diutarakan.
“Apabila seseorang mencintai saudaranya maka hendaklah ia memberitahu bahawa ia mencintainya.” HR Abu Daud dan At-Tirmidzi
“Dan di antara tanda-tanda yang membuktikan kekuasaannya dan rahmatNya, bahawa Dia menciptakan untuk kamu (wahai kaum lelaki), isteri-isteri dari jenis kamu sendiri, supaya kamu bersenang hati dan hidup mesra dengannya dan dijadikanNya di antara kamu (suami isteri) perasaan kasih sayang dan belas kasihan. Sesungguhnya yang demikian itu mengandungi keterangan-keterangan (yang menimbulkan kesedaran) bagi orang-orang yang berfikir.” Q.S Ar-Ruum : Ayat 21
Ayat di atas merupakan jaminan bahawa cinta dan kasih sayang akan Allah tumbuhkan dalam hati pasangan yang bersatu kerana Allah (setelah menikah). Jadi tak perlu menunggu “jatuh cinta dahulu” baru berani menikah, atau pacaran dahulu baru menikah sehingga yang menyatukan adalah si syaitan durjana (na’udzubillahi min zalik). Jadi Islam jelas memberikan batasan-batasan, sehingga nantinya tidak timbul fenomena kerosakan pergaulan dalam masyarakat.
Dalam Islam ada peringkat-peringkat cinta, siapa yang harus didahulukan / diutamakan dan siapa / apa yang harus diakhirkan. Tidak boleh kita menyetarakan semuanya.
“(Walaupun demikian), ada juga di antara manusia yang mengambil selain dari Allah (untuk menjadi) sekutu-sekutu (Allah), mereka mencintainya, (memuja dan mentaatinya) sebagaimana mereka mencintai Allah; sedang orang-orang yang beriman itu lebih cinta (taat) kepada Allah dan kalaulah orang-orang yang melakukan kezaliman (syirik) itu mengetahui ketika mereka melihat azab pada hari akhirat kelak, bahawa sesungguhnya kekuatan dan kekuasaan itu semuanya tertentu bagi Allah dan bahawa sesungguhnya Allah Maha berat azab seksaNya, (nescaya mereka tidak melakukan kezaliman itu).” Q.S Al-Baqarah : Ayat 165
Menurut Syaikh Ibnul Qayyim, seorang ulama di abad ke-7, ada enam peringkat cinta (maratibul – mahabah), iaitu:
1. Peringkat ke 1 dan yang paling tinggi/paling agung adalah tatayyum, yang merupakan hak Allah semata-mata. “Sesungguhnya solatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Rabbul ‘alamiin.”
“Sedang orang-orang yang beriman itu lebih cinta (taat) kepada Allah”. Q.S Al-Baqarah:Ayat 165
2. Peringkat ke 2; ‘isyk yang hanya merupakan hak Rasulullah SAW. Cinta yang melahirkan sikap hormat, patuh, ingin selalu membelanya, ingin mengikutinya, mencontohinya, dan sebagainya, namun bukan untuk menghambakan diri kepadanya.
“Katakanlah (wahai Muhammad) : Jika benar kamu mengasihi Allah maka ikutilah daku, nescaya Allah mengasihi kamu serta mengampunkan dosa-dosa kamu dan (ingatlah), Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani”. Q.S Aali Imran : Ayat 31
3. Peringkat ke 3; syauq iaitu cinta antara mukmin dengan mukmin lainnya. Antara suami isteri, antara orang tua dan anak, yang membuahkan rasa mawaddah wa rahmah.
4. Peringkat ke 4; shababah iaitu cinta sesama muslim yang melahirkan ukhuwah Islamiah.
5. Peringkat ke 5; ithf (simpati) yang ditujukan kepada sesama manusia. Rasa simpati ini melahirkan kecenderungan untuk menyelamatkan manusia, berdakwah, dan sebagainya.
6. Peringkat ke 6 adalah cinta yang paling rendah dan sederhana, iaitu cinta/keinginan kepada selain dari manusia: harta benda. Namun keinginan ini sebatas intifa’ (pendayagunaan/pemanfaatan ).

Sabtu, 23 Juli 2011

sebelum engkau halal bagiku

Bismillahirahmanirahim.

Disini aku selalu merindumu dlm stiap buTir air mata doa cinta.
Membisu dalam diam penantian suci untUkmu..
 untuk jodohku yang masih menjadi rahsia Allah.
SmOga smua Kan indah pada masanya...
...Dlm dakapan hangat cintaNYA.

 sebelum engkau halal bagiku
aku tidak ingin mencintaimu
aku takut Allah cemburu padamu
...aku tidak ingin menuntut apa2 darimu
kerana aku tahu aku bukan siapa2 untuk mu

aku bukan orang baik
tapi aku ingin berbuat baik
agar aku pantas untuk engkau jodohku yg baik

engkau yang dipilih Allah yang sudah ditulis
dalam Loh Mahfudz
semoga engkau boleh membimbingku
dengan mencintaimu, namun tak melebihi cinta ku pada Allah

aku adalah tulang rusukmu yg bengkok
maka berhati-hatilah denganku
  aku boleh saja terus membengkok jika engkau tidak mengajarkan ku kepada apa2 yg ma'ruf menurut Allah..

 Rasullulah SAW bersabda “Nasihatilah perempuan dengan cara yang baik! Perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk, sementara yang paling bengkok itu bahagian teratasnya.
Jika engkau berkeras meluruskannya, ia akan patah. Tetapi jika engkau membiarkannya, ia akan bengkok selamanya. Maka nasihatilah perempuan dengan cara yang baik!” (HR Bukhari, Muslim, Ibnu Abi Syaibah, dan Baihaqi)

aku boleh menjadi lurus andai engkau mahu mengajakku kpd kebajikan
smoga engkau hadir disaat yg tepat..

Sebelum Engkau Halal Bagiku...
Disini aku selalu merindumu dalam setiap buTir air mata doa2 cinta ku,.
Membisu dalam diam penantian suci ku untUkmu..
Duhai Yang ALLAH pilihkan untuk ku...

SmOga semua aKan indah pada masanya...
...Dlm dakapan hangat cintaNYA..
 kuyakin Andainya kaulah jodohku yang tertulis di Loh Mahfuz,
Allah pasti akan menanamkan rasa kasih dalam hatiku juga hatimu. Itu janji Allah.
 Akan tetapi, selagi kita tidak diikat dengan ikatan yang Halal, selagi itu jangan dibazirkan perasaan itu, kerana kita masih tidak mempunyai hak untuk berbuat begitu.

Juga jangan melampaui batas yang telah Allah tetapkan.. ku amat takut Allah murka terhadap ku..

Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya Allah itu cemburu dan orang yang beriman juga cemburu. Kecemburuan Allah, yaitu jika orang mukmin melakukan apa yang diharamkan. (Hadis riwayat Abu Hurairah ra.,)

Ku kan tetap menantimu dengan segenap jiwa dan ragaku.. Ku kan menjaganya untukmu..

Bagi Ku cinta kerana Allah tak kan pernah sia-sia kerana hanya janji nya lah yang pasti, 

“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).
”(An Nur : 26).

Menjaga Hati

Bukan 'Menjaga Hati' nyanyian Yovie dan Nuno ye tapi 'Jagalah Hati' nyanyian kumpulan nasyid Snada. Hihi..(^_^)
Jagalah hati jangan kau kotori
Jagalah hati lentera hidup ini
Jagalah hati jangan kau nodai
Jagalah hati cahaya illahi

Bila hati kian bersih, pikiran pun kian jernih
Semangat hidup kan gigih, prestasi mudah diraih
Namun bila hati busuk, pikiran jahat merasuk
Ahlak kian terpuruk, jadi mahluk terkutuk

Bila hati kian suci, tak ada yang tersakiti
Pribadi menawan hati, ciri mukmin sejati
Namun bila hati keruh, batin selalu gemuruh
Seakan dikejar musuh, dengan Allah kian jauh

Bila hati kian lapang, hidup sempit tetap senang
Walau kesulitan datang, dihadapi dengan tenang
Tapi bila hati sempit, segalanya makin rumit
Seakan hidup terhimpit, lahir batin terasa sakit


Meniti setiap bait lirik lagu ini membuat saya terfikir tentang keadaan hati saya sendiri? Apa khabarmu wahai hatiku? Adakah kau sakit atau sihat? Adakah cukup makanan rohani yang aku berikan untukmu? Bagaimana dengan hati anda??



Rasulullah bersabda:
"Sesungguhnya dalam diri setiap manusia itu ada seketul daging. Jika daging itu baik, maka baiklah seluruh anggotanya. Dan jika daging itu rosak maka rosaklah seluruh anggotanya. Daging yang dimaksudkan ini adalah HATI" (Riwayat Bukhari dan Muslim)
Menurut para ulama', hati terbahagi kepada 3 jenis:
1. Hati yang sahih (qalbun sahih)
Bermaksud hati yang suci, bersih dan bebas daripada segala gangguan yang menyebabkan terhalangnya manusia melaksanakan perintah Allah s.w.t

2. Hati yang mati (qalbun mayyit)
Bermaksud mereka yang memiliki hati yang degil dan ego untuk menyembah Allah Taala. Manusia jenis ini bekerjasama atau sekutu bagi syaitan dan nafsu.

3. Hati yang sakit (qalbun maridh)
Bermaksud hati yang masih mempunyai kehidupan tetapi hatinya ada benih-benih penyakit. Kadangkala mereka hidup sihat berpandukan iman tetapi ada kalanya mereka mengutamakan nafsu yang menggila.

Yang mana satu hati anda??(^_^)

Apa yang terjadi kepada hati yang telah rosak??

Hati yang rosak akan dihinggapi pelbagai jenis penyakit dan virus yang perlu diubati dengan segera. Bukan hanya wajah dan tubuh badan yang memerlukan penjagaan yang rapi bahkan hati juga memerlukan ubat, foundation dan segala macam mekap untuk memperindahkannya.

Hati yang rosak akan menyebabkan kita tidak merasa bersalah melakukan dosa bahkan seronok! Dosa yang dilakukan seolah-olah sesuatu yang biasa dan normal bahkan lidah dan anggota lain menjadi peguam bela buat dosa yang dilakukan seandainya ada insan yang menegur.

Kata Sheikh Ibn Ata'illah:

"Sebahagian daripada tanda matinya hati iaitu jika tidak berasa sedih kerana tertinggalnya suatu amalan kebaikan, juga tidak menyesal jika berbuat sesuatu dosa"
" Kau nak tahu, budak tu kan gini gini gini. Dahlah gitu gitu"
(mengumpat macam makan nasi)

"Eh, apsal kau sibuk fasal aku? Bukannya aku tak menutup aurat. Ni tengok..aku pakai tudung, baju lengan panjang, legging pun panjang! So, apa masalahnya??"
( ish3..lidah membela dosa yang sengaja dilakukan)

Bila hati seronok melakukan dosa, ianya petanda hati sedang sakit. Lalu bagaimana untuk mengubatinya?? Kalau batuk, makan ubat batuk cap Ibu dan Anak. Kalau pening, telan Panadol. Kalau muka berjerawat, tonyoh mekap. Kalau hati sakit??

Kata Iman Ghazali:
"Carilah hatimu di 3 tempat. Cari hatimu sewaktu membaca al-quran. Jika tidak kau temui, carilah hatimu ketika mengerjakan solat. Jika tidak kau temui,juga carilah hatimu ketika kau duduk bertafakur mengingati mati. Jika tidak kau temui juga, maka berdoalah kepada ALLAH, mintalah hati yang baru kerana hakikatnya pada masa itu kau tidak lagi mempunyai hati."
Itulah kaedah yang diajar oleh Imam Ghazali. Jom kita tela'ah bersama.

-Membaca Al Quran
"Diturunkan kepadamu al-quran sebagai petunjuk dan rahmat serta penawar....." ( al-isra' ayat 82 )

ALLAH berdialog dengan kita melalui al-quran. DIA sendiri yang mengkhabarkan kepada kita bahawa al-quran itu adalah penawar. Maka, bacalah al-quran dan hayatilah nasihat-nasihat ALLAH kepada kita. Bila kita mempunyai masalah, kita mencari sahabat, kita mencari ayah dan ibu, kita mencari kaunselor untuk mendengar masalah kita dan membantu serta menasihati kita. Jadi, tidak salah jika hati kita yang bermasalah ini menerima nasihat dari ALLAH iaitu sahabat, ibu dan ayah serta kaunselor terhebat seantero dunia.

Al-quran itu umpama telefon bimbit kita. Sehari tak tengok telefon, tak tengok mesej, tak telefon kawan..porak-peranda dunia kita. Resah semacam. Segala macam kerja tak boleh buat. Begitulah juga sepatutnya sikap kita terhadap al-quran.

-Mendirikan solat

Jika al-quran merupakan dialog ALLAH kepada kita, maka solat merupakan dialog kita kepada ALLAH. Kata seorang ulama' bernama Al-Hakim:
" Jika kamu ingin ALLAH bercakap denganmu, maka bacalah al-quran kerana al-quran ialah ayat-ayat ALLAH yang ditujukan kepadamu. Dan jika kau pula ingin bercakap denganNYA, maka dirikanlah solat kerana hakikatnya solat itu adalah doa, pengaduan, pujian dan rintihan seorang hamba kepada ALLAH"

Solat adalah doa. Doa adalah permintaan. Maka mintalah pada ALLAH agar DIA menyembuhkan hatimu. Hati yang sakit akan sembuh dan tenang apabila ianya disandarkan pada satu kuasa. Ibarat kita sakit perut, kita akan mengaduh. Siapa yang kita sebut? ALLAH bukan?

"YA ALLAH..sakitnya perut aku"
Walaupun sakit perut tak hilang tetapi rasa lega itu ada kerana DIA mendengar. Contoh lain, apabila bermasalah kita memerlukan seorang insan untuk mendengar masalah kita. Begitulah juga dengan hati yang memerlukan ALLAH untuk menghadapi masalahnya.

-Mengingati mati

Mengingati mati adalah satu cara yang membawa hati kita kembali kepada fitrahnya iaitu mencintai kebaikan. Ini kerana dengan mengingati mati, hati kita akan menangis kerana takut dan gerun serta menyesal dengan dosa-dosa yang pernah dilakukan.



Insan yang tidak menangis saat dirinya dihidangkan dengan suasana maut adalah insan yang tidak lagi mempunyai hati nurani. Dia ada seketul hati tetapi nuraninya tidak lagi bernyawa kerana diselubingi dengan gelapnya dosa. Nauzibillah..semoga kita tergolong dalam kalangan mereka yang mempunyai hati yang suci dan bersih. Amin..(^_^)


Kekasih-kekasih Dambaanku

Wahai pemilik cintaku
Aku ingin mencintaiMU
Aku ingin menjadi kekasihMU
Aku rindu untuk bertemu denganMU
Aku dambakan redhaMU
Namun..siapalah aku?

Apakah aku
mampu?
Apakah aku layak?
Sesungguhnya aku malu

Aku malu kerana sering meminta
Aku malu kerana sering memohon
Aku malu kerana sering merayu

Sedangkan aku sering melupakanMU

Aku sering lalai dan leka melaksanakan perintahMU

Aku sering lupa dan alpa melakukan suruhanMU

Layakkah aku mendapat cintaMU?




Wahai kekasih ALLAH
Aku rindu untuk berjumpa denganmu

Aku rindu untuk menatap wajahmu

Aku rindu untuk mendengar suaramu

Walau aku tidak pernah melihatmu
Aku tahu..kami tahu
Kau mencintai kami

Kau menyayangi kami

Kau merindui kami

Tetapi..layakkah kami menerima cintamu?
Layakkah kami menerima kasih dan rindumu? Sedangkan kami sering meninggalkan sunnahmu
Kami sering lupa untuk menyebut namamu

Dan kau pula tidak pernah melupakan kami
Hingga saat-saat kematianmu
Layakkah kami?



Wahai bakal suamiku
Aku ingin mencintaimu kerana ALLAH
Aku ingin menyayangimu kerana ALLAH
Aku juga ingin merinduimu hanya kerana ALLAH

Aku ingin kau seorang yang soleh

Agar kau mampu membimbingku menjadi solehah

Kerana aku ingin menjadi isteri yang solehah
Aku ingin kau mencintai ALLAH dan Rasul sebelum mencintaiku
Aku ingin kau merindui syahid di jalanNYA

Agar aku bisa menjadi bidadarimu di syurga
Aku ingin menjadi pendampingmu berjuang di jalan ALLAH
Aku ingin menjadi tulang rusuk kiri yang teguh untukmu
Aku ingin menjadi srikandi yang sentiasa berada di sisimu
Namun..adakah aku layak mendapat teman hidup sepertimu?
Sedangkan aku hanyalah wanita biasa

Yang sarat dengan khilaf dan dosa
Layakkah aku mencintaimu?


Semoga kau memahami....

Wahai bakal mujahidku


Saat ini, saat ini
Aku masih di sini
Masih setia menanti
Menantimu menyunting diri ini
Sebagai suri hidupmu
Sebagai sayap kiri dalam jihad dan mujahadahmu
Sebagai bidadari penghapus sepimu
Sebagai pelengkap kekurangan dirimu

Wahai bakal mujahidku
Tahukah kau siapa aku?
Aku cumalah gadis biasa yang penuh noda
Diriku dilumuri kotornya dosa
Diriku dibayangi kelemahan dan kekurangan
Kerana apa?
Kerana terciptanya aku dari tulang rusuk kirimu yang bengkok
Mana mungkin tulang yang bengkok melahirkan insan yang sempurna
Maka kerana itu wahai mujahidku
Hanya engkaulah satu-satunya insan yang mampu meluruskannya
Luruskanlah aku dengan iman dan taqwamu padaNYA
Kerana itu yang membuat aku turut mencintaimu keranaNYA
Luruskanlah aku dengan kasih, cinta dan rindumu kepadaNYA
Kerana itu akan membuat kau turut mencintaiku keranaNYA
Luruskanlah aku dengan keluhuran budi dan akhlakmu
Kerana itu yang akan membuatku menjadi bidadari terindah buatmu
Dan luruskanlah aku dengan kesungguhan jihadmu
Kerana itu akan menguatkanku sebagai sayap kirimu
Tetapi, berhati-hatilah dan bersabarlah
Jangan sampai yang bengkok menjadi patah
Jangan sampai kau penat, letih dan lelah
Jangan sampai kau tersungkur dan rebah
Jangan sampai aku kehilangan arah



Wahai bakal mujahidku
Seperti yang kau tahu
Aku cumalah wanita biasa
Hari-hariku berlalu sepertimana mereka yang biasa
Jangan pernah kau harapkan keistimewaan yang luar biasa dariku
Janganlah kau dambakan kejutan hebat dari peribadiku
Kerna aku cuma wanita biasa seperti mereka
Kadang-kadang..aku bersikap dingin dan suram saat 'teman setia' bulananku datang bertamu
Mahukah kau setia menemaniku dan merawatiku?
Kadang-kadang..aku keletihan dan kelelahan menjalani rutin seharianku
Sudikah kau walau sebentar memicit kepala dan bahuku buat penghilang lelahku?
Kadang-kadang..ada pelbagai peristiwa yang aku lalui yang ingin aku kongsikan denganmu
Sanggupkah kau meminjamkan telingamu mendengar celoteh yang pastinya tidak sebentar?
Kadang-kadang..aku ingin berjalan-jalan dan membeli-belah bersamamu
Sanggupkah kau meminjamkan seluruh tubuhmu menemaniku sepanjang hari tanpa bosan dan jemu?
Kadang-kadang..aku tidak sempat untuk membersihkan rumah kita kerana kesibukanku
Mahukah kau meringankan tulangmu membantuku di hujung minggu?
Lihatlah wahai mujahidku
Betapa banyaknya kelemahan dan kekuranganku
Selepas aku memberitahumu semua ini
Adakah kau masih sudi menemani hari-hariku?
Adakah kau masih sanggup bersabar dengan kerenahku?
Sanggupkah kau wahai mujahidku?

Wahai bakal mujahidku
Tidak banyak yang aku inginkan darimu
Bukan rupa sekacak Yusuf yang aku dambakan
Bukan tubuh sasa yang aku pinginkan
Bukan harta menimbun yang aku kejarkan
Yang aku mahu darimu adalah sekeping hati
Yang penuh kesabaran dalam mentarbiyahku
Yang penuh kenyamanan dalam mengasihiku
Yang penuh kesetiaan dalam mencintaiku
Yang penuh kekentalan dalam perjuangan dakwahmu


Wahai bakal mujahidku
Aku akan terus setia menunggumu
Aku akan terus menunggu saat itu
Saat kau menyuntingku sebagai suri hidupmu
Saat kau bukan lagi bakal mujahidku
Tetapi KAULAH MUJAHIDKU