Senin, 22 Agustus 2011

Ikhwan Narziez

ah… ini judul kok begitu…hmmmm. ga tau. sama nggak Narsis=Narziez? (di sini disamakan aja, biar tambah kuerenzzz). Narziez? bahasa mana itu. sebetulnya aku ga terlalu faham makna kata Narziez itu  :D    hanya, sudah menjadi konsumsi publik, bahasa yang terkesan aneh jadi enak aja. mirip seperti kata Gokil, Mboh ah. kuwi boso ngendi.., mungkin awalnya itu bahasa luar angkasa, diolah dengan suhu terjaga,  trus di racik dengan bumbu penyedap cap “gauls” jadilah makanan public  :P     judul yang tertera tepatnya juga begini “Ikhwan (akhwat juga) Narziez”
mendengar kata Narziez imaji kita akan melayang (emang punya sayap), kepada sosok yang suka nampang, suka difoto, atau memfoto diri sendiri, pamer tampang dan body (duileee…). mirip Ade Ray aja…  tetapi jika narziez ini disematkan kepada kalangan Jenggoter yang lebih umum disebut Ikhwan. maka  jadilah sebutan Ikhwan Narziez.
Ikhwan Narsies (bakwan sosis kalie)..  tidak sedikit kita jumpai di acara-acara. dengan dalih sebagai dokumentasi, tidak lupa sebagai ajang nampang.. mumpung aja. ada tempat menyalurkan bakat nampang. mau ikut audisi  Cover Boy majalah “GHauLS” atau sejenisnya, nanti jadi salah kaprah, gengsi donk. mosok ikhwan ikut kaya’ gituan. Hancur reputasinya.
jika hanya sebatas dokumentasi dan dijadikan acuan atau rujukan akan kegiatan serupa di lain waktu, atau “dikomsumsi” sendiri di rumah (bareng istri  :D biar ketawa cekikian bareng) dengan syarat sudah punya istri jangan istri orang lain, lha kalau yang belum punya piye?? … kiranya tidak menjadikan banyak pertanyaan di kemudian hari. tetapi jika kemudian gambar narziez di pajang di web atau ditempat umum yang bisa dikomsumsi public bisa jadi banyak persepsi… mulai dari sebatas kenangan semata, mengenang saat-saat bahagia bersama duch bahasanya, sampai pada benar-benar nampang. tetapi itu kembali kepada urusan masing-masing yang memajang gambarnya.
terlebih jika kemudian Narziez ini menghinggapi kalangan akhwat (lhoooo). dengan alasan yang sama dengan ikhwan ketika hanya menjadi konsumsi pribadi rasanya masih wajar-wajar saja. maklum akhwat juga manusia. sekali lagi jadi Konsumsi Pribadi dan keluarga. jika sudah membuka akses untuk jadi konsumsi public, tinjauannya bisa jadi lebih jauh dari pada ikhwan Narziez. lho kok??
Pintu Fitnah yang ditimbulkan Akhwat Narziez akan lebih besar dari pada ikhwan Narziez. dalam pandangan ikhwan, seorang akhwat yang nampang akan sangat jauh dibanding ikhwan nampang dalam pandangan akhwat. walaupun tidak menutup kemungkinan juga menimbulkan efek yang sama. maksudnya??
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)” (Ali Imron : 14). 
akhwat dalam pandangan ikhwan akan sangat berbeda. bisa terlihat lebih menarik, mempesona, lho…… tetapi berbeda halnya jika ikhwan dalam pandangan akhwat. magnet ikhwan dalam pandangan akhwat tidak sekuat magnet akhwat dalam pandangan ikhwan. 
secara Fitrah seorang laki-laki akan sangat tertarik dalam pandangannya kepada wanita, sebaliknya seorang wanita akan sangat tertarik bukan kepada laki-laki, tetapi lebih kepada perhiasan (baca : harta benda). Sok tau aja!! sehingga secara fitah, wajar jika seorang  lak-laki “mengumpulkan” istri dan seorang wanita suka mengkoleksi dan menyimpan berbagai perhiasan, misal cincin, kalung. Lho kok sampai sini ngomongnya…. 
belum lagi jika Gambar Akhwat bisa diakses dengan gratis, tidak menutup kemungkinan “peng-akses”nya tidak hanya sebatas kalangan ikhwan jenggoter saja. manusia yang mempunyai watak usil dan jahil lagi dekil (baca :  manusia parah), sehingga, meng-edit edit gambar tersebut kemudian di posting lagi dalam keadaan yang jauh berbeda. jika menjadi lebih bagus, kelihatan sedang melaksanakan umrah itu sihh jadi seneng, tetapi jia hasil akhir dari edit-edit tersebut menjelekkan dan menghancurkan reputasi pengemban “risalah” jadi gemez pengin njitak orangnya (hehehe). hancurlah semuanya.
membangun kepercayaan publik bagi seorang “pengemban” risalah butuh waktu yang panjang, bahkan seumur hidup. tetapi untuk menghancurkan kepercayaan tersebut cukup waktu setengah jam atau bahkan kurang dari itu.
akhirnya silahkan semua manilai akan niatan narziez tersebut, baik kalangan jenggoter atau jilbaber.. Gud lak!

Minggu, 21 Agustus 2011

aku ingin mencintaimu.......

Aku ingin mencintaimu karena sifatmu yang ceria

menjadi semangat yang menyala di dalam hati ini

tapi kemudian aku bertanya

bila keceriaan itu kelam dirundung duka

seberapa muram cintaku kan ada?

Aku ingin mencintaimu karena ramah hatimu

memberi kehangatan dalam setiap sapaanmu

tapi kemudian aku bertanya

kiranya keramahan itu tertutup kabut prasangka

seberapa mampu cintaku memendam praduga?

Aku ingin mencintaimu karena cerdasnya dirimu

membuatku yakin pada putusanmu

tapi kemudian aku bertanya

ketika kecerdasan itu berangsur hilang menua

seberapa bijak cintaku tuk tetap mengharapmu?

Aku ingin mencintaimu karena kemandirian yang kau miliki

menyematkan rasa bangga ku yang mengenalmu

tapi kemudian aku bertanya

jika di tengah itu rasa manjamu tiba menyeruak

seberapa cintaku tetap bersamamu?


Aku ingin mencintaimu karena tegarnya sikapmu

menambatkan rasa kagum pada kokohnya pertahananmu

tapi kemudian aku bertanya

andai ketegaran itu rapuh diterpa badai

seberapa kuat cintaku bertahan?

Aku ingin mencintaimu karena pengertian yang kau berikan

menumbuhkan ketenangan karena kepercayaan yang kau tanam

tapi kemudian aku bertanya

kelak pengertian itu tertelan oleh ego sesaat

seberapa ku mampu mengerti cinta ini?

Aku ingin mencintaimu karena luasnya danau kesabaranmu

menambah dalamnya rasa cinta semakin ku mengenalmu

tapi kemudian aku bertanya

mungkin kesabaran itu mencapai batas membendung kesalahanku

seberapa besar cinta mampu memaafkan?

Aku ingin mencintaimu karena karena keteguhan imanmu

bagai siradj yang benderang mengantarkan cahaya

tapi kemudian aku bertanya kala iman itu jatuh menurun

seberapa berkurang akhirnya cintaku padamu?

Aku ingin mencintaimu karena kau yang tlah kupilih

sebagai cinta yang kan kupegang sepanjang hayat

tapi kemudian aku bertanyapun hati ini tergoncang

seberapa mantap cinta ini tuk tetap setia?

Andai sejuta alasan tak cukup

untuk membuat cinta ini tetap bersama dirimu

maka biar kupinta satu alasan tuk menjaga cintaku..

Aku ingin mencintaimu karena Allah..

karena Dia kan selalu ada tuk menjaga

maka cintaku kan tetap utuh dan setia

hingga kelak, ku tak mampu lagi mencintaimu

karena cintaku berpulang pada-Nya..


*untuk dia yang ku ingin mencintainya, kata yang ingin kuucap, kupegang dan kupertahankan..

setelah walimatul ursy’..

Bismillahirrahmaanirrahiim.Aku ingin mencintaimu karena Allah..

Selasa, 16 Agustus 2011

inikah rindu????

Berjauhan bukanlah sebab utama untuk saling merindui. Akan tetapi, kedekatan hati, ingatan berterusan dan perasaan memerlukan, itulah yang menerbitkan kerinduan walau sebenarnya antara kita dan orang yang dirindui amat dekat, bertemu setiap saat.

Sekiranya itu yang kita rasakan terhadap orang yang dikasihi, maka apatah lagi terhadap ALLAH SWT,Rabbul Izzati yang selayaknya kita serahkan kerinduan ini.

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ

 "Dan sesungguhnya KAMI telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan KAMI lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya." ( Surah Qaaf ayat 16 )

Justeru, muhasabahlah diri seandainya ketika di kelilingi tangisan orang lain usai solat, berzikir dan membaca al Quran, kita hanya termangu-mangu melihat dan bermonolog sendiri,

"Mengapa mereka sampai menangis? Sedang aku sedikitpun tidak merasa sedih?"

Tatkala itu, menangislah kerana tidak mampu menangis kerana bimbang ALLAH SWT sudah 'menutup hatimu' dari merasakan kehangatan cinta, kasih dan rindu kepada-NYA.

Menangislah, kerana hakikatnya jiwamu sedang menderita 'sakit'!

Mencari dan terus mencari cinta ILAHI.

Kamis, 11 Agustus 2011

.Jangan Ungkapkan Cinta Pada Hati Lembutnya

Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya,dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya),kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya,.."<Q. S. An-Nur (24):31>

Ada sebuah kisah klasik di antara kita para anak manusia…
Adam dan hawa, begitulah kecenderungan manusia pada tiap lawan jenisnya…
Ada ikhwan akhwat, akhi ukhti, qais laila, cewek cowok, romeo juliet, dan begitu seterusnya…

Sudahlah biasa mungkin, jika cinta itu diungkapkan seorang cowok pada kekasihnya…
Pada kenyataannya, mereka memang dua sejoli yang sedang memadu kasih, dimabuk lautan asmara…

Pertanyaannya kemudian adalah apakah biasa jika cinta itu
diungkapkan seorang ikhwan kepada akhwat atau bahkan mungkin sebaliknya???
Yang notabene uda pada ngaji…
Jujur… Itu bukanlah hal yang biasa…

Bukan, bukanlah hal biasa…
Tapi sungguh luar biasa…

Ketika ada si ikhwan berkata pada akhwatnya “ukhti, aku mencintaimu dan menyayangimu…”

Hmm, sederet kata sayang yang memenuhi ucapannya… mengharapmu menjadi kekasih hati…

Terbungkus harapan dan janji-janji manis…
Padahal belumlah saatnya ungkapan itu dilontarkan…
Coba hawa, apa yang kalian rasakan jika ungkapan itu mendarat di telingamu??
Akankah terbang di atas awan ataukah terbuai angan panjang…
Mungkin dari kalian ada yang punya hati sekuat baja… so, mental lah kata-kata itu…

Tapi tak semua… di antara kita banyak berhati bak kapas yang mudah diterbangkan
kemana pun angin berhembus…
Betapa tak kuasanya…
Lembutnya hati si hawa…
Adam, tegakah kalian menodai hati lembutnya??
Dengan kepolosan dan keluguannya…
Atau bahkan mungkin kebodohannya…
Ya, mungkin karena kebodohan dan kedangkalan ilmunya…
Tolong, jaga hati kami… kalo ga boleh dikatakan kalian memanfaatkan,
mempermainkan, atau menguji hati kami…
Tau, jawabnya apa?
Maaf, kalo boleh kami sebut kalian adalah pengecut…

Kenapa begitu? Karena antum hanya bermain-main dengan sehelai kapas…
yang kecil, tipis, mudah terbang tanpa arah dan tujuan…
Bermain-main di belakang dalam angan dan buaian…
Realitasnya, kalian belum berani menghadapinya…
Adakah jika engkau jantan, maka nikahi aku??
Bisakah??
Renungkanlah…
Jauhi kami, jika kalian tak kuasa dengan fitnah hawa…
Janganlah percikkan bara, jika kalian tak ingin terbakar olehnya…

Janganlah menantang resiko dengan mendekati pintu-pintu fitnah,
jika kalian ga bisa menanggung konsekuensinya…
Melegalkan cara-cara yang telah diharamkan-Nya…
Bagaimanapun itu uda keluar dari jalur and syari’at-Nya…
Terbuai cinta yang bersemi sebelum waktunya…
Sehingga menempuh jalan bermaksiat kepada-Nya…
Sabarlah dan tuntutlah ilmu…

Amalkan dulu ilmu yang kita punya dalam balutan ketaatan dan ketaqwaan…
Jika memang sudah tak bisa…
Tempuhlah jalan yang paling mulia tuntunan RasulNya…
Menikahlah melalui jalur syari’atNya...
Dengan cara-cara yang dilegalkan dan dihalalkan-Nya…
Muslim yang baik untuk muslimah yang baik…
Muslimah yang baik untuk muslim yang baik pula…
Dan sebaliknya…

Semoga Alloh memberkahi… dalam ikrar suci yang menyatukan cinta kalian karena-Nya
terbingkai indah dan mulia dengan sebuah pernikahan…
Kuntum mawar yang telah merekah mempesona, hadirkan ungkapan cinta suci pada kekasihnya…
Itulah cinta yang sesungguhnya…
Teruntuk ukhti fillah…
Pesan ukhti muthi’ah… semoga Alloh merahmatinya…
“Ukhti, aku sangat menyayangi antunna karena Alloh…
Semoga Alloh menyayangimu…
Hijabilah hatimu dengan hijab kalian…
Hijab yang sempurna…

Jangan biarkan hatimu mudah terjatuh karena rayuan seorang lelaki khilaf dan berpenyakit hatinya… hingga terlena akan harapan-harapan dan omong kosong mereka…

Jauhilah mereka…
Syaithan tak pernah lengah untuk menggoda hamba-Nya…
Senantiasalah istiqomah di jalan-Nya…
Memohonlah penjagaan dari Rabb-Mu dalam ketaatanmu…

Semoga Alloh memberikan yang terbaik untukmu, hidupmu, agamamu, dunia dan akhiratmu…”

Baarakallaahu fiikum….

Rabu, 10 Agustus 2011

Airmata Keinsyafan

Kenapakah begitu susah untuk aku mengubah diri ini agar menjadi insan berguna pada mata Ilahi?
Kenapa begiru sukar diri ini untuk menerima segala kebenaran yang diajarkan padaku?
Begitu hitamkah hati ku ini?
Begitu menggunungkah dosa diri ini?
Layakkah aku untuk meminta ampunanMu ya Allah?
Masih adakah ruang untuk hidayahMu bertapak dalam ruangan hati hitam ini ya Allah?
Kenapa begitu susah diri ini untuk mengalirkan air mata apabila disebut nama yang Maha Esa…?
Kenapa begitu berat air mata ini untuk mengalir mendengar nama Rasulullah s.a.w?
kenapa begitu jauh diri ini jika dibanding dengan para pejuang Islam yg lain?
Aku jua muslim yang sama-sama ingin melihat kebangkitan Islam….
Aku jua muslim yang bersama-sama melawan arus jahiliyah..
Tapi diri ini tetap ku rasakan masih sungguh jauh untuk menghampiri gerbang syurga-Mu ya Allah……
Tapi aku tidak sanggup dengan siksaan api neraka-Mu...
Ya Allah……
Hinanya diri ku ini ya Allah…
Kotornya diri ku ini ya Allah…
Jijiknya diri ku ini ya Allah…
Berilah hidayah padaku ya Allah…
Janganlah Kau tinggalkan aku walau sesaat…
Pimpinlah aku dalam setiap detik perbuatanku…
Aku tidak sanggup jika Kau berpaling dari memandang diri ini…
Tidak sanggup ya Allah….
Segala-galanya aku berserah pada Mu…
Aku tidak apat membayangkan diriku tanpa pimpinan-Mu ya Allah…
Aku tidak sanggup menjadi sehina-hina manusia pada pandangan-Mu…
Astaghfirullahalazim…
Ampunilah aku dalam setiap kejahilan dan kelekaanku….
Hanya pada Engkau aku bergantung dan mengharap segala-galanya….


Air mata membasahi pipi….
Adakah ini air mata keinsafan???
Ini adalah air mata kehinaan yang melanda diri ini…
Diri ini sedih dengan apa yg telah hambaMu ini lakukan….
Aku ingin meminta sesuatu dari Mu..
Tapi aku sungguh malu padaMu ya Allah..
Aku teringat perjuangan Hassan Al-Banna..
Aku sangat mengagumi perjuangan beliau…
Aku mengagumi perjuangan Syed Qutub…
Tapi ya Allah…aku malu ya Allah untuk menyatakannya…
Masih layakkah diri ini menyebut nama Hassan Al-Banna? Nama syed Qutub?
Masih tersisakah pejuang sepertinya untuk diri ini….
Malunya aku ya Allah dengan permintaan ini...
Aku tidak layak memikirkan tentangnya..
Wanita seperti manakah yang Kau pilihkan untuk mereka…?
Wanita yang bagaimanakah yang telah Kau pilih untuk melahirkan mereka?
Semestinya seperti Zainab Al-Ghazali dan mereka yang seangkatan dengan beliau…
Aku ingin sekiranya boleh mendampingi orang-orang sekaliber mereka.
Seorang yang hidupnya semata-mata untuk Allah.
Mereka tak tergoda rayuan harta dan benda apalagi wanita.
Aku ingin sekiranya boleh menjadi seorang ibu bagi mujahid-mujahid seperti Hassan Al-Banna.
Masih tersisakah mujahid seperti Al-Banna untukku ya Allah…?
Layakkah diri ini untuk menjadi peniup semangatnya?
Aku sungguh malu menyatakannya ya Allah…
Sungguh hina diri ini…sungguh kotor diri ini…
Sungguh lemah diri ini untuk mujahid seperti mereka…
Air mata ini jika dialirkan hingga titisan terakhir,
namun ia masih tidak mencukupi untuk menyatakan rasa bersalah dengan dosa-dosa diri ini yang menggunung tinggi...
Ya Allah…..
Pimpinlah daku…
Janganlah Kau tinggalkan aku walau sesaat cuma
Aku tidak sanggup dibiarkan dlm lumpur dosa2 hina….
Ampunilah aku ya Allah….
Astaghfirullahalazim…
Astaghfirullahalazim…
Astaghfirullahalazim…

Sabtu, 06 Agustus 2011

Whatever... what they said

Apapun Kata Orang, Inilah Jalanku

Mereka bilang kerudungku seperti nenek-nenek
padahal rambut mereka seperti daun kering melambai.
...
Mereka bilang jilbabku ketinggalan zaman
padahal tank-top mereka seperti koteka zaman batu.
Mereka bilang ucapanku seperti orang yang ceramah
padahal rumpian mereka tak lebih indah dari dengungan segerombol lebah.
Mereka bilang cara berfikirku ”ketuaan”
padahal umur kepala dua mereka tidak menjadikannya lebih dewasa dari seorang anak kecil berumur 5 tahun.
Mereka bilang tingkah polahku tidak enerjik,
padahal laku mereka lebih menyerupai banteng seruduk sana-seruduk sini.
Mereka bilang dandananku pucat,
padahal penampilan mereka lebih mirip dengan ondel-ondel
Mereka bilang aku nggak gaul,
padahal untuk mengenal konspirasi saja
mereka geleng-geleng.
Mereka bilang:
aku sok suci
aku tidak menikmati hidup
aku nggak ngalir
aku fanatik sok lebay
dan sok bau surga.
Ku jawab:
Ya, aku berusaha untuk terus mensucikan diri.
Karena najis tidak pernah mendapatkan tempat dimanapun berada,
meskipun letaknya di atas tahta emas.
Ya, aku tidak menikmati hidup ini. Karena hidup yang kudambakan bukan hidup yang seperti ini yang lebih buruk dari hidupnya binatang ternak
Ya, aku nggak ngalir. Aku adalah ikan yang akan terus bergerak, tidak terseret air yang mengalir sederas apapun alirannya. Karena aku tidak ingin jatuh ke dalam pembuangan.
Ya, aku fanatik. Karena fanatik dalam kebenaran yang sesuai fitrah adalah menyenangkan dibanding fanatik dalam kesalahan yang fatrah (kufur)
Ya, aku memang sok lebay. Karena aku adalah manusia yang lemah yang terserang makhluk kecil macam virus saja tubuhku sudah ambruk, manusia yang bodoh yang tidak mengetahui nasib hidupku satu detik setelah ini, manusia yang serba kurang dan punya batas waktu yang ketika waktu itu habis aku tidak bisa mengulurnya ataupun mempercepatnya
Ya, aku ingin mencium bau surga yang dijanjikan Tuhanku yang baunya dapat tercium dari jarak ratusan tahun cahaya. Betapa meruginya orang yang tidak bisa mencium bau surga, karena itu menandakan betapa jauhnya posisinya dari surga...
Kullu maa huwa aatin qoribun
Segala sesuatu yang pasti datang itu dekat...
Manusia dibekali Islam dan Muhammad Sallaullahu'alaihiwasallam sebagai pembawa huda dan haq
Manusia juga dibekali akal oleh Rabb Sang Pencipta
Namun, manusia diberi kebebasan memilih untuk hidupnya
Dan, there is only one choice
Untuk itulah aku memilih jalanku
Memilih jalan hidupku
Hidup yang aku dambakan
Mendamba apa yang telah dijanjikanNya
Janji yang tak akan pernah teringkari
Whatever... what they said
“Jika kamu menuruti kebanyakan manusia yang ada di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)” (Qs. Al-An’am 116).
"Allah tidak akan mengingkari janji-janjiNya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui" (Qs. Ar-Rum 6).

Cinta Itu Anugrah

Ketika cinta datang.....
Aku merasa itu bukan cinta
Karena cinta itu membahagiakan
Bukan menyakitkan

Ketika rindu itu datang.....
Aku merasa itu bukan rindu
Karena terkadang rindu
Bisa membuat kita tersenyum sendiri tanpa alasan
Pada waktu kita memikirkannya
Baik dalam sadar maupun dalam mimpi
Mau makan……….ingat dia
Mau tidur………….ingat dia
Di dalam tidur…… ada dia
Mau kuliah…… ....ingat dia
Pulang kuliah…. ..ingat dia
Eh mau uts…..masih juga ingat dia
Mau bekerja……..ingat dia
Di dalam kerja …ingat dia
Pulang bekerja….ingat dia
Eh mau pulang kampung……masih juga memikirkan dia
Kenapa sih ya Rabb harus ada dia……?
Tapi siapapun dia sahabat……
Jangan sampai kita melupakan Allah karena dia
Karena Allahlah dia ada……

Ketika rasa sayang menyelinap masuk
Aku merasa itu bukan sayang
Karena sayang itu tak ingin kehilangan
Dan saling jujur dalam berkata
Bukan saling mendustai diri
Apalagi saling menyakiti

Ketika cinta berjalan…..
Aku ikuti dengan berjalan
Agar ku tahu apakah ia bersabar atau tidak
Ketika cinta berlari…..
Aku ikuti dia dengan berlari
Agar ku tahu apakah ia bersandiwara atau tidak
Dan ketika cinta terbang tinggi di awan tanpa mau melihat kebawah
Aku hanya memandanginya saja dan tak mengejarnya
Karena ku tahu dia terlalu tinggi untuk ku gapai

Cinta adalah cinta………………………………………………………
…..

Cinta adalah perjuangan
Dimana banyak di butuhkan pengorbanan
Dimana air mata dan harta yg telah di keluarkan
sudah tidak lagi di pertanyakan

Cinta adalah musibah
Yang harus di jalani dengan tabah
Tanpa perlu berkeluh kesah
Dan tak gampang menyerah

Cinta adalah kesetiaan
Dimana setiap pasangan
Tetap saling percaya & berpegangan
Walau jarak memisahkan

Cinta adalah keindahan
Seindah sinaran bulan
Yang selalu menawan
Dan tak pernah membosankan

Cinta adalah misteri
Yang takkan pernah mati
Ia bukan untuk di sakiti
Tapi untuk di mengerti

Cinta adalah kejujuran
Jujur di setiap perkataan
Jujur di setiap perbuatan
Dan jujur di setiap keadaan

Cinta itu terkadang buta
Bisa membutakan mata
Bisa mentulikan telinga
Dan bisa mengkadaluarsakan rasa

Cinta itu anugerah
Dimana kita harus pasrah
Ketika mendapat musibah
Dan menyandarkannya hanya pada Allah

Cinta adalah kata
Yang harus di beri makna
Juga di beri warna dan rasa
Agar indah di baca

Cinta takkan pernah kehabisan
Karena ia bukanlah makanan
Ia hanya sebuah penciptaan
Agar hidup penuh keindahan dan kebahagiaan

Cinta takkan pernah mati
Ia akan selalu ada dan abadi
Dihati para insani
Yang berhati suci

Cinta takkan sulit di cari
Karena ia hadir di muka bumi
Untuk saling mengisi
Juga saling melengkapi

Cinta itu kebodohan
Bagi mereka yg di perbudak jabatan
Bagi yg tak mau mendengarkan nasehat teman
Dan bagi yg tak mau nasehat menasehati dalam kebaikan

Cinta adalah penderitaan
Bagi meraka yg di perbudak kekayaan
Bagi mereka yang di perbudak nafsu syetan
Dan bagi mereka yg di perbudak khayalan

Cinta adalah cinta……………………..

Bila cinta telah hilang
Apa lagi yang mau di pandang
Bila cinta telah sirna dari jiwa
Hiduppun bagai robot tak bernyawa

Jangan katakan gimana nanti
Tapi katakanlah nanti gimana
jangan katakan cinta mati
Tapi katakanlah kau mencintainya apa adanya

Terkadang cinta tak harus di jabarkan
Karena cinta bukanlah sebuah rumus matematika
Namun cinta di butuhkan pengertian
Karena cinta adalah sebuah kata yg kaya akan makna

Cinta itu seperti coklat
Selalu indah memikat
Baik pria atau wanita
Semua menyukainya

Cinta itu seperti kopi susu
Dengan di temani sebatang rokok samsu
Akan selalu ada di hatimu
Meski langit tak lagi berwarna biru

Cinta itu seperti udara
Akan selalu ada
Dimanapun kau berada
meski kau menutup hati dan mata

Cinta itu seperti facebook
Terlalu lama bisa bikin mabok
Maen sebentar minta nambah
Tak maen sama sekali merasa gundah

Cinta itu laksana sebuah lagu
Akan selalu terdengar olehmu
Meski kau menutup telingamu
Ia akan selalu menghantuimu

Cinta itu seperti embun pagi
Akan selalau setia menemani
Di pagi dan sore hari
Di keramaian dan di kesepian hati

Cinta itu laksana tanaman putri malu
Terkadang mau tapi malu
Namun ketika cinta berlalu
Kau akan menangis tersedu - sedu

Cinta itu laksana kotoran mata
Tak terlihat di depan mata kita
Dan tak terasa oleh mata
Namun orang bisa melihat dan merasa kalau kita sedang jatuh cinta

Cinta itu laksana es buah
Berwarna warni rasanya
Namun satu yang tak pernah salah
Cinta itu milik kita semua
Selama janur belum menguning
Selama kartu undangan belum di terbang
Selama cincin kawin belum mellingkar di jari tengah
Cinta itu millik siapa sajah

Cinta itu laksana jamu
Pahit terasa diawalnya
Namun manis di akhirnya
Cinta itu laksana obat
Bisa mengobati hati yg luka
Bisa mengobati hati yg teraniaya

Cinta itu laksana sebuah cengek
Bisa membuat orang termehek-mehek
Seperti bayi kecil saja
Yang ditinggal sebentar oleh ibunya
Apalagi seorang wanita
Nangisnya bisa berlama-lama
Ko bisa ya......
Hmmmmm...mungkin sudah hobinya kali ya......:D

Cinta itu laksana pelangi
Yang indah nan jauh di sana
Dimana setiap yg memandang pasti memuji
Akan kehadirannya

Cinta itu laksana mentari
Yang selalu memberikan cahayanya tanpa henti
Dan tak pernah di minta kembali
Karena ia memberikannnya dgn setulus hati

Cinta itu seperti sambel
Kadang membuat kita sebel
Namun itulah yg di rindukan
Oleh sebagian kaum perempuan

Cinta itu terkadang seperti pisau belati
Bisa membunuh sampai ke ulu hati
JIka kau tak mempunyai pondasi
Yang kuat pada Ilahi

Cinta itu bagaikan sebuah bom waktu
Yang dapat menghancurkanmu semua yg ada padamu
Jikalau perselingkuhanmu dilakukan tanpa restu
Oleh pasangan hidupmu
Tak selamanya perselingkuhan itu indah
Yang ada hanyalah menambah banyak masalah
Tak selamanya perselingkuhan itu mengasyikkan
Yang ada hanyalah melhirkan luka,tangisan,penderitaan dan penyesalan

Cinta itu perbuatan dosa kawan
Jika kau melakukannya di luar pernikahan
Apalagi dilakukan dgn terang-terangan
Dimanakah iman dan malu yg tersimpan
Jangan kau samakan dirimu dengan hewan
Karena kau adalh makhluk tuhan
Yang telah di anugerahkan
Akal dan juga pikiran

Cinta itu suatu keindahan
Jika kau melakukannya dalam sebuah ikatan
Sungguh itu suatu kesunahan
Apalagi penuh dengan kartu undangan
Sungguh itu juga yg di anjurkan Al-qur’an
Agar hidup terhindar dari godaan
sehibngga hiduppun di ridhoi tuhan
Itulah suatu keberuntungan

Cinta akan selalu mengisi ruang hati yg kosong
Meski kau berusaha menutupnya rapat-rapat
Bahkan kau menguncinya sekalipun
Cinta takkan pernah menyerah begitu saja
Ia akan mencari berbagai cara
Untuk memasuki hatimu
Agar kau merasakan kehadirannya
Walau kau lari ke hutan dan bersembunyi
Cinta akan mencarimu sampai menemukanmu
Walau kau berenang ke tujuh samudera
Cinta juga pasti akan mengikutimu
Dan walaupun kau melarikan diri ke bulan
Yakinlah....Cinta tetap akan menemukanmu
Karena setiap yang bernyawa
Takkan terlepas dari yang namanya cinta & kematian..........

Siapa yg tak butuh cinta
Maka ia bukan manusia
Karena kalau ia manusia
Wajiblah ia butuh cinta

Cinta adalah cinta…………………………………………

Cinta itu bukan merah
Cinta itu bukan biru
Cinta itu bukan putih
Cinta itu bukan kelabu
Cinta itu bukan kuning atau orange atau pink atau hijau
Cinta itu………tak berwarna
Yang pasti cinta itu suci
Sesuci bayi yg baru dilahirkan

Jangan kau berkata cinta
Jika kau tak tahu apa artinya cinta
Karena cinta itu kejujuran
Bukan kebohongan

Jangan kau sakiti cinta
Jika kau memang tak mencintainya
Karena cinta bukan permainan
Bukan pula gurauan
Tapi kebahagiaan yg nyata

Jangan kau membenci cinta
Karena cinta itu bukan kebencian
Melainkan keindahan
Jangan kau menodai cinta sebelum waktunya
Karena cinta itu suci
Dan akan indah pada waktunya
Bila kau mengotorinya
Maka cinta itu bukan lagi keindahan
Dan bukan lagi kebahagiaan
Tapi penderitaan dan kesengsaraan bagimu
Yang akan membuat hidupmu hancur berkeping-keping
Serta membuat hidupmu hampa dan tiada berarti lagi

Cinta itu terkadang tak perlu romantis
Karena diamnya cinta itu juga sudah romantis
Ketika kau dan dia sedang duduk berdua sambil memandangi bintang di langit
Cinta itu juga terkadang tak perlu di ungkapkan dgn lagu atau puisi
Karena senyummu yg tulus itupun bagai lagu atau puisi yg berjalan baginya
Cukuplah sekuntum bunga untuk mewakili perasaanmu padanya
Tak perlu sekantong uang logam 7 kg untuk mewakili perasaanmu padanya
Karena uang tak bisa membahagiakannya
Malah akan menghina kesucian cinta itu sendiri
Cukuplah sebait puisi yg hadir dari dalam hatimu untuk mewakili perasaaanmu
Tak perlulah kau mengajaknya ke mall untuk membelikannya baju yg mahal
Karena puisi yg indah akan membuatnya dia bahagia dan melayang
Cukuplah satu sms cinta yang membuatnya dia bahagia sebagai wanita
Daripada kau menelponnya hanya untuk bertengkar dengannya saja
Apalagi sampai ada yg terluka dan menangis setelah telpon di tutup

Jangan kita mencintai seseorang karena harta
Karena ketika harta itu habis
Habis pula cinta…………….
Jangan kita mencintai seseorang karena wajahnya
Karena ketika tuhan menghinakan wajahnya karena kesombongan kita
Percayalah………..kau akan di tinggalkannya
Jangan kita mencintai seseorang karena keturunannya
Karena keturunan tidak menjamin melahirkan anak yg soleh / solehah
Yang penting dia orangnya baik dan taat beragama
Jangan kita mencintai seseorang karena pangkatnya
Karena pada suatu saat dia akan pengsiun
Yakinlah setelah ia pengsiun cintanya pun ikut pengsiun
Jangan kita mencintai seseorang karena kendaraannya yg mewah
Yakinlah ketika anda kecelakaan hingga lumpuh dan bla.bla..bla….
Dia akan meniggalkan anda tanpa air mata
Jangan kita mencintai karena rumahnya yg megah berikut perabotnya
Karena gempa bumi sekarang ada dimana-mana siap membabi buta
Dan kebakaran siap menyantap rumah dan harta anda dalam hitungan menit
Kalau tak percaya sahabat…..lihatlah berita di televisi agar kau mengetahui
Makanya jangan maen facebookan atau nonton sinetron mulu
Sekalai-kali nontonlah berita agar wawasanmu bertambah……
Dan sangat mudah bagi Allah untuk mengambilnya kapanpun Dia mau
Dan sebaik-baik pilihan cinta adalah…….
Karena AGAMANYA………………
InsyaAllah hidupmu akan bahagia dunia dan akherat

Terkadang cinta tak harus di ungkapkan
Namun bisa di rasakan
Terkadang cinta tak harus di tulis di atas kertas
Tapi bisa di lihat di kedua bola matanya
Terkadang cinta tak harus di artikan
Tapi cukup di mengerti saja
Terkadang cinta membuat kita susah tidur
Namun cinta bisa menghadirkan bunga tidur
Terkadang cinta tak harus di lukiskan
Tapi cukup di ingat di lubuk hati
Terkadang cinta membuat pahit jadi manis
Tapi bisa juga membuat manis jadi pahit
Terkadang cinta membuat kita bahagia
Namuan terkadang cintapun bisa membuat kita menderita
Dan jangan pernah menyalahkan cinta
Karena cinta tak pernah salah…tak pernah salah
Yang salah adalah......
Kita yang salah mengartikan cinta
Dan juga menempatkan cinta bukan pada tempatnya

Mengapa harus ada cinta..............?
Karena cinta bisa membuat hidup lebih berwarna
Karena cinta bisa membuat hidup menjadi bermakna
karena cinta bisa membuat hidup terasai bahagia
Semua karena cinta.....hidup menjadi indah
Dan tidak takkan pernah ada satu orang pun di dunia ini
Yang bisa hidup tanpa cinta

Rabu, 03 Agustus 2011

Mengapa Muslimah Harus Memakai Jilbab?

Saat ini sangat berbeda dengan beberapa tahun silam. Sekarang para wanita sudah banyak yang mulai membuka aurat. Bukan hanya kepala yang dibuka atau telapak kaki, yang di mana kedua bagian ini wajib ditutupi. Namun, sekarang ini sudah banyak yang berani membuka paha dengan memakai celana atau rok setinggi betis. Ya Allah, kepada Engkaulah kami mengadu, ...melihat kondisi zaman yang semakin rusak ini. Kami tidak tahu beberapa tahun mendatang, mungkin kondisinya akan semakin parah dan lebih parah dari saat ini. Mungkin beberapa tahun lagi, berpakaian ala barat yang transparan dan sangat memamerkan aurat akan menjadi budaya kaum muslimin. Semoga Allah melindungi keluarga kita dan generasi kaum muslimin dari musibah ini.

Tanda Benarnya Sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا

“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan [2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dansekian.” (HR. Muslim no. 2128)

Hadits ini merupakan tanda mukjizat kenabian. Kedua golongan ini sudah ada di zaman kita saat ini. Hadits ini sangat mencela dua golongan semacam ini. Kerusakan seperti ini tidak muncul di zaman Nabi shallallahu alaihi wa sallam karena sucinya zaman beliau, namun kerusakan ini baru terjadi setelah masa beliau hidup (Lihat Syarh Muslim, 9/240 dan Faidul Qodir, 4/275). Wahai Rabbku. Dan zaman ini lebih nyata lagi terjadi dan kerusakannya lebih parah.


˜˜”*°•.¸☆ ★ ☆¸.•°*”˜˜”*°•.¸☆˜˜”*°•.¸☆ ★ ☆¸.•°*”˜˜”*°•.¸☆


Saudariku, pahamilah makna kasiyatun ariyatun
An Nawawi dalam Syarh Muslim ketika menjelaskan hadits di atas mengatakan bahwa ada beberapa makna kasiyatun ariyatun.

◘ Makna pertama: wanita yang mendapat nikmat Allah, namun enggan bersyukur kepada-Nya.

◘ Makna kedua: wanita yang mengenakan pakaian, namun kosong dari amalan kebaikan dan tidak mau mengutamakan akhiratnya serta enggan melakukan ketaatan kepada Allah.

◘ Makna ketiga: wanita yang menyingkap sebagian anggota tubuhnya, sengaja menampakkan keindahan tubuhnya. Inilah yang dimaksud wanita yang berpakaian tetapi telanjang.

◘ Makna keempat: wanita yang memakai pakaian tipis sehingga nampak bagian dalam tubuhnya. Wanita tersebut berpakaian, namun sebenarnya telanjang. (Lihat Syarh Muslim, 9/240)


˜˜”*°•.¸☆ ★ ☆¸.•°*”˜˜”*°•.¸☆˜˜”*°•.¸☆ ★ ☆¸.•°*”˜˜”*°•.¸☆


Pengertian yang disampaikan An Nawawi di atas, ada yang bermakna konkrit dan ada yang bermakna maknawi (abstrak). Begitu pula dijelaskan oleh ulama lainnya sebagai berikut.

Ibnu Abdil Barr rahimahullah mengatakan, “Makna kasiyatun ariyatun adalah para wanita yang memakai pakaian yang tipis yang menggambarkan bentuk tubuhnya, pakaian tersebut belum menutupi (anggota tubuh yang wajib ditutupi dengan sempurna). Mereka memang berpakaian, namun pada hakikatnya mereka telanjang.” (Jilbab Al Marah Muslimah, 125-126)

Al Munawi dalam Faidul Qodir mengatakan mengenai makna kasiyatun ariyatun, “Senyatanya memang wanita tersebut berpakaian, namun sebenarnya dia telanjang. Karena wanita tersebut mengenakan pakaian yang tipis sehingga dapat menampakkan kulitnya. Makna lainnya adalah dia menampakkan perhiasannya, namun tidak mau mengenakan pakaian takwa. Makna lainnya adalah dia mendapatkan nikmat, namun enggan untuk bersyukur pada Allah. Makna lainnya lagi adalah dia berpakaian, namun kosong dari amalan kebaikan. Makna lainnya lagi adalah dia menutup sebagian badannya, namun dia membuka sebagian anggota tubuhnya (yang wajib ditutupi) untuk menampakkan keindahan dirinya.” (Faidul Qodir, 4/275)


˜˜”*°•.¸☆ ★ ☆¸.•°*”˜˜”*°•.¸☆˜˜”*°•.¸☆ ★ ☆¸.•°*”˜˜”*°•.¸☆


Hal yang sama juga dikatakan oleh Ibnul Jauziy. Beliau mengatakan bahwa maknakasiyatun ariyatun ada tiga makna.

◘ Pertama: wanita yang memakai pakaian tipis, sehingga nampak bagian dalam tubuhnya. Wanita seperti ini memang memakai jilbab, namun sebenarnya dia telanjang.

◘ Kedua: wanita yang membuka sebagian anggota tubuhnya (yang wajib ditutup). Wanita ini sebenarnya telanjang.
Ketiga: wanita yang mendapatkan nikmat Allah, namun kosong dari syukur kepada-Nya. (Kasyful Musykil min Haditsi Ash Shohihain, 1/1031)

Kesimpulannya adalah kasiyatun ariyat dapat kita maknakan: wanita yang memakai pakaian tipis sehingga nampak bagian dalam tubuhnya dan wanita yang membuka sebagian aurat yang wajib dia tutup.


˜˜”*°•.¸☆ ★ ☆¸.•°*”˜˜”*°•.¸☆˜˜”*°•.¸☆ ★ ☆¸.•°*”˜˜”*°•.¸☆


◘ Tidakkah Engkau Takut dengan Ancaman Ini

Lihatlah ancaman Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Memakaian pakaian tetapi sebenarnya telanjang, dikatakan oleh beliau shallallahu alaihi wa sallam, “wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.”

Perhatikanlah saudariku, ancaman ini bukanlah ancaman biasa. Perkara ini bukan perkara sepele. Dosanya bukan hanya dosa kecil. Lihatlah ancaman Nabi shallallahu alaihi wa sallam di atas. Wanita seperti ini dikatakan tidak akan masuk surga dan bau surga saja tidak akan dicium. Tidakkah kita takut dengan ancaman seperti ini?

An Nawawi rahimahullah menjelaskan maksud sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam:wanita tersebut tidak akan masuk surga. Inti dari penjelasan beliau rahimahullah:
Jika wanita tersebut menghalalkan perbuatan ini yang sebenarnya haram dan dia pun sudah mengetahui keharaman hal ini, namun masih menganggap halal untuk membuka anggota tubuhnya yang wajib ditutup (atau menghalalkan memakai pakaian yang tipis), maka wanita seperti ini kafir, kekal dalam neraka dan dia tidak akan masuk surga selamanya.

Dapat kita maknakan juga bahwa wanita seperti ini tidak akan masuk surga untuk pertama kalinya. Jika memang dia ahlu tauhid, dia nantinya juga akan masuk surga.Wallahu Taala alam. (Lihat Syarh Muslim, 9/240)

Jika ancaman ini telah jelas, lalu kenapa sebagian wanita masih membuka auratnya di khalayak ramai dengan memakai rok hanya setinggi betis? Kenapa mereka begitu senangnya memamerkan paha di depan orang lain? Kenapa mereka masih senang memperlihatkan rambut yang wajib ditutupi? Kenapa mereka masih menampakkan telapak kaki yang juga harus ditutupi? Kenapa pula masih memperlihatkan leher?!


˜˜”*°•.¸☆ ★ ☆¸.•°*”˜˜”*°•.¸☆˜˜”*°•.¸☆ ★ ☆¸.•°*”˜˜”*°•.¸☆


Sadarlah, wahai saudariku! Bangkitlah dari kemalasanmu! Taatilah Allah dan Rasul-Nya! Mulailah dari sekarang untuk merubah diri menjadi yang lebih baik ….

Betapa banyak kita lihat saat ini, wanita-wanita berbusana muslimah, namun masih dalam keadaan ketat. Sungguh kadang hati terasa perih. Apa bedanya penampilan mereka yang berkerudung dengan penampilan wanita lain yang tidak berkerudung jika sama-sama ketatnya[?]

Oleh karena itu, pembahasan kita saat ini adalah mengenai pakaian wanita muslimah yang seharusnya mereka pakai. Pembahasan kali ini adalah lanjutan dari pembahasan “Wanita yang Berpakaian Tetapi Telanjang”. Semoga bermanfaat. Hanya Allah lah yang dapat memberi taufik dan hidayah.

Allah Taala berfirman,

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min: “Hendaklah mereka mendekatkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al Ahzab [33] : 59). Jilbab bukanlah penutup wajah, namun jilbab adalah kain yang dipakai oleh wanita setelah memakai khimar. Sedangkan khimar adalah penutup kepala.

Allah Taala juga berfirman,

وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا

“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” (QS. An Nuur [24] : 31).

Berdasarkan tafsiran Ibnu Abbas, Ibnu Umar, Atho bin Abi Robbah, dan Mahkul Ad Dimasqiy bahwa yang boleh ditampakkan adalah wajah dan kedua telapak tangan.
Dari tafsiran yang shohih ini terlihat bahwa wajah bukanlah aurat. Jadi, hukum menutup wajah adalah mustahab (dianjurkan). (Lihat Jilbab Al Marah Al Muslimah,Amru Abdul Munim, hal. 14)


˜˜”*°•.¸☆ ★ ☆¸.•°*”˜˜”*°•.¸☆˜˜”*°•.¸☆ ★ ☆¸.•°*”˜˜”*°•.¸☆


◘ Syarat Pakaian Wanita yang Harus Diperhatikan

Pakaian wanita yang benar dan sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya memiliki syarat-syarat. Jadi belum tentu setiap pakaian yang dikatakan sebagai pakaian muslimah atau dijual di toko muslimah dapat kita sebut sebagai pakaian yang syari. Semua pakaian tadi harus kita kembalikan pada syarat-syarat pakaian muslimah.
Para ulama telah menyebutkan syarat-syarat ini dan ini semua tidak menunjukkan bahwa pakaian yang memenuhi syarat seperti ini adalah pakaian golongan atau aliran tertentu. Tidak sama sekali. Semua syarat pakaian wanita ini adalah syarat yang berasal dari Al Quran dan hadits yang shohih, bukan pemahaman golongan atau aliran tertentu. Kami mohon jangan disalah pahami.

Ulama yang merinci syarat ini dan sangat bagus penjelasannya adalah Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullah –ulama pakar hadits abad ini-. Lalu ada ulama yang melengkapi syarat yang beliau sampaikan yaitu Syaikh Amru Abdul Munim hafizhohullah. Ingat sekali lagi, syarat yang para ulama sebutkan bukan mereka karang-karang sendiri. Namun semua yang mereka sampaikan berdasarkan Al Quran dan hadits yang shohih.

◘ Syarat pertama: pakaian wanita harus menutupi seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Ingat, selain kedua anggota tubuh ini wajib ditutupi termasuk juga telapak kaki.

◘ Syarat kedua: bukan pakaian untuk berhias seperti yang banyak dihiasi dengan gambar bunga apalagi yang warna-warni, atau disertai gambar makhluk bernyawa, apalagi gambarnya lambang partai politik! Yang terakhir ini bahkan bisa menimbulkan perpecahan di antara kaum muslimin.

Allah Taala berfirman,

وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى

“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu ber-tabarruj seperti orang-orang jahiliyyah pertama.” (QS. Al Ahzab : 33).

Tabarruj adalah perilaku wanita yang menampakkan perhiasan dan kecantikannya serta segala sesuatu yang mestinya ditutup karena hal itu dapat menggoda kaum lelaki.

Ingatlah, bahwa maksud perintah untuk mengenakan jilbab adalah perintah untuk menutupi perhiasan wanita. Dengan demikian, tidak masuk akal bila jilbab yang berfungsi untuk menutup perhiasan wanita malah menjadi pakaian untuk berhias sebagaimana yang sering kita temukan.

◘ Syarat ketiga: pakaian tersebut tidak tipis dan tidak tembus pandang yang dapat menampakkan bentuk lekuk tubuh. Pakaian muslimah juga harus longgar dan tidak ketat sehingga tidak menggambarkan bentuk lekuk tubuh.

Dalam sebuah hadits shohih, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat, yaitu : Suatu kaum yang memiliki cambuk, seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan para wanita berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring, wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan ini dan ini.” (HR.Muslim)

Ibnu Abdil Barr rahimahullah mengatakan, “Makna kasiyatun ariyatun adalah para wanita yang memakai pakaian yang tipis sehingga dapat menggambarkan bentuk tubuhnya, pakaian tersebut belum menutupi (anggota tubuh yang wajib ditutupi dengan sempurna). Mereka memang berpakaian, namun pada hakikatnya mereka telanjang.” (Jilbab Al Marah Al Muslimah, 125-126)

Cermatilah, dari sini kita bisa menilai apakah jilbab gaul yang tipis dan ketat yang banyak dikenakan para mahasiswi maupun ibu-ibu di sekitar kita dan bahkan para artis itu sesuai syariat atau tidak.

◘ Syarat keempat: tidak diberi wewangian atau parfum.
Dari Abu Musa Al Asyary bahwanya ia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallambersabda,

أَيُّمَا امْرَأَةٍ اسْتَعْطَرَتْ فَمَرَّتْ عَلَى قَوْمٍ لِيَجِدُوا مِنْ رِيحِهَا فَهِيَ زَانِيَةٌ

“Perempuan mana saja yang memakai wewangian, lalu melewati kaum pria agar mereka mendapatkan baunya, maka ia adalah wanita pezina.” (HR. An Nasai, Abu Daud, Tirmidzi dan Ahmad. Syaikh Al Albani dalam Shohihul Jami no. 323 mengatakan bahwa hadits ini shohih). Lihatlah ancaman yang keras ini!

◘ Syarat kelima: tidak boleh menyerupai pakaian pria atau pakaian non muslim.

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhu berkata,

لَعَنَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – الْمُخَنَّثِينَ مِنَ الرِّجَالِ ، وَالْمُتَرَجِّلاَتِ مِنَ النِّسَاءِ

“Rasulullah melaknat kaum pria yang menyerupai kaum wanita dan kaum wanita yang menyerupai kaum pria.” (HR. Bukhari no. 6834)

Sungguh meremukkan hati kita, bagaimana kaum wanita masa kini berbondong-bondong merampas sekian banyak jenis pakaian pria. Hampir tidak ada jenis pakaian pria satu pun kecuali wanita bebas-bebas saja memakainya, sehingga terkadang seseorang tak mampu membedakan lagi, mana yang pria dan wanita dikarenakan mengenakan celana panjang.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka”(HR. Ahmad dan Abu Dawud. Syaikhul Islam dalam Iqtidho mengatakan bahwa sanad hadits ini jayid/bagus)

Betapa sedih hati ini melihat kaum hawa sekarang ini begitu antusias menggandrungi mode-mode busana barat baik melalui majalah, televisi, dan foto-foto tata rias para artis dan bintang film. Laa haula walaa quwwata illa billah.

◘ Syarat keenam: bukan pakaian untuk mencari ketenaran atau popularitas (baca: pakaian syuhroh).

Dari Abdullah bin Umar, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ لَبِسَ ثَوْبَ شُهْرَةٍ فِى الدُّنْيَا أَلْبَسَهُ اللَّهُ ثَوْبَ مَذَلَّةٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ثُمَّ أَلْهَبَ فِيهِ نَارًا

“Barangsiapa mengenakan pakaian syuhroh di dunia, niscaya Allah akan mengenakan pakaian kehinaan padanya pada hari kiamat, kemudian membakarnya dengan api neraka.” (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini hasan)

Pakaian syuhroh di sini bisa bentuknya adalah pakaian yang paling mewah atau pakaian yang paling kere atau kumuh sehingga terlihat sebagai orang yang zuhud. Kadang pula maksud pakaian syuhroh adalah pakaian yang berbeda dengan pakaian yang biasa dipakai di negeri tersebut dan tidak digunakan di zaman itu. Semua pakaian syuhroh seperti ini terlarang.

◘ Syarat ketujuh: pakaian tersebut terbebas dari salib.
Dari Diqroh Ummu Abdirrahman bin Udzainah, dia berkata,

كُنَّا نَطُوفُ بِالْبَيْتِ مَعَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ فَرَأَتْ عَلَى امْرَأَةٍ بُرْداً فِيهِ تَصْلِيبٌ فَقَالَتْ أُمُّ الْمُؤْمِنِينَ اطْرَحِيهِ اطْرَحِيهِ فَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ إِذَا رَأَى نَحْوَ هَذَا قَضَبَهُ

“Dulu kami pernah berthowaf di Kabah bersama Ummul Mukminin (Aisyah), lalu beliau melihat wanita yang mengenakan burdah yang terdapat salib. Ummul Mukminin lantas mengatakan, “Lepaskanlah salib tersebut. Lepaskanlah salib tersebut. Sungguh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ketika melihat semacam itu, beliau menghilangkannya.” (HR. Ahmad. Syaikh Syuaib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Ibnu Muflih dalam Al Adabusy Syariyyah mengatakan, “Salib di pakaian dan lainnya adalah sesuatu yang terlarang. Ibnu Hamdan memaksudkan bahwa hukumnya haram.”

◘ Syarat kedelapan: pakaian tersebut tidak terdapat gambar makhluk bernyawa (manusia dan hewan).

Gambar makhluk juga termasuk perhiasan. Jadi, hal ini sudah termasuk dalam larangan bertabaruj sebagaimana yang disebutkan dalam syarat kedua di atas. Ada pula dalil lain yang mendukung hal ini.

Dari Aisyah radhiyallahu anha, beliau berkata, “Nabi shallallahu alaihi wa sallam memasuki rumahku, lalu di sana ada kain yang tertutup gambar (makhluk bernyawa yang memiliki ruh, pen). Tatkala Nabi shallallahu alaihi wa sallam melihatnya, beliau langsung merubah warnanya dan menyobeknya. Setelah itu beliau bersabda,

إِنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَذَابًا يَوْمَ القِيَامَةِ الذِّيْنَ يُشَبِّهُوْنَ ِبخَلْقِ اللهِ

“Sesungguhnya manusia yang paling keras siksaannya pada hari kiamat adalah yang menyerupakan ciptaan Allah.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dan ini adalah lafazhnya. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, An Nasai dan Ahmad)

◘ Syarat kesembilan: pakaian tersebut berasal dari bahan yang suci dan halal.

◘ Syarat kesepuluh: pakaian tersebut bukan pakaian kesombongan.

◘ Syarat kesebelas: pakaian tersebut bukan pakaian pemborosan .

◘ Syarat keduabelas: bukan pakaian yang mencocoki pakaian ahlu bidah. Seperti mengharuskan memakai pakaian hitam ketika mendapat musibah sebagaimana yang dilakukan oleh Syiah Rofidhoh pada wanita mereka ketika berada di bulan Muharram. Syaikh Ibnu Utsaimin mengatakan bahwa pengharusan seperti ini adalah syiar batil yang tidak ada landasannya.


˜˜”*°•.¸☆ ★ ☆¸.•°*”˜˜”*°•.¸☆˜˜”*°•.¸☆ ★ ☆¸.•°*”˜˜”*°•.¸☆


Terakhir, kami nasehatkan kepada kaum pria untuk memperingatkan istri, anggota keluarga atau saudaranya mengeanai masalah pakaian ini. Sungguh kita selaku kaum pria sering lalai dari hal ini. Semoga ayat ini dapat menjadi nasehatkan bagi kita semua.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At Tahrim: 6)

Semoga Allah memberi taufik kepada kita semua dalam mematuhi setiap perintah-Nya dan menjauhi setiap larangan-Nya.

Alhamdullillahilladzi bi nimatihi tatimmush sholihat.


˜˜”*°•.¸☆ ★ ☆¸.•°*”˜˜”*°•.¸☆˜˜”*°•.¸☆ ★ ☆¸.•°*”˜˜”*°•.¸☆


Rujukan:

◘ Faidul Qodir Syarh Al Jami Ash Shogir, Al Munawi, Mawqi Yasub, Asy Syamilah

◘ Jilbab Al Marah Al Muslimah, Syaikh Muhammad

◘ Nashiruddin Al Albani, Maktabah Al Islamiyah-Amman, Asy Syamilah

◘ Jilbab Al Marah Al Muslimah, Syaikh Amru Abdul Munim Salim, Maktabah Al Iman

◘ Kasyful Musykil min Haditsi Ash Shohihain, Ibnul Jauziy, Darun Nasyr/Darul Wathon, Asy Syamilah

◘ Syarh An Nawawi ala Muslim, An Nawawi, Mawqi Al Islam, Asy Syamilah


[ Ust. Muhammad Abduh Tuasikal ]

Ketika Allah Memilihmu Untukku..

Padamu yang Allah pilihkan dalam hidupku..
Ingin ku beri tahu padamu..
Aku hidup dan besar dari keluarga bahagia..
Orang tua yg begitu sempurna..
Dengan cinta yg begitu membuncah..
Aku dibesarkan dgn limpahan kasih yang tak terhingga..
Maka, padamu ku katakan..
Saat Allah memilihmu dalam hidupku,
Maka saat itu Dia berharap, kau pun sanggup melimpahkan cinta padaku..
Memperlakukanku dgn sayang yang begitu indah..


Padamu yang Allah pilihkan untukku..
Ketahuilah, aku hanya wanita biasa dengan begitu banyak kekurangan dalam diriku,
Aku bukanlah wanita sempurna, seperti yang mungkin kau harapkan..
Maka, ketika Dia memilihmu untukku,
Maka saat itu, Dia ingin menyempurnakan kekuranganku dgn keberadaanmu.
Dan aku tahu, Kaupun bukanlah laki-laki yang sempurna..
Dan ku berharap ketidaksempurnaanku mampu menyempurnakan dirimu..
Karena kelak kita akan satu..
Aibmu adalah aibku, dan indahmu adalah indahku,
Kau dan aku akan menjadi 'kita'..


Padamu yg Allah pilihkan untukku..
Ketahuilah, sejak kecil Allah telah menempa diriku dgn ilmu dan tarbiyah,
Membentukku menjadi wanita yg mencintai Rabbnya..
Maka ketika Dia memilihmu untukku,
Maka saat itu, Allah mengetahui bahwa kaupun telah menempa dirimu dgn ilmuNya.. Maka gandeng tanganku dalam mengibarkan panji-panji dakwah dalam hidup kita..
Itulah visi pernikahan kita..
Ibadah pada-Nya ta'ala..


Padamu yg Allah tetapkan sebagai nahkodaku..
Ingatlah.. Aku adalah mahlukNya dari tulang rusuk yang paling bengkok..
Ada kalanya aku akan begitu membuatmu marah..
Maka, ketahuilah.. Saat itu Dia menghendaki kau menasihatiku dengan hikmah,
Sungguh hatiku tetaplah wanita yg lemah pada kelembutan..
Namun jangan kau coba meluruskanku, karena aku akan patah..
Tapi jangan pula membiarkanku begitu saja, karena akan selamanya aku salah..
Namun tatap mataku, tersenyumlah..
Tenangkan aku dgn genggaman tanganmu..
Dan nasihati aku dgn bijak dan hikmah..
Niscaya, kau akan menemukanku tersungkur menangis di pangkuanmu..
Maka ketika itu, kau kembali memiliki hatiku..


Padamu yang Allah tetapkan sebagai atap hunianku..
Ketahuilah, ketika ijab atas namaku telah kau lontarkan..
Maka dimataku kau adalah yang terindah,
Kata2mu adalah titah untukku,
Selama tak bermaksiat pada Allah, akan ku penuhi semua perintahmu..
Maka kalau kau berkenan ku meminta..
Jadilah hunian yg indah, yang kokoh…
Yang mampu membuatku dan anak-anak kita nyaman dan aman di dalamnya..


Padamu yang Allah pilih menjadi penopang hidupku…
Dalam istana kecil kita akan hadir buah hati-buah hati kita..
Maka didiklah mereka menjadi generasi yg dirindukan syurga..
Yang di pundaknya akan diisi dgn amanah-amanah dakwah,
Yang ruh dan jiwanya selalu merindukan jihad..
Yang darahnya mengalir darah syuhada..
Dan ku yakin dari tanganmu yg penuh berkah, kau mampu membentuk mereka..
Dengan hatimu yg penuh cinta, kau mampu merengkuh hati mereka..
Dan aku akan selalu jatuh cinta padamu..


Padamu yang Allah pilih sebagai imamku…
Ku memohon padamu.. Ridholah padaku,
Sungguh Ridhomu adalah Ridho Ilahi Rabbi..
Mudahkanlah jalanku ke Surga-Nya..
Karena bagiku kau adalah kunci Surgaku..

Dari Ummu Salamah, ia berkata, "Rasulullah S.A.W bersabda : "Seorang perempuan jika meninggal dan suaminya meridhoinya, maka ia akan masuk surga." (HR. Ahmad dan Thabrani)

Senin, 01 Agustus 2011

Adab-Adab Sholat Tarawih Muslimah

Ada seorang wanita shahabat Nabi Shalallaahu alaihi wasalam, namanya Ummu Humaid ingin mengikuti shalat be...rsama Rasul Shalallaahu alaihi wasalam di masjid Nabi, maka Rasulullah memberikan jawaban yang begitu indah dan berkesan, yang artinya, "Sungguh aku tahu, bahwa engkau senang shalat bersamaku, padahal shalatmu di dalam kamar lebih baik dari pada shalatmu di rumah, dan shalatmu di dalam rumah lebih baik dari pada shalatmu di masjid kampungmu, dan shalatmu di masjid kampung lebih baik daripada shalatmu di masjidku ini." (HR. Ibnu Khuzaimah, di dalam shahihnya). Hadits di atas barangkali memiliki korelasi yang erat dengan hadits lain riwayat Imam at-Tirmidzi dan Ibnu Khuzaimah, dari Ibnu Mas'ud Radhiallaahu anhu dari Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, "Sesungguhnya wanita adalah aurat, apabila dia keluar, maka syetan menghiasnya. Dan sedekat-dekatnya seorang wanita kepada Tuhannya adalah tatkala ia berada di bagian paling tersembunyi di rumahnya." Berdasarkan dua hadits di atas dapat diambil pengertian, bahwa pada dasarnya kondisi paling utama seorang wanita adalah tatkala berada di tempat yang paling tersembunyi, termasuk ketika melakukan shalat. Apabila seorang wanita ingin shalat berjama'ah -termasuk Tarawih-, maka hendaknya memilih tempat tersendiri khusus untuk para wanita. Kalau mengharuskan shalat di masjid yang biasa digunakan shalat oleh kaum pria, maka hendaknya memperhatikan adab-adab dan aturan ketika menuju ke sana. Karena tidak selayaknya seseorang ingin mencari pahala, namun dalam waktu bersamaan melakukan perbuatan yang dimurkai oleh Allah Subhannahu wa Ta'ala. Di antara adab-adab yang perlu diperhatikan oleh seorang wanita ketika akan mendatangi masjid (khususnya shalat tarawih) adalah sebagai berikut: 1. Ikhlas Hendaknya ketika berangkat ke masjid benar-benar ikhlas karena Allah. Bukan karena ingin bertemu dengan para wanita atau ibu-ibu yang lain, bukan karena ingin mendengarkan bacaan Imam, atau karena ikut-ikutan temannya. Hal ini sebagaimana yang difirmankan Allah Subhannahu wa Ta'ala, (lihat di dalam surat al-Bayyinah ayat 5). Dan juga sabda Nabi Shalallaahu alaihi wasalam,"Barang siapa mendatangi masjid untuk tujuan tertentu, maka itulah yang menjadi bagiannya." (HR. Abu Daud) 2. Meminta Izin Seorang wanita yang akan pergi ke masjid seharusnya meminta izin kepada ayah atau suaminya, berdasarkan hadits Nabi Shalallaahu alaihi wasalam dari Ibnu Umar Radhiallaahu anhu dia berkata, telah bersabda Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, “Janganlah kalian melarang wanita untuk mendatangi masjid, bila mereka minta izin kepada kalian." (Shahih Muslim) Di dalam riwayat yang Muslim yang lain disebutkan, "Apabila istri kalian meminta izin untuk pergi ke masjid, maka berilah mereka izin." Jika telah mendapatkan izin, silakan ke masjid, namun jika tidak diizinkan janganlah berangkat, karena taat terhadap suami lebih didahulukan daripada ibadah sunnah, demikian pula seorang putri jika tidak diizinkan ayahnya. Selayaknya seorang suami jangan melarang istrinya pergi ke masjid, bila telah meminta izin dengan baik-baik, kecuali jika ada kondisi yang tidak mengizinkan, seperti bahaya atau gangguan di jalanan. Namun para wanita juga harus menyadari, bahwa shalat mereka di rumah adalah lebih utama, dan juga keluarnya mereka ke tempat umum justru terkadang menimbulkan fitnah atau dosa. 3. Berhijab/Menutup Aurat Jangan sampai pergi ke masjid dalam kondisi tabarruj, yakni berdandan dan seronok, sengaja memancing perhatian, berpakaian ketat serta menampakkan perhiasan atau auratnya, sebab sekali lagi harus diingat, bahwa jika wanita keluar rumah, maka syetan menghiasnya, sehingga kelihatan menggoda dan menarik. Tabarruj adalah salah satu sifat wanita-wanita jahiliyyah yang tercela sebagaimana firman Allah Subhannahu wa Ta'ala, “Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu bertabarruj (berhias dan bertingkah laku) seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu.” (QS al-Ahzab: 33) Syarat-syarat hijab adalah: * Menutup seluruh tubuh * Tidak membentuk lekuk tubuh * Tidak pendek atau ketat * Tidak transparan * Bukan pakaian mewah untuk pamer * Tidak mengikuti mode wanita kafir * Tidak menyerupai pakaian laki laki dan * Tidak bercorak menyolok atau bergambar makhluk hidup. 4. Tidak Memakai Parfum Parfum merupakan salah satu penyebab fitnah dan kerusakan, bila salah dalam mempergunakannya. Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam telah melarang wanita yang menggunakan minyak wangi untuk menghadiri shalat Isya', sebagaimana dalam hadits riwayat Imam Muslim. Bukan sekedar itu saja, bahkan Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam memberikan peringatan lebih keras lagi dalam hal ini, sebagaimana sabda beliau Shalallaahu alaihi wasalam, "Wanita mana saja yang menggunakan parfum lalu keluar ke masjid, maka shalatnya tidak di terima sebelum dia mandi." (HR. Al-Baihaqi). Jika pergi ke masjid untuk beribadah tidak boleh menggunakan parfum, maka apalagi jika perginya adalah ke tempat-tempat umum selain masjid, tentu lebih tidak boleh lagi . Berdandan, menampakkan kecantikan dan menggunakan parfum untuk dipamerkan kepada laki-laki lain adalah kebiasaan para pelacur. Maka seorang wanita muslimah yang terhormat tidak boleh meniru-niru tingkah mereka, karena sangat beresiko dan dapat menjerumuskannya ke dalam maksiat. 5. Tidak Berkhalwat Yakni tidak boleh jalan berduaan dengan laki-laki lain (bukan mahram) baik itu berjalan kaki maupun berduaan di dalam mobil, entah itu teman, tetangga atau sopir pribadi sekalipun. Berdasarkan kepada hadits nabi Shalallaahu alaihi wasalam, "Jangan sekali-kali seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita, kecuali wanita tersebut disertai mahramnya." (HR. Muslim dari Ibnu Abbas) Di dalam riwayat lain disebutkan, bahwa jika seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita, maka pihak ke tiganya adalah syetan. 6. Merendahkan Suara Secara umum bukan hanya wanita saja yang diperintahkan untuk merendahkan suara dan tidak mengeraskannya, apalagi di dalam masjid. Allah Subhannahu wa Ta'ala telah berfirman, yang artinya, “Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.” (QS. 31:19) Dan bagi wanita, masalah ini lebih ditekankan lagi, sehingga wanita apabila mengingatkan imam yang lupa atau salah cukup dengan menepukkan telapak tangan kanan ke punggung tangan kiri, bukan bertasbih (mengucap subhanallah). Hendaknya wanita menjaga suaranya di hadapan kaum laki-laki, karena tidak seluruh laki-laki hatinya sehat, di antara mereka ada yang hatinya sakit, dalam arti mudah tergoda dengan suara wanita. Pembicaraan seorang wanita hanya dibolehkan di dalam hal-hal yang memang mengharuskan, seperti jual beli, memberikan persaksian, menjawab salam dan semisalnya. Ini pun harus diperhatikan, agar jangan sampai melembutkan suara, atau sengaja dibuat-buat supaya menarik. Allah Subhannahu wa Ta'ala telah berfirman, yang artinya, [“Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertaqwa.Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara, sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya.” (QS. 33:32) Jika wanita-wanita suci semisal istri Nabi masih diperintahkan untuk demikian, maka selayaknya para muslimah juga mencontoh mereka. 7. Menundukkan Pandangan Para wanita hendaknya menundukkan pandangan dari laki-laki lain yang bukan mahram sebagaimana firman Allah Subhannahu wa Ta'ala, yang artinya, “Katakanlah kepada wanita yang beriman, "Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka.” (QS. An-Nuur: 31) Pandangan mata, sebagaimana dikatakan Ibnul Qayyim adalah cerminan hati, jika seorang hamba dapat menundukkan pandangannya, maka ia akan dapat menundukkan syahwat dan segala kemauannya. Sebaliknya jika pandangan dibiarkan dengan bebas dan leluasa, maka syahwat akan menguasainya. Jarir pernah bertanya kepada Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam tentang pandangan yang tidak disengaja, maka beliau menjawab, "Palingkanlah pandanganmu." (HR Ahmad) Dari Buraidah Radhiallaahu anhu, Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam pernah berkata kepada Ali Radhiallaahu anhu, "Wahai Ali jangan kau susul pandangan (pertama) dengan pandangan yang lain, karena untukmu hanya yang pertama, dan selebihnya bukan buatmu." (HR. Ibnu Abdul Barr) 8. Hindari Ikhtilath Jangan sampai terjadi ikhtilath (campur baur) laki-laki dan perempuan, baik ketika di jalan, ketika masuk masjid maupun ketika bubar dari masjid. Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan al-Baihaqi, dengan sanad hasan dari Hamzah bin Usaid dari ayahnya, bahwa dia mendengar Nabi Shalallaahu alaihi wasalam bersabda sedang beliau berada di luar masjid, dan kaum pria saat itu bercampur dengan kaum wanita di jalan, maka beliau pun bersabda kepada para wanita, "Menepilah kalian, sesungguhnya kalian tidak ada hak di tengah jalan, hendaklah kalian semua berjalaan di tepian." (HR. Abu Daud dan Baihaqi). Maka seketika itu para wanita menepi ke tembok. 9. Tidak Menelantarkan Anak-anak Termasuk tanggung jawab terbesar seorang wanita (ibu) adalah mendidik dan mengawasi anak, dan kelak dia akan ditanya oleh Allah tentang tanggung jawab ini. Apabila kepergian seorang wanita ke masjid dengan menelantarkan anak-anak, seperti menyerahkan kepada pembantu yang kurang baik akhlaknya, atau menjadikan anak pergi leluasa bergaul dengan teman-teman yang buruk, maka hal itu tidak dibenarkan. Karena mencegah sesuatu yang buruk (terlantarnya anak) lebih di dahulukan daripada mencari manfaat (tarawih di masjid). 10. Menjaga Adab di Masjid Masjid adalah rumah Allah dan tempat yang sangat mulia, ketika seseorang akan memasukinya, maka harus memperhatikan dan manjaga adab-adab ketika berada di dalamnya. Di antara yang perlu diperhatikan adalah: * Menjaga kebersihan dan jangan sampai membuang kotoran di dalam masjid * Tidak mendatangi masjid ketika habis makan bawang (jengkol, petai semisalnya) * Tidak meludah di masjid, jika terpaksa hendaknya meludah di tissu, sapu tangan atau pakaian, dan jangan meludah ke arah kiblat. * Mengawasi anak-anak agar jangan merobek atau melempar-lempar mushhaf * Jangan memasukkan gambar-gambar makhluk bernyawa ke dalam masjid, baik berupa motif baju anak, mainan, majalah dan lain-lain..Wallahu 'alam Bishawab . Demikian semoga bermanfaat bagi kita semua