Rabu, 29 Februari 2012

engkau bukan pilihan

manusia adalah makhluk miskin. yang karenanya membutuhkan pihak lain yang guna mencukupi apa yang menjadi keperluannya. Begitu miskinnya hingga dia menjadi kan pemenuhan kebutuhan nya sebahai motif utama dari berbagai tindak baiknya kepada pihak lain. Bukan ketulusan pemberian bantuan namun wasilah kebikan bagi  diri sendiri , cepat atau lambat sebuah rahasia terpendam yang kebanyakan kita tak faham.

Kemudian dalam inovasinya yang berkelanjutan , manusia mampu menghadirkan berbagai macam penemuan yang mengejutkan. Berbagai produk mencengangkan hasil kompetisi yang super ketatatau kemampuan mengendus kebutuhan yang luar biasa. Hingga kita terpesona dengan fenomena disekitar kita. Begitu banyak hal, bahkan diluar ekspresi kita, yang menunggu dinikmati.memanjakan pnca indra dari ujngg rambut hingga kaki

Dan kita mabuk kepayang . Pikiran melayang dalam angan angan panjang akan hasrat merasainya. Semua hebat, semua nikmat , dan semua dekat. Seolah semua memang disediakan agar keinginan akan berbagai nikmat bisa disalurkan . Dan ragam kenikmatan instan yang tersaji, sering membuat kita lupa diri, lupa akhirat!

Tapi  apakah semua memang harus kita miliki dan kita nikmati ? bagaimana dengan nafsu yang mencandu dalam sepenuh penghambaan akan pencapaian nikmat , meski sesaat ? nafsu yang selalu mengajak ingkar dan berputar putar dalam pusaran pencarian kelezatan duniawi. padahal kita tahu,  tidak semua yang menarik pantas dilirik . Sedangkan dalam kebodohan dan kemiskinan kita sering hilang kendali membenarkan semua yang menarik dan pantas untuk dilirik. sedang dalam kebodohan dan kemiskinan kita sering hilang kendali,embenarken semua tindakanpengecapan kenikmatan tampa kecuali..

padahal orang mukmin adalah pengendali bagi nafsunya, karena Allah. Hingga bila dibuat kagum oleh sebuah penampakan , dalam hal yang diinginkan nafsunya , dia mampu berkata :" Demi Allah, aku berhasrat kepadamu , Engkau adalah termasuk kebutuhanku , namun tidak ada hubungan antara aku dan dirimu. Alangkah jauhnya jarak antara kita karena ada tabir yang menghalangi "  

karena iman membawakita pada kebenaran Al-Qur'an . Dan ia menghentikan kita akan hal hal yang salah dan melawan kehendak Allah. Hingga kita tidak berdiri sendiri menghadapi rayuan materi duniawi karena iman menguatkan kita akan kebenran pengingkaran sebagian besar darinya.

bukankah keselamatan dunia akhirat yang menjadi tujuan kita?dan bukan sekedar memanjakan panca indra akan kelenzatan yang didambakannya. karena tidak semua menjadi bagian kita didunia. Hingga berbagai nikmat itu terhidang dihadapan . Menantang semua keinginan tanpa ragu kita mampu berkata "maaf ,meski menarik dan mafsuku menginginkan ,engkau bukn pilihan!"

ya , itu jika iman menjadi kendaraan kita menikmati penghambaan. siapa yang sanggup?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar