Jumat, 13 Januari 2012

suka duka penjaga warnet


“Ada yang kosong Mbak??”
“oh…ada, no. 6 kosong”, jawabku.
Yah…itulah pertanyaan yang sering mampir ke telingaku. Maklum lah, sebagai seorang makhluk penjaga warnet mungkin pertanyaan semacam itu sering kita (OP warnet) dengar.
Eh..btw, gak kerasa sudah sekitar 1,5 tahun saya menjadi seorang penjaga warnet,makasih buanget buat yang udah ngasih kerjaan diwarnet ni,, Bermodalkan tekad yang bulat halah…Maksudnya cuma modal nekad, akhirnya saya ambil tuh lowongan, eh…mungkin sudah jadi rejeki saya kali yah…langsung diterima. Ya wong waktu itu saya belum pernah internetan. Hari demi hari, minggu demi minggu telah kulalui. Ternyata ngenet (bukan ngenet di angkutan loh, tapi internetan) asyik juga. Akhirnya bisa punya email, bisa chatting, bisa browsing  punya blog sendiri, banyak deh pokoknya. Yah..meskipun bayaran gak seberapa, tapi Alhamdulillah, daripada nganggur. Dan yang paling penting, ilmunya itu loh…Banyak yang bisa saya petik dari hasil melek saya tiap siang (kebetulan sering kebagian shift siang). Suka dan duka tentunya ada donk…banyak suka apa dukanya yah?? gak tau juga hew…Hal yang paling menyenangkan bagi seorang makhluk penjaga warnet seperti saya mungkin adalah bisa ngenet sepuasnya, kadang malah sampai bosen. Saya bisa belajar, komunikasi sama temen2, kenalan lewat chatting, , blog, , dan masih banyak lagi yang lainnya, dibayar pula (meskipun dikit, dan kalo dihitung2 malah nombok). Tapi saya sangat menikmati pekerjaan saya ini.
Tapi…kalo dihitung2…banyak dukanya kali yah…pa banyak sukanya?? masih bingung juga neh…
Well, untuk pertamanya mendingan saya ngomongin enaknya (suka) aja dolo deh gimana rasanya menjadi operator warnet.
> Yang jelas, kita bisa internetan gratis. Bahkan, udah gratis di bayar lagi.
> Belajar komputer. Maksud saya disini adalah, selain bisa internetan gratis kita juga bisa sekalian belajar-belajar tentang ilmu computer. Why? Karena setidaknya faktor kebiasaan kita selalu berhubungan dengan komputer akan menjadikan kita lebih terbiasa mengoperasikan komputer. Hal tersebut tentunya bisa menambah pengetahuan kita tentang ilmu komputer yang mungkin selama ini belum diketahui.
> Menambah teman/pergaulan. Menjadi seorang operator warnet secara tidak langsung juga bisa menambah teman. Sederhananya, jika kita telah memiliki pelanggan tetap yang sering main ke warnet kita, pastinya kita harus menjaga hubungan agar si pelanggan tersebut secara berkelanjutan main ke tempat kita. Maka dari itu, dalam menjalin hubungan tersebut setidaknya kita harus tahu nama, tinggal, atau apalah. Dengan seperti itu, kamu sudah mendapatkan teman baru.
Itu kalo cerita tentang enaknya menjadi operator warnet. Sekarang saya akan cerita yang nggak enaknya (dukanya) nih, atau lebih tepatnya ini merupakan sebuah tuntutan bagi operator warnet,
> Harus sabar. Sabar dalam menghadapi user yang cerewet, nyinyir, sok tahu, atau yang kerjaannya complain molo. Hhhmmm.., bagi kamu yang pernah jadi operator warnet, atau mungkin sekarang ini bekerja menjadi operator warnet pasti tahu rasanya gimana. Nyebelin juga kadang-kadang.. :angry:
> Bad Mood. Rasa BT kadang-kadang sering datang begitu saja tanpa adanya angin ataupun hujan. Apalagi kalau kita dalam kondisi yang kurang fit. Jadi waktu-waktu yang dilewati terasa lambat banget.
> Harus bisa melawan rasa kantuk. Yang namanya mata kalo udah ngantuk, pasti dalam pikiran kita yang ada hanya satu, yaitu membayangkan tubuh ini berbaring di kasur yang mpuk. Wew, hal ini bagi saya merupakan hal yang kadang-kadang terasa susah, apalagi kalau kerjanya shift malam. Aduhh.., pedes rasanya nih mata
Hal di atas adalah gambaran umum suka duka menjadi operator warnet. Sebenarnya mungkin masih banyak lagi, tapi berhubung cuma itu aja yang saya ingat, ya semoga cukup deh. Dengan bisa mengerti kondisi secara umum tersebut, semoga kamu bisa mengerti gimana suka dukanya operator-operator warnet di tempat kamu biasanya main. Pokoknya  nasib si penjaga warnet, atau kerja jadi operator lumayan warnet capek deh.
Emosi dan harga diri, ni kalo ada user yang sangaaat menyebalkan. Dikasih tau gak bisa-bisa, diajarin ngeyel, cerewet…
Menjadi penjaga warnet itu sebetulnya bernilai ibadah tinggi. Kenapa ngga? Betapa sebetulnya, besar sekali kesempatan yang dimiliki oleh penjaga warnet untuk nahi munkar ketika menemukan user yang nakal, yang dateng ke warnet berdua sama pasangannya, sengaja milih area remang. Tentu saja nahi munkar-nya penjaga warnet harus dilakukan dengan penuh kesabaran. Sebagaimana seorang salafus sholihin pernah menasihati anak-anaknya, “Apabila seseorang dari kalian hendak melakukan amar ma’ruf nahi munkar, hendaklah ia memantapkan diri untuk bersabar dan meyakini datangnya pahala (dan perlindungan) dari Allah. Sebab, barang siapa yakin akan pahala (dan perlindungan) dari Allah SWT, maka ia tidak akan pernah khawatir akan timbulnya gangguan atas dirinya” (dikisahkan dalam buku Ihya Ulumuddin, Imam Ghozali),,WELEH..GAYANE SOK…hihihihi,,,

Yah,,beginilah resiko penjaga warnet..udah dulu lah..mungkin ni hari terakhirku menjadi penjaga warnet…udah pada bosan mesti para user..ketemune mbak mbak kui terus,,hehe.lagian ku juga udah buosen buanget….tapi maneman meh keluar dari pekerjaan ini..pengennya si masih bisa jaga ,,biar makin tambah ilmu seng akeh…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar